"Saat kata hati gue masih mantap mengarah ke lo setelah beribu jarum pintal lo beri, itukah cinta?"
***
"Pagiii, darling!"
Caca menatap jijik cowok yang mulai kemarin sore berstatus menjadi pacarnya. "Jijik, jangan panggil itu."
"Apa dong?" Gathan mengernyitkan dahinya.
"My baby honey, cintaku, sayangku, sekonyong-konyong lopeku." Ketiga teman Caca yang memang tengah menguping dengan posisi berada dibangku belakang dua sejoli yang lagi mabuk kasmaran ini langsung muntaber mendadak.
Jijik banget rasanya, Ya Gusti.
"Hahaha lo mah bisa ae, bep." Gathan tertawa sampai lesung pipinya nongol dan tampak manis, Bismillah jodoh Caca beneran.
"Lagian ngapain sih pagi-pagi gini nongol depan mata, mana gak bawa buah tangan lagi. Sepet mata gue," ucap Caca dusta, liat Gathan mah merupakan penyegaran mata di pagi hari.
Gathan tergelak, "Bawa kok gue, bawa buah cintaku padamu."
Suwer, selain muntaber ketiga kawan Caca juga bakal mengidap katarak, kuping budong, dan matanya yang kian sepet melihat dua sejoli yang minta dijejek ini.
TEEETTT.... TEETTTTT!!!
Untungnya, bel masuk berbunyi dengan riangnya menghentikan aksi sok romantis Caca dan Gathan.
Kali ini Caca tak duduk dengan kawan syalala aduhainya, ia duduk dengan pacar barunya dan Mira tengah mengungsi dibangku Gathan— jejer Adit.
"Lo, jangan lewat bates wilayah zona aman, damai, tentram ini. Kalo sampek kejadian, gue jodohin lo sama anak ayam!" Peringat Mira pada Adit yang langsung berjengit tak terima.
Pasalnya, bagian wilayahnya cuma 3/4 doang, tobat tobat deh kalo gini caranya.
Adit lantas memungut pensil-pensil Mira yang tengah berjejer ria. "Kalo lo resek, bukan sama anak ayam jodohinnya, sama lo aja sekalian!" Mira merapatkan bibirnya, jantungnya lagi loncat-loncat soalnya, takutnya kalau menganga malah loncat keluar kan berabe.
"Kalo lo resek, ngeselin gue bakal bocorin sesuatu ke semua orang," lanjutnya membuat dahi Mira bergelombang tak paham.
Setelahnya, Adit membisikkan kalimat yang membuat netra Mira membola.
"Gue mohon, kalo lo tau, jangan kasih sebar ke siapapun."
"Kalo gue simpen dapet apa?"
"Apapun, asal lo tutup mulut pasal rahasia gue."
***
"Than, lo gak ikut main basket kayak lainnya itu?" Caca nggak bermaksud ngusir Gathan, cuma ia risih aja.
Gimana nggak, dari pagi Gathan nggak lepas darinya, nempel terus. Ya memang wajar sih, karna mereka pacaran, tapi kan.....
"Nggak, cape. Mending sama lo," tuturnya sembari memakan pem-pek pesanannya.
Caca tak menjawab memilih menyeruput es jeruk dihadapannya. Hufftt, ia senang sih bisa sama Ghatan terus, berasa dikawal gitu. Tapi kan, gimana pun kalau sama Gathan apalagi sekarang statusnya pacar pasti harus jaim lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Suddenly Falling Love? (Tidak Dilanjutkan)
Teen Fiction[TIDAK USAH DIBACA, CERITA BERANTAKAN DAN TIDAK DILANJUTKAN!!!] Kenapa gue tiba-tiba ngerasa jatuh cinta? Tapi, pada siapa? *** "Why did i suddenly falling love?" tanya Caca pada diri sendiri. Sebenarnya ia bisa saja mengungkapkan kalimat itu dengan...