‧͙⁺˚*・༓☾ Apa Aku Kebahagiaan mu?☽༓・*˚⁺‧͙
Bukan hal yang mudah untuk mengikhlaskan seseorang yang sudah menjalin hubungan hampir dua tahun begitu saja. Apalagi jika alasan melepaskan orang itu adalah tak disetujui orang tua dan berakhir salah satunya akan dijodohkan.
Kejadian semalam sangat membebani pikiran Yeonjun hingga saat ini. Semalam setelah kembali dari rumah Yeji, ia hampir ingin menghabiskan satu lusin botol soju di kulkasnya. Untung saja ibu dan saudaranya menahan kelakuan gilanya yang bisa membahayakan kesehatan itu.
Tok..tok..tok..
Suara ketukan pintu itu langsung membuat Yeonjun menghapus air mata dan segera menyiapkan wajahnya sebelum mengijinkan orang di balik pintu itu untuk masuk ke ruangannya.
"Masuk." Ucapnya singkat berusaha mencari kesibukan agar tak terlihat seperti habis menangis.
Ceklek.
Seseorang telah memasuki ruangan tanpa diketahui siapa orang itu oleh Yeonjun. Ia seolah olah sedang sibuk dengan layar laptop dihadapannya. Berharap jika orang yang baru masuk itu tak memiliki kepentingan yang lama dan berbelit.
"Njun?" Panggilnya yang pasti sudah diketahui oleh Yeonjun. Mendengar itu, Yeonjun segera menutup layar laptop kasar dan menatap gadis di hadapannya ini alih alih mengisyaratkan ada keperluan apa. "Uhm. Maaf kalo gue ganggu jam kerja lo. Tapi bisa ga kita keluar bentar? Ada yang mau--"
"Gak. Gue sibuk. Kalo mau ngomong disini aja."
Sekarang Yeji merasa semakin membuat Yeonjun marah dengannya. Nada yang tak nyaman di dengar serta kalimat singkat yang terucap sama sekali belum pernah ia dengar dari Yeonjun.
"Jadi, gue mau minta maaf perihal appa gue semalem. Appa udah ceritain semua ke gue, dan sekarang gue diem diem dateng kesini buat bicarain baik baik sama lo." Jelasnya sebagai awalan tanpa ada respon dari Yeonjun.
"Iya emang gue udah di jodohin sama Soobin dari seminggu yang lalu, dan rencananya minggu depan kita tunangan. Tapi percaya deh, ini semua paksaan appa njun. Gue ga bermaksud buat selingkuh dari lo. Plis percaya sama gue." Mohon Yeji menggenggam tangan Yeonjun sembari menahan isak tangisannya.
"Udah kan? Nah lo bisa keluar sekarang. Jangan lupa tutup pintunya lagi." Yeonjun menarik tangannya dari genggaman Yeji dan beralih kembali membuka laptopnya.
"Njun gue min--"
"Silahkan keluar."
🦊🦊🦊
Seperti kebiasaannya, Aera akan selalu tidur siang setelah pulang sekolah agar tak terlalu lelah saat mengikuti kelas dance malam nanti. Sekarang ia tengah bersiap untuk kelas dance nya, padahal kelas dimulai dalam satu jam kemudian. Tetapi ia sudah heboh dalam memilih outfit yang ingin ia pakai.
Drtd...drtd...drtd..
Lagi lagi ia selalu diusik saat sedang sibuk berdandan. Entah itu Beomgyu, panggilan telpon, seseorang bertamu, hingga panggilan toto yang lapar. Sangat menyebalkan.
Namun setelah melihat nama yang tertera itu, Aera seketika tidak jadi marah dan malah girang bersemangat mengangkat telpon itu. Siapa lagi yang bisa membuat Aera seperti itu jika bukan Yeonjun, orang yang sangat ia cintai hingga rela menjadi budak cintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] Love Tale - Yeonjun
Teen Fiction[16+] Hanya cerita tentang Choi Aera yang di dukung oleh readers sebagai pelakor cilik. Penasaran? Baca aja. start : 18092020 end : 15012021 © s h t a r o i n e e