[14] Meeting.

817 170 86
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾Pertemuan.☽༓・*˚⁺‧͙

Seperti kebiasaannya setiap pagi, Aera akan membantu ayahnya menyiapkan sarapan. Berbeda dengan Beomgyu yang memulai paginya dengan bermain video games di kamarnya hingga kadang lupa waktu.

Walaupun begitu, ayahnya tak pernah memarahi putranya yang hobi bermain game seharian penuh itu. Karena Beomgyu telah memberikan prestasi akademik yang terbaik untuk ayahnya. Nilai nya tak pernah goyah dan selalu stabil.

"HUAAA APPA! AERA! GYU MUK NANGIS HUEE!" Teriak Beomgyu rusuh dari dalam kamarnya yang sudah biasa di dengar Aera dan ayahnya ketika Beomgyu bermain video game.

"INI BENERAN LIAT DEHH!" Sekarang Beomgyu berlari keluar dari kamar menghampiri ayah dan juga Aera yang tengah sibuk menyiapkan sarapan.

Beomgyu langsung memperlihatkan layar ponselnya kepada ayahnya. Lalu tak lama dikuti Aera yang ikut penasaran. Mereka berdua sontak terkejut setelah melihat layar ponsel Beomgyu yang menampakkan sebuah pernyataan jika Beomgyu mendapat beasiswa di luar negeri. Lebih tepatnya di Swiss.

"Ini beneran gyu? Kamu ga lagi bercanda kan?" Tanya ayahnya masih tak percaya dengan putranya yang sulit untuk serius itu.

"Iya ga nih. Ntar cuman editan doang." Tambah Aera sedikit mengolok dan kembali memindahkan nasi ke mangkuk.

"Dih beneran. Minggu depan gyu berangkat."

"Yah. Gue gada temen gelud lagi deh." Ucap Aera terkekeh sembari memberikan ayahnya semangkuk nasi dan juga telur puyuh di atasnya.

"Yeuu, enak kan lo gada gue. Awas aja gada dua hari gue di Swiss udah lo telfonin. Gue nginep sehari di rumah Donghyuck hyung aja udah lo telfonin. Bilang aja kangen." Goda Beomgyu memampangkan wajah jeleknya mengejek Aera agar emosinya terpancing.

"Mana ad--"

Drtd...Drtd...Drtd...

Dering ponsel Aera yang tepat berada di sebelahnya menampakkan layar otomatis menyala bertuliskan 'Ikan Teri 🐟' Aera pun segera menggeser tombol berwarna hijau.

"Apaan hyun?"

"Malam ini lo ada acara ga? Gue mau makan malem bareng keluarga lo. Sekalian ngerayain hari debut gue sebagai boygroup."

"Ah gada kok. Oiya, chukkae buat debut lo ya. Oke siap gue tunggu nanti malem."

"Nee, gomawo."

Tut.

Dua pasang mata tengah menatap Aera setelah mendapat panggilan telepon. Penasaran dengan siapa yang sudah menelponnya sepagi ini.

"Kenapa? Taehyun kok. Dia hari ini udah debut. Nanti malem mau makan bareng disini." Jelas Aera yang langsung diangguki paham oleh ayah dan juga Beomgyu.

🦊🦊🦊

Pagi ini bukan Yeji yang menunggu Soobin, melainkan Soobin yang tengah menunggu Yeji datang di lobby sembari mengobrol dengan karyawan lainnya.

Soobin sangat terkenal akan keramahannya pada banyak orang. Dengan keramahannya itu, banyak karyawan wanita di agensi yang jatuh hati pada Soobin. Tak hanya ramah, Soobin juga tampan, tinggi, pandai dan bijak. Itu semua menurun dari ayahnya.

"Eh ji, Yeonjun gimana kabarnya? Udah seminggu lo ga ke kantor dan gue harus nutupin itu dari appa lo." Soobin menghampiri Yeji yang baru saja datang dan menyamakan langkah kakinya.

"Udah baikan kok. Maaf ya bin, kalo tu orang kerjanya becus juga ga akan kaya gini. Maaf jadi lo yang harus nutupin ini semua dari appa."

"Gwenchana ji. Oiya, trus lo mau gimana lagi? Masih mau nyelakain si Aera itu? Tapi kalo gue boleh kasih saran, mending jangan yang sampe membahayakan nyawa gitu deh. Kasian." Mendengar saran Soobin, membuat Yeji memberhentikan langkah. Menatap Soobin heran.

[√] Love Tale - YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang