16. Nyai Rara

410 91 60
                                    

"Sungguh dirimu membuatku terlalu tak semangat.
Jalani hari hariku dengan berat.
Kutahu hidup tanpamu itu enak.
Denganmu pengen minggat."
-Caca Cantik.

***

"LO—

"Ish Adib, gak boleh gitu. Sama istri baru loh." Dita memotong ucapan Caca sambil menyolek bahu Adib manja.

Sedang Adib memutar bola mata malas, mamanya ini menggerek dirinya untuk ikut menemui Caca yang setelah akad nikah kelar langsung kabur buat jedot-jedotin kepala kedinding dapur yang agak sepi. Entahlah, Adib juga gak paham dengan gadis itu.

"Oh iya, mama pengin foto-foto sama kalian hehe. Kalian berdua pose ciuman ya!" suruh Dita, keduanya sontak menggeleng.

"Kenapa?" Dita bertanya lesu.

"Adib bau jengkol."

"Caca kaya monyet."

Ucap mereka bebarengan. Aduh, rasanya Dita ingin mengulangi kejadian tadi supaya ia merekam dan ia akan unggah di akun sosial medianya, siapa tahu viral nanti Dita dapet endorse-an, kan lumayan.

"Aaaa cocwitttt..... Huhuu Lee Minho kalah soswit pas pacaran ama mbak Suzy, nih!"

"Mama apa-apaan sih. Udah deh, Adib laper mau makan!" alih Adib, hendak pergi namun dicekal Dita.

"Katanya satu-satu aku sayang ibu, mamanya minta sesuatu gak dikabulin. Mama laporin Allah ya, biar kamu dapet dosa boong." tutur Dita lantas cekikikan sendiri. Caca melompong mendengarnya, mama Dita ini...

Mama idamannya ya Tuhan!! Demi apa Caca dapet mertua yang syalalala aduhai macam Dita. Caca kudu tahajjud, dhuha, qobliyah, ba'diyah, puasa senin-kamis, kalau begini ceritanya.

Masalahnya, Caca lupa atau gak nantinya?

"Mama Ditaaaaa!! Fix Caca ngefans berat sama mama." Caca berjingkrak senang sekali.

"Kyaaaaa!! Huaa mau nangis akhirnya mama punya fans, Dib. Besok mama mau bikin tumpeng nih!" Lalu Dita dan Caca saling berpelukan gemas. Adib sontak merasa migrain, Dita saja tiap hari sudah bikin kepalanya mabok. Ditambah Caca dateng ke kehidupannya, apa Adib bakal mengalami tumor?

Eh, Astaghfirulloh ya Tuhan. Adib bercanda.

"Caca, kamu berdiri disitu yaaa!" perintah mama Dita selepas melepas pelukannya. Lalu, ia menggiring Adib yang disebelahnya untuk menjejeri Caca. Tak lupa mencopot bunga palsu dekorasian untuk diserahkan ke Caca.

Jepret...

Perfect!

Dita tersenyum girang, selanjutnya ia pun menggabungkan dirinya untuk selfie dengan pasutri dadakan ini.

"Nah kelar! Eh, kalian tadi kan belum mesra-mesraan kayak di drakor. Sekarang, mama tinggal dulu ya. Nah kamu Adib, ayok! Tunjukkan jiwa jantanmu!" peringat Dita girang seraya berjalan menjauh. Yang nikah anaknya, yang semangat banget emaknya, sudah lah...

Lain dengan Adib yang menatap Caca tak nafsu. Baru natap aja Adib udah mual, apalagi untuk bermesra mesraan.

"Apa liat-liat, gak usah songong. Gigi lo ada kangkungnya!" Adib kikuk, masa iya? Tapi, memang sebelum kerumah Caca, Adib disuruh makan sama Dita dengan sayur kangkung.

Jadi, ia nikah dengan kangkung yang nyangkut di gigi?

Adib lantas melenggang pergi ke toilet, untuk mencek kebenaran kalimat Caca barusan.

Why Suddenly Falling Love? (Tidak Dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang