50. 👈👉

33 9 18
                                    

Annyeong! Masih setia gak sama 'substitusi'. Bentar lagi bakalan tamat, jadi jangan lupa siapkan mental mu ya untuk membacanya dengan serius.

Jangan lupa vote dan komentar sebanyak mungkin!!

✋✋✋✋✋

Biarkan aku menebus kesalahan ini dengan cara mencari keberadaanmu.

***

Malam pun telah tiba, kini Christof sudah berada di depan rumah baru Jesi. Christof masih menatap sedih karena kehilangan Jesi begitu membuatnya terpukul. Untuk apa dia datang ke sana dan mengatakan bahwa ini salahnya, harusnya sejak awal Christof tidak pernah menyakiti perasaan Jesi.

Julia juga merasa khawatir dengan keadaan Jesi, dan dengan sadar ia pun melihat seorang pria tengah melamun di depan pintu. Tangannya menegang dan tidak berani mengetok. Akhirnya, Julia berinisatif menghampiri pemuda itu.

"Lo Christof, kan?" terka Julia dan Christof menoleh.

"Lo tau nama gue darimana? Perasaan kita gak saling kenal,"

Julia masih ingat betul saat dirinya tidak sengaja menatap ponsel Jesi yang isinya hanya tentang Christof. Saat itu Julia memang berniat jahat pada adik angkatnya, namun sayang sekali perbuatan itu akhirnya tak bisa ia lakukan.

Mata Julia tiba-tiba berlinang ketika mengingat semua kenangan itu, betapa jahatnya dirinya dulu.

"Gue pernah liat Jesi meluk foto lo di ponselnya. Bukan hanya itu, gue juga pernah liat dia bawa foto lo ke sekolah, dan saat itu gue liat dia terus nangisin lo. Gue yakin, dia pasti cinta mati sama lo." jelas Julia sembari meneteskan air matanya.

Berbeda dengan Julia yang kini sudah menangis, Christof malah merasa sangat bersalah dan hatinya ikut berdenyut nyeri.

"Gue gak pernah tau soal itu. Bahkan saat gue pergi, gue malah nyakitin dia gitu aja. Sedikit pun, gue gak pernah buat dia bahagia."

Julia mendekati Christof yang sedang rapuh. "Lo gak berniat buat masuk?" tanya Julia.

Christof menggeleng. "Gue takut kalo papanya gak bakalan terima kehadiran gue. Semenjak Jesi menghilang, gue semakin ngerasa bersalah. Apalagi terakhir kali dia pergi ke rumah gue."

"Kita masuk aja Christof. Lo gak boleh nyalahin diri sendiri. Setiap masalah pasti ada solusinya." ajak Julia dan diangguki Christof.

Christof hanya menurut, tetapi Julia yang pertama kali masuk ke dalam rumah Jesi diikuti oleh Christof yang sedang ketakutan. Riana yang sedang menyuguhkan kopi Glen di ruang tamu terkejut melihat mereka berdua.

"Assalamualaikum!"

"Walaikumsalam, loh Julia? Cowok di sebelah kamu siapa? Pacar baru kamu, ya?" terka Riana sedangkan Glen melihat kedua orang itu dengan tatapan datar, tapi matanya tidak luput dari tatapan seorang pria yang tidak pernah ia lihat.

Julia rasa dia tidak perlu basa-basi dengan Riana yang pernah mengusir Jesi. Julia ingin memperbaiki kesalahannya dan tidak ingin terkontaminasi lagi oleh hasutan Riana.

"Julia langsung saja om, Jesinya udah ketemu?"

Riana langsung mengubah ekspresinya menjadi tajam, begitu pula dengan Glen yang kelihatan sedih.

SUBSTITUSI (Sudah Terbit✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang