[22] Displacement.

645 134 66
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾Perpindahan.☽༓・*˚⁺‧͙

"Raa bangun, buruan kemasin barang barang lo. Bentar lagi Taehyun dateng mau jemput." Beomgyu membangunkan Aera yang masih tertidur pulas diranjang. Tidak seperti kebiasaannya, ia hanya menggoyang goyangkan tubuh Aera membangunkan.

"Taehyun?" Tanya Aera dari balik selimut masih belum sepenuhnya sadar.

"Iyaa, hari ini rumah disita. Hari ini gue juga udah harus balik ke Swiss buat ngurus pengunduran beasiswa gue. Makanya sementara lo tinggal di apartemen nya Taehyun dulu." Jelas Beomgyu.

Sebenarnya masih tak tega bagi mereka berdua jika harus meninggalkan rumah yang penuh dengan kenangan kebahagiaan bersama mendiang ayah dan juga ibunya. Mau tak mau mereka harus segera singgah dari rumah itu.

Tak hanya Aera, Beomgyu juga mengemasi barangnya untuk kembali ke Swiss lagi guna mengurus pengunduran beasiswa. Sangat disayangkan mimpinya yang ingin melanjut sekolah di luar negeri itu harus terhenti karena sebuah permasalah keluarga.

"Udah lo packing semua kan?" Tanya Beomgyu kepada Aera yang baru saja turun dari tangga membawa koper. Aera hanya mengangguk meng-iyakan pertanyaan Beomgyu. "Sarapan dulu gih mumpung Taehyun masi otw. "

"Gue sarapan di minimarket aja ya. Gada makanan soalnya, udah pada basi juga. Lo nitip ga?"

"Gausah, gue ntar sarapan di bandara aja."

Sebelum Taehyun sampai, lebih baik jika segera ke minimarket. Sejak beberapa detik yang lalu, Aera masih saja belum menyerah dengan salah satu rak di hadapannya itu. Berusaha keras untuk meraih sandwich yang tertera rapi di barisan paling atas.

Hampir meraih. Tiba tiba seseorang dari belakang telah mengambilnya terlebih dahulu. Tentu saja itu membuat Aera kesal. Karena tangannya hampir meraih setelah bersusah payah berjinjit dan juga sesekali melompat lompat. Aera pun membalikkan badan ingin memarahi orang dibelakangnya itu.

"Coach Yeonjun?" Seketika ia tak jadi memarahi seperti niat awalnya yang sudah sangat marah. Yeonjun meraih tangan Aera dan meletakkan sandwich yang tadi ia ambil di telapak tangan Aera.

Selagi bertemu dengan Yeonjun di minimarket, Aera menggunakan waktu berharganya ini untuk mengajak Yeonjun sarapan bersama. Mereka hanya menikmati belanjaan masing masing di bangku depan minimarket sama sekali belum ada yang membuka obrolan.

"Eh iya, gimana rumah kamu? Kayanya hari ini di sita kan?" Tanya Yeonjun membuka obrolan setelah menggigit ujung gimbab. Aera hanya mengangguk karena mulutnya sedang penuh dengan roti sandwich. "Gimana kalau sementara kamu tinggal di rumah saya dulu?"

"A-aa terimakasih coach tawarannya, tapi kakak saya sudah menitipkan saya untuk tinggal di apartemen Taehyun."

"Taehyun? Pria kemarin yang datang di acara kremasi itu?" Tanya Yeonjun memastikan karena sekilas kemarin ia mendengar Aera memanggil nama Taehyun.

"Iya. Dia sahabat kecil sa-Eoh? ngapain dia kesini?" Ucapnya belum tuntas karena baru saja ia melihat mobil Taehyun berhenti di depan minimarket.Taehyun hanya menurunkan kaca mobilnya dan mengisyaratkan Aera untuk segera masuk. "A-a coach, saya harus pergi. Terimakasih untuk tawarannya. " Aera tak membiarkan Yeonjun menjawab dulu dan langsung berlari menuju mobil Taehyun.

🦊🦊🦊

"Nih pake ini dulu." Taehyun memberikan topi hitam dan juga masker hitam sesampainya di depan gedung apartemen. Bukannya menerima dan segera memakai, Aera malah memberikan tatapan tanda tanya sebagai respon. "Udah pake aja. Bentar doang, ntar kalo udah sampe di apartemennya dilepas juga gapapa."

[√] Love Tale - YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang