19. Dijual?

361 76 97
                                    

"Hmm, deg-degan itu menyebalkan!"

***

"Aww.." Lagi dan lagi Caca kepaduk, masa iya Caca mau diadekin?

Nggak deh, nggak mungkin, ayahnya aja udah beda alam, gimana ibunya mau bikin adek?

"Sett manusia resek udah mati belom ya?" monolog Caca, kepalanya terus menoleh kanan-kiri-kanan-kiri puter-puter jari. Takut-takut, si unknonwn main nongol depan muka badasnya.

"Ehemm.." Caca terdiam, jantungnya berdetak sepuluh kali lebih cepat akibat otaknya bernegatif thinking, ini pasti unknown, pikir Caca.

"ALLAHULAILAA HAILLA...

"Apasih cacing idup!" Caca membuka mata perlahan, rupanya dia itu......

Si sawan ehem.

"Tai anjing lo! Gue pikir lo unknown sialan, mau mati gue tau ga! Omaygats gue—

"Bacot anjir, lo mulutnya gak ada stopnya bangke." Caca terhenyak, iya juga woi si Adib tidak salah.

"Eh anjrit gak salah si, tapi lo gak tau rasanya jadi gue, huhuu udah takut banget gue malah ternyata elo! Bangsat banget lo emang! Eh tunggu..." Adib mendelik, tatapannya sepenuhnya mengarah ke Caca.

"Jadi cewek, mulutnya diatur kalo ngomong," tutur Adib.

"Ngatain gue lo? Kayak lo cowo bener aja!"

"Lah gue cowo bener emang," sahut Adib sinis, apa? Emang Adib cowok bener kok.

Kalau dihadapan nyai Rapunzella.

"Gue tahu kelakuan cowo tai kayak lo, eh lo—

Caca terdiam sejenak, seperti ada yang menjanggal dipandangannya, tapi apa? Entah hanya perasaan dirinya atau memang ada sesuatu pada Adib. Caca terus memandangi Adib dari atas hingga bawah, terus menatap intens hingga Adib gelisah sendiri.

"Apa lo liat-liat? Gue cakep?" tanyanya dengan raut datar dan nada yang menyebalkan.

Netra Caca membola, macam ada bohlam diatas kepalanya yang berkilau terang, ia menemukan titik terang dari kejanggalannya itu.

Hoodie biru dongker.

Apa ini? Mengapa semuanya memakai hoodie seperti itu?

Tadi unknown, terus Gathan, dan sekarang suaminya Adib. Caca termangu, apa ini sebuah kebetulan? Atau ada sesuatu yang Caca tak ketahui?

Kalau diingat-ingat memanglah terdapat beberapa hal aneh yang terjadi. Untuk yang pertama, bukannya unknown mengajaknya bertemu di jalan sakit hati? Lantas mengapa unonown menemuinya di supermarket dilarang utang?

Caca yakin, supermarket berada di jalan cinta kamu, karena dirinya sempat membacanya tadi.

Kedua, mengapa Gathan nampak khawatir saat bertemu dengan dirinya, dan terlihat gugup sampai-sampai mengusir Caca?

Dan sekarang, Adib tiba-tiba ada dihadapannya dengan baju yang sama seperti unknown dan Gathan kenakan.

"Woyy, sakarotul maut lo?" Mimik Adib yang datar ini sangat mendukung tangan Caca untuk segera menonjoknya.

Why Suddenly Falling Love? (Tidak Dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang