***
"Ca!" pekik Adib yang tak didengar Caca. Caca terus berjalan ke lorong yang dapat mengantarkannya ke kolong jembatan yang remang-remang nan menyeramkan itu. Angin berhembus kencang menusuk kulitnya, tapi ia hiraukan.
Ia harus segera menemui unknown, ia ingin bicara baik-baik dan bertanya semua alasan dibalik ini semua. Sungguh dirinya sudah lelah.
Ting!
Kang borax kampret
Jgn bawa org lain, ga seru :(Caca hanya memandangi layar ponselnya, ia menoleh ke belakang dan tidak mendapati siapapun ada disana.
Caca
Enggak ada siapapun.Kang borax kampret
Adib?Tunggu, unknown ini tahu Adib?
Bagaimana mungkin?
Apa memang benar kalau unknown ini cctv hidup, yang selalu memantau pergerakan Caca. Berati unknown ini tahu kalau Adib suaminya? Tapi mengapa unknown diam saja, tidak mengumbarkan hal ini ke publik dengan tuduhan yang berbeda dari faktanya.
Ah, Caca pusing.
Caca
Gw udah suruh jgn ikutin.Setelahnya tak ada balasan lagi dari unknown membuat Caca melanjutkan langkahnya. Hingga sampailah dirinya di tempat tujuan.
Unknown tak berbohong, disitu ada orang yang Caca yakini adalah unknown.
Tapi, ada tiga.
Apa mereka semua adalah si unknown? Atau hanya salah satu dari mereka. Kalau mereka semua unknown, maknanya yang menerornya ini tidak hanya satu orang?
"Gue dateng," ungkap Caca.
"Hi bitch!" ucap salah satu dari mereka. Sayang sekali, sepertinya dibalik topeng mereka ada alat yang dapat mengganti suara orang, jadi Caca takan bisa mengenalinya.
"Hi, sweety!" ucap satunya.
"Hi, twinny!" ungkap yang satunya lagi.
Tunggu, Cac tak salah dengar kan?
Twinny? Seperti tidak asing, bukannya itu berarti kembaran. "Twinny?" gumam Caca yang masih didengar mereka.
"Kenapa lo milih temuin kami, lo penasaran?" ucap satunya melangkah maju kearah Caca.
"Lo, siapa?" tanya Caca menenakan kalimatnya.
"Siapapun itu gak penting, yang itu lo harus siap. Game ini akan berakhir, kan? Jadi sebagai penutup game, pastinya ini akan amat menyenangkan."
"Inget, sesuai rencana!" bisik salah satu diantara mereka. Caca mengernyit, rencana apalagi yang mereka buat?
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Suddenly Falling Love? (Tidak Dilanjutkan)
Ficção Adolescente[TIDAK USAH DIBACA, CERITA BERANTAKAN DAN TIDAK DILANJUTKAN!!!] Kenapa gue tiba-tiba ngerasa jatuh cinta? Tapi, pada siapa? *** "Why did i suddenly falling love?" tanya Caca pada diri sendiri. Sebenarnya ia bisa saja mengungkapkan kalimat itu dengan...