26. House

241 65 50
                                    

***


Caca berdecak sebal, mengapa dirinya sangatlah bego?! Pria di rooftop tadi kan gak pake topeng. Kenapa dirinya tak memotretnya saja? Foto itu nanti bisa dilaporkannya ke polisi dan masalahnya dapat selesai.

Sembari berjalan kembali ke kelas, Caca menghembuskan napas kasar. "Gue siapa sih, salah gue juga apa, kenapa hidup gue tambah ribet gini sih," ungkapnya frustasi.

"Gue harus ke rumah ibu, gue mau cari tahu siapa tahu ada foto atau sesuatu di masa kecil gue dulu." 

Beberapa waktu berlalu hingga bel pulang terdengar nyaring memasuki gendang telinga Caca. Tanpa berpamitan pada Gathan ataupun yang lainnya Caca bangkit dari kursinya dan keluar dari kelas paling pertama.

Caca berlari kemudian menghampiri tukang ojek yang sudah dipesannya tadi sewaktu pelajaran masih berlangsung. Ia mengarahkan ojek untuk kerumah ibunya. Ia harap ada sesuatu yang dapat menjadi kisi-kisi mengenai terornya.

Kini, Caca tengah memandangi rumah ibunya. Rumah yang penuh kenangan bersama ayahnya, rumah masa kecilnya.

Caca mengamati lamat-lamat teras rumahnya yang begitu sepi. Bahkan sangat sangat sepi. Seperti ini rumah kosong yang tak ditempati.

Tiba-tiba Caca teringat akan sesuatu.

Tengah asyik memandangi kesunyian rumahnya, sebuah notif masuk terdengar membuat Caca segera mengeceknya.

Tengah asyik memandangi kesunyian rumahnya, sebuah notif masuk terdengar membuat Caca segera mengeceknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caca terkejut bukan main. Bagaimana bisa dia tahu keberadaannya. Dan itu benar foto dirinya, artinya unknown berada di sekitarnya?

Tiba-tiba dia teringat kejadian rooftop tadi. Apa mungkin tadi itu si unknown?

Kepala Caca terasa pening setelah membacanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepala Caca terasa pening setelah membacanya. Apa maksudnya? Satu tambah satu saja terkadang ia bingung berapa jawabannya, apalagi hal rumit seperti ini?

Caca sungguh tak mengerti apa makna yang diketik oleh si unknown tersebut. Ribuan wajah?

"Mukanya tadi kayak apa ya, aish mana gua lupa!" kesalnya, selain karena tadi suasana hatinya sedang agak buruk, dirinya juga memang tak terlalu fokus memandangi muka pria rooftop yang ternyata unknown.

Why Suddenly Falling Love? (Tidak Dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang