***
"Kok lo gak bilang mau bikin rencana jatuhin dia dari rooftop? Mor, Can, kan gue dah bilang kita gak boleh bikin dia mati! Kita cukup bikin menderita!"
"Tapi kak, gue udah muak sama dia. Mana dia deketin Cakra lagi, dia kan pacarannya sama Gathan, semua dia embat, gak beda kaya ibunya!!"
"Dia putus sama Gathan." Pria yang sedari tadi terdiam santai mulai amgkat suara.
"Seriously?! OMG gue seneng banget, pasti dia sedih, ya? Lo record pas dia nangis gak?" tanya gadis itu.
"Putus kapan?!" Gadis yang dipanggil 'Mor' menoleh penasaran.
"Sore tadi, waktu gue buntutin dia ke rumah lamanya."
"Ngapain dia kesana?" tanya gadis satunya.
"Gak tau," sahut pria itu enteng membuat gadis yang mengklaim sebutan ketua itu menggeram.
"Kita itu gerak lambat banget, shit! Lo, gak jelas banget. Lo niat gabung sama kita gak, sih? Lo tuh kalau dimintai info selalu jawab 'gak tau' lo juga ngelarang kita buat bertindak apapun, sementara yang lo lakuin cuma teror gak jelas dan itu pun gak lo bicarain dulu sama kita, gue muak anjing! Lo tuh, sebenernya ada masalah apa sih sama Caca, atau lo jangan-jangan penghianat yang sebenernya ngelindungin Caca?" amuk gadis ketua itu ke si pria.
"Gue main pelan, bro" sahut si pria.
"Pelan tapi menyakitkan. ITU YANG GUE MAU! Sementara lo, pelan tapi kayak gak ngapa-ngapain. Kita ini gak boleh terlalu nyantai, kita harus gercep. Pokoknya gue mau kita bikin Caca sengsara sama kayak nyokap gue!"
"Bener banget. Nyokapnya yang bertingkah anaknya yang kena sial, kasihan sih tapi gedek." sambung Mor.
"Gue mau nanya sama lo, lo dendam apa sih sama dia?" tanya si pria.
"Lo mau tahu detaip nya? Dia itu anak dari wanita yang ngerebut bokap gue, karena gue gak bisa bales ke ibunya itu, maka gue bales ke Caca. It's like, Satu kali menyelam dua pulau terlampaui, gue bisa sakitin dua orang yang gue benci sekaligus. Gue serang Caca otomatis nyokapnya juga pasti bakal sedih kan? Karena ibu itu malaikat anaknya, jadi kalau anaknya kenapa-napa pasti nyokap juga ikut kena imbas. Nah, setelah mereka sama-sama depresi, gue ambil bokap gue yang udah gak sudi sama nyokap dia." Terang gadis ketua panjang.
"Lo, Mor?"
"Sama kayak kakak gue tadi, tambah lagi dia centil ke ka Cakra, eneg gue! Hmm, Lo sendiri?" tanya Mor.
"Nothing, gue hanya benci dia." Pria itu terkekeh selanjutnya. Karena ketidakadilan ini gue benci Caca. Dia selalu bahagia, sementara gue dipenuhi luka. Dia selalu bahagia dengan wajah berserinya, sementara gue harus nutupin wajah gue dari dunia, lanjutnya dalam hati.
"Gak mungkin not have reason. Sebenernya lo siapanya Caca sih? Pacar, saudara, sepupu, adik?" Pria itu memadang gadis ketua sebentar.
"Saudara?" ucapnya seolah bertanya tanpa minat, kemudian melenggang pergi.
"Oh, jadi dia saudaranya?" gumam Mor.
***
Kelopak mata itu mengerjap perlahan, menyesuaikan cahaya yang remang-remang memasuki indra penglihatannya. Tangannya terangkat perlahan untuk sekedar meraba sekitar, gadis itu berharap ia masih berada didunia.
"Lo, bangun Ca?" tanya seseorang.
Gadis bernama Caca itu sedikit terkejut, keningnya mengernyit, menerka siapa gerangan pemilik suara bariton ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Suddenly Falling Love? (Tidak Dilanjutkan)
Novela Juvenil[TIDAK USAH DIBACA, CERITA BERANTAKAN DAN TIDAK DILANJUTKAN!!!] Kenapa gue tiba-tiba ngerasa jatuh cinta? Tapi, pada siapa? *** "Why did i suddenly falling love?" tanya Caca pada diri sendiri. Sebenarnya ia bisa saja mengungkapkan kalimat itu dengan...