"Sebenarnya lo ganteng, tapi karena bukan milik gue, jadi lo burik."
-Caca istrinya Xiumin.***
"AAAAAKKKKK!!!"
Caca terkejut.
Hanya karena dia lengah sebentar, nyawanya langsung terancam.
Untungnya dia bisa mengelak hingga tak jadi terserempet sebuah mobil yang melaju kilat.
Tadi semasa perjalanan menuju rumah, Caca melihat kucing manis nan imut bertubuh ringkih yang sedang berdiri ditengah keramaian jalan.
Meskipun Caca bukan orang yang terlampau baik, tetap saja ia iba dan berakhir menepikan motor, lalu berjalan perlahan sampai akhirnya ia memungut kucingnya.
Baru saja sampai didekapannya, sebuah mobil melaju membuat Caca sontak melompat kesamping jalanan dan berakhir terjatuh dengan kucing yang terdekap.
"KAMPRET BANGET SIALAN!! TUNA NETRA YANG NYETIR! Oemjiii, hampir aja gua meninggoy, kualat mampus. Lihat Tuhan! Orang begitu, neraka jangan sampek lewat, heran banget gue segede ini masih gak liat matanya kelilipan janda mana sih?! Sumpah tuh or—
Ehemm...
Caca memutar kepalanya.
"Lo lagi, lo lagi! Gak bosen apa eham ehem, lo kena sawan apa sih?!" Sialan cowok itu lagi.
"Ngemis lo?" tanyanya datar.
"Mau gua jejek muka lo?" Caca ini lagi emosi, malah diledek begini.
"Terus ngapain?"
"Jualan kecebong. Lo tuhhhhhh!! Mata MANA MATA?!! Liat tangan gue berdarah gini, plis gak usah banyak omong kalau mau nolongin ya tolong!"
"Tuh kan ngemis. Ngemis bantuan."
Sebenarnya Caca ogah banget kalau harus ngomong sama cowok yang punya masalah sama kerongkongannya ini.
Tapi, mau gimana lagi?
Ucapan cowok ini menggoda buat di bales dengan ucapan yang mak jleb.
"Kebetulan," ucap Adib sambil mengeluarkan sesuatu dari tas nya.
Iya, cowok yang punya sawan ehem ini Adib. Tadi Adib berniat menolong cewek yang terserempet mobil, eh ternyata knalpot bejat yang hendak ia tolong.
"Nih, tadi pak Bule nitip tugas pas lo dihukum."
"Kenapa titip ke elo?!"
Adib mengendikan bahu, "Mungkin gue wakil ketua." Setelahnya ia melenggang pergi menuju motornya.
"Set dah tuh orang, Adiibbbbb!! Sini donggg!"
Menaikkan sebelah alisnya lalu Adib berujar, "Apa?"
"Kuberi celana bolong buatan dari Hongkong."
***
"Sakit bege! Dah lah lo emang gak becus jadi cowo, mana gak ikhlas banget nolong gue, lo pikir ini gak sakit? Tuh setan juga gede gini main tabrak aja, katarak apa gimana sih, apa matanya abis kepipisan kodok! Heran bange—
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Suddenly Falling Love? (Tidak Dilanjutkan)
Teen Fiction[TIDAK USAH DIBACA, CERITA BERANTAKAN DAN TIDAK DILANJUTKAN!!!] Kenapa gue tiba-tiba ngerasa jatuh cinta? Tapi, pada siapa? *** "Why did i suddenly falling love?" tanya Caca pada diri sendiri. Sebenarnya ia bisa saja mengungkapkan kalimat itu dengan...