[15] Poor Beomgyu.

764 169 131
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾ Beomgyu yang Malang ☽༓・*˚⁺‧͙

"WOYY RAA BURUAN!! GUE KEBURU TELAT NTAR." Teriak Beomgyu memanggil Aera yang tak kunjung keluar dari kamarnya.

"IYAAA BENTAR! LAGI PAKE LIPCREAM." Sahut Aera masih sibuk mengombinasikan warna lipcream yang cocok pada bibir merah mudanya itu.

Hari ini adalah hari keberangkatan Beomgyu ke Swiss. Ayahnya dan Aera hanya mengantarkan Beomgyu sampai di bandara internasional Incheon. Ia sangat tak sabar untuk segera singgah di negara berjulukan Land of Milk and Honey itu.

Wajar saja jika Beomgyu terus mendesak Aera yang bersiap sangat lama itu. Hampir satu jam untuknya memilih baju, setengah jam untuk mempoles wajah, seperempat jam untuk menata rambut. Itu lah Choi Aera.

Sesudah menunggu Aera selesai dengan penampilannya, mereka semua pun berangkat ke bandara. Cukup dalam perjalanan yang panjang untuk menuju ke bandara Incheon. Karena semalam Aera tak cukup tidur, jadi selama perjalanan ia gunakan untuk tidur pulas.

"Bangun heh! Bantuin gue turunin koper."

Sesampainya di bandara, tak hanya Beomgyu saja yang kerepotan membawa koper. Semua tengah repot membawa koper Beomgyu yang sangat berat seperti terisi batu itu.

"Lo mau sekolah apa pindahan sih?!. Bawaan lo gile banyak bener. " Keluh Aera berusaha sekuat tenaga untuk menarik koper Beomgyu.

"Yeu..Kan gue bakal lama. Ya jadi gue bawa semua aja yang ada di kamar. Oiya, gue titip Toto ya. Setiap pag--"

"Aahhh iyaiya bawel!" Potong Aera yang sudah mengetahui kelanjutan ucapan Beomgyu. Intinya tak akan pernah habis.

"Liat aja. Sepulang dari Swiss, tu burung udah gue goreng buat menyambut kepulangan lo."

Aera kini tengah menunggu di kursi tunggu seorang diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aera kini tengah menunggu di kursi tunggu seorang diri. Ayahnya dan Beomgyu sedang mencetak tiket  dan mengurus banyak urusan lain yang tentunya tak ingin Aera ketahui.

"Ni juga alay bener sih. Cuman ke Swiss doang bawaannya udah kek orang pindahan." Dumel Aera menendang nendang koper Beomgyu yang terjejer di depannya.

Sangat bosan jika hanya berdiam diri seperti ini. Ponsel adalah jurus satu satunya jika ia terjebak dalam bosan. Padahal ponselnya juga tak membantu banyak. Alhasil Aera hanya berfoto foto random untuk mengurangi bosannya.

Tak lama, ayahnya dan Beomgyu sudah kembali. Aneh. Di bandara yang ramai ini kenapa mereka bisa mengurus penerbangan dengan sangat cepat? Banyak orang yang juga ingin berpergian menggunakan pesawat.

"Cepet amat."

"Ini nih, paspor Beomgyu ketinggalan." Jelas ayahnya pasrah membuat Aera membelalakkan mata sempurna.

[√] Love Tale - YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang