Mungkin setelah aku menghilang, semua orang akan memberikan kasih sayang yang tulus.
(___Substitusi___)
Sudah satu minggu semenjak kepergian Jesi yang lenyap tanpa jejak. Glen terus mendatangi kantor polisi dengan harapan akan ada perkembangan tapi semuanya tetap sama, tidak ada informasi sedikit pun mengenai gadis itu.
"Maafkan kami, pak. Saya dan anggota kepolisian sudah bekerja keras, tapi sampai sekarang kami belum bisa melacak keberadaan putri bapak." ucap polisi itu yang tak lain adalah Letnan Daniel.
Glen menunduk pasrah dan sedih. "Saya hanya ingin tau bahwa dia baik-baik saja. Dulu, saya pernah kehilangan dia karena kebodohan saya sendiri, dan saat ini saya tidak akan sanggup jika harus kehilangan dia lagi."
Letnan Daniel dapat merasakan kesedihan pria itu. Ayah mana yang tidak sedih bila kehilangan anaknya? Sakit, rapuh dan cemas adalah perasaan yang membuat Glen seakan enggan untuk hidup.
"Saya paham dengan perasaan bapak. Apalagi saya juga mengenal Jesi, dia gadis yang baik namun sayang di usianya yang masih remaja, ia harus mendapatkan banyak kesusahan." pungkas Daniel. "Ya Tuhan, kenapa Engkau berikan cobaan ini kepada gadis malang itu?" tambah Daniel yang juga ikut-ikutan bersedih.
"Tolong selamatkan dia, Letnan. Kalo anda mengenal putri saya, saya yakin anda pasti tau musuh-musuhnya, orang-orang yang berniat menyakitinya atau siapa pun yang memiliki kemungkinan untuk menculiknya?" sungut Glen berharap agar Daniel dapat membantunya.
Daniel mengelus mulutnya lalu mengambil beberapa berkas di dalam laci.
"Apa itu, Letnan?" tanya Glen.
Daniel memberikan riwayat kehidupan seorang pria misterius. Kedua tatapan itu menjadi saling serius.
"Ini, biodata seorang pembunuh yang sangat jeli. Saya curiga jika putri anda diculik oleh psikopat profesional, karena selain orang ini tidak ada psikopat yang membunuh dengan sangat rapi." jelas Daniel membuat Glen berpikir.
"Tapi jika dia yang menculik anak saya, mengapa mayatnya belum ditemukan? Biasanya seorang psikopat akan membunuh mangsanya dengan cepat." Glen sedikit tidak yakin dengan ucapan Daniel.
"Hal itulah yang tidak bisa kami ketahui. Bertahun-tahun, kami menyelidiki psikopat ini, namun nihil, tidak pernah terindentifikasi. Orang itu sangat pintar dan hebat dalam melakukan pembunuhan. Mungkin, ada sesuatu hal yang membuat psikopat itu memiliki alasan untuk tidak membunuh Jesi." duga Daniel sambil meminum kopi hangatnya.
Glen mengangguk paham. "Lalu, apa rencanamu, Letnan?"
Senyuman sinis muncul di kedua pipi Daniel yang membuat polisi itu kelihatan tampan.
"Kita jebak psikopat itu. Tugas anda adalah, siarkan kabar kehilangan Jesi di berbagai jaringan televisi dan media sosial. Disaat psikopat itu menerima beritanya, maka saat itu pula kita akan menemukan letak persembunyiannya. Saya yakin, dia akan keluar dari persembunyian untuk membunuh." jelas Daniel.
Ada keraguan yang membuat Glen tidak yakin. "Bagaimana jika dia membunuh putri saya?"
"Percayalah, pihak kepolisian akan melakukan yang terbaik."
Akhirnya, Glen pun menyetujui rencana itu. Jika tidak mencoba maka kita tidak akan mengetahui hasilnya. Jadi, setidaknya Glen harus berusaha demi menyelamatkan nyawa sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUBSTITUSI (Sudah Terbit✔)
Romantizm[Fanfiction/Romance] [Follow akun author, karena seorang penulis bijak akan tahu bagaimana caranya menghargai sebuah karya!] Senja akan selalu siap siaga, ketika harus menggantikan Fajar. "AKU BUKAN PEMBUNUH YANG KALIAN MAKSUD!" teriak gadis remaja...