[9] An Attempt.

893 202 85
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾ Sebuah Usaha. ☽༓・*˚⁺‧͙

Seperti biasa, pagi ini akan selalu disibukkan dengan berbagai kegiatan. Taehyun dan teman temannya juga sudah harus mematangkan shooting untuk mv debut mereka. Ini adalah karirnya, ia harus bisa mewujudkan yang terbaik.

Sekarang Taehyun tengah menyusul temannya yang sudah berada di make up room sejak tadi. Ia sedikit terlambat karena harus mencari powerbank yang sempat lupa ia letakkan dimana.

Bugh.

"Joesonghaeyo." Ucap pria muda yang mungkin lebih tua dari Taehyun setelah tak sengaja menyenggol bahunya.

"Ne, gwenchana."

Taehyun tak terlalu mempermasalahkan, ia pun melanjutkan perjalanannya menuju ke makeup room. Tetapi yang membuatnya berfikir, siapakah pria tampan yang menyenggol nya tadi? Mengapa pria itu mengikuti manajer Yeji seolah memohon sesuatu?

"Ah itu bukan urusan gue!"

🦊🦊🦊

"Ji, maafin gue ji. Gue ga bermaksud apa apa ke Aera kok." Yeonjun terus berusaha memohon kepada Yeji hingga menyusulnya ke gedung agensi tempat Yeji bekerja.

Yeji sama sekali tak merespon dan terus berjalan menuju ke ruangan pribadinya. Sedikit sulit untuk mengembalikan mood Yeji jika masalahnya adalah berhubungan dengan cemburu.

"Yeji-ssi?" Panggil Soobin menyusul Yeji yang hendak memasuki ruangannya itu.

"Aa Soobin-ssi, Annyeong!" Yeji menyapa Soobin dilengkapi senyuman manisnya. Sengaja untuk memanas manasi Yeonjun.

"Ehm nugu?" Tanya Soobin berbisik sembari melirik pria asing yang berdiri di sebelah Yeji.

Bukan respon yang diharapkan Yeonjun. Yeji justru menaikkan kedua bahunya mengisyaratkan tak tahu dan memasuki ruangannya meninggalkan Soobin dan Yeonjun.

"Annyeonghaseyo." Soobin menyapa pria di depannya sekarang disertai senyuman manis yang membuat lesung pipi nya tercetak jelas.

"Ganteng lo? Gantengan gue lah!" Jawab Yeonjun sarkas dan pergi meninggalkan pria tinggi berjas rapi itu.

Soobin menggelengkan kepala dan sedikit terkekeh dengan ucapan pria di hadapannya barusan. Ia pun langsung memasuki ruangan Yeji sesuai tujuan awalnya. Mengantarkan obat pengar.

Tok tok tok.

"Nee masuk."

Setelah mendengar itu, Soobin segera masuk dan tak lupa menutupnya kembali. Soobin mendapati Yeji yang sibuk berhadapan dengan laptop dan sangat serius. Karena pekerjaannya juga sudah selesai, ia berniat untuk membantu Yeji menyelesaikan pekerjaannya.

"Nih. Diminum ya." Soobin meletakkan sebotol obat pengar di meja Yeji.

"Gomawo Soobin-ssi."

Yeji memberhentikan kegiatannya sebentar dan meminum obat pengar pemberian Soobin. Baru ingin melanjutkan pekerjaannya, laptopnya sudah diambil alih oleh Soobin yang duduk di sebelahnya.

[√] Love Tale - YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang