***
"Ssttt... Ini gue." Caca terhenyak, perlahan mendongakan kepalanya hingga netranya menangkap manik mata Cakra.
Caca makin panik, gimana ini? Cakra sudah dihadapannya dan ia belum mengetahui judul lagunya.
"A-anu Caca gak tahu lagunya kak, sumpah Caca tahunya cuma lagu cicak didinding. Maaf," ucap Caca membuat Cakra tersenyum tipis.
Kenapa Cakra tersenyum?
"Lagu a—
"Permisi kak," potong Caca lantas melenggang pergi meninggalkan Cakra yang terdiam ditempat.
Caca berlari sekuatnya, ia takut bertemu Cakra. Karena ia tak mengetahui judul lagunya, sementara pada pesan tertera bahwa Caca akan mendapat hukuman bila tak mengetahui judul lagu itu.
Larian Caca terhenti, tepat didepan pintu kelas yang mungkin segera berakhir. Tanpa mikir dahulu, Caca segera membuka pintu tak santai yang membuat seisi kelas terkejut.
"Assalamualaikum warahmatulloh hiwabarokatuh!!!" Caca berteriak hingga setelahnya napas ngos-ngosan terdengar. Caca capek banget lari-lari tadi ya ampun.
"Jahannam kamu!! Udah ngagetin, bolos jam saya lagi!!" murka bu Solehah selaku guru agama yang tengah berdongeng islami tadi.
"Bu Solehah pake HAHH bukan KHAH!! Caca tuh gak bolos, Caca cuma telat masuk kelas," elak Caca.
"Telat darimananya?! Ini udah mau bel pulang tapi kamu baru dateng, ya namanya bolos, mana alpa lagi!" Bu Solehah pake hah bukan khah pun ngegas.
"Bu, udah ya, udah.. Ibu udah tua, jangan ngomel-ngomel terus buuu... Ntar kalo pas lagi ngangap, eh nyawanya kelepasan keluar bagemana?!" Caca mendramatisir suasana, sebenernya ia sengaja supaya bu Solehah pake hah bukan khah yang cantik jelita ini tak lanjut ngedongeng.
Sementara bu Solehah nampak tenang, berjalan perlahan mendekati Caca lalu tangannya mengusap surai Caca lembut.
Caca bingung, namun diam saja, mungkin bu Solehah pake hah bukan khah ini lagi insyaf.
Sampai adegan itu berlaku beberapa menit hingga akhirnya bu Solehah melepaskan tangannya dari surainya dengan tergesa lalu menempelkan telapaknya didinding sebelah Caca.
Caca melirik sebentar, pikir Caca itu nyamuk lantas Caca tersenyum.
"Bu Solehah baik banget mau nampolin nyamuk yang ganjen ama Caca." Caca klesam-klesem sendiri hingga...
Plak!
Bu Solehah menamparnya lirih, "AAAAAAA!!! GAJAHH!! TOLONGGG ADA GAJAHH!!!" Caca berlarian kesana-kemari tak tertawa, tapi sambil menjerit.
Sialnya, ternyata bu Solehah ini menempelkan cicak pada pipi badasnya.
Gelak tawa terdengar nyaring, jeritan Caca tak mereka indahkan sama sekali.
"Bu SOLEHAHH PAKE HAH BUKAN KHAH YANG SUAMINYA DUREN MATENG, KEJEMMM BANGET HIIKSSS!!!" teriak Caca yang kini sedang berdiri sambil menangis dan menghentak-hentakkan kakinya kebumi. Padahal tidak ada yang bilang 'kalau kau suka hati injak bumi'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Suddenly Falling Love? (Tidak Dilanjutkan)
Teen Fiction[TIDAK USAH DIBACA, CERITA BERANTAKAN DAN TIDAK DILANJUTKAN!!!] Kenapa gue tiba-tiba ngerasa jatuh cinta? Tapi, pada siapa? *** "Why did i suddenly falling love?" tanya Caca pada diri sendiri. Sebenarnya ia bisa saja mengungkapkan kalimat itu dengan...