Setelah mampir sebentar ke kedai mengantarkan Hueningkai dan ibunya, Aera dan Yeonjun segera menuju ke rumah baru mereka yang berjarak lumayan jauh dari kedai.
Selama di mobil, Aera masih saja melanjutkan tidurnya. Masih tak cukup tidur satu setengah jam di dalam pesawat. Sepertinya sangat kelelahan dengan agenda hari ini.
"Sayang, bangun. Udah sampe nih." Yeonjun mengusap surai Aera lembut, membangunkan.
"Eoh udah sampe?" Tanya Aera yang baru setengah sadar melihat pemandangan di luar mobil. Rasanya malas sekali untuk keluar dari mobil dalam keadaan yang masih mengantuk seperti ini.
Yeonjun tahu jika Aera masih mengantuk, jadi ia memanjakan Aera yang sekarang sudah menjadi istrinya itu. Melepaskan sabuk pengaman dan keluar lebih dulu guna membukakan pintu mobil untuk Aera.
"Astaga, gomawo sayang." Ucap Aera yang sekarang terlihat seperti tuan putri kerajaan.
Sembari menunggu Yeonjun mengeluarkan koper di bagasi mobil, Aera menatapi rumah besar yang ia tebak jika itu adalah rumahnya bersama dengan Yeonjun. Aera tak menyangka jika Yeonjun membeli rumah sebesar itu hanya untuk tinggal bersamanya dan anak anaknya kelak.
"Ayo sayang masuk." Tiba tiba saja Yeonjun sudah datang dengan membawa dua koper besar. Niatnya Aera ingin membantu membawakan satu, tapi Yeonjun selalu saja menolak dan menyuruhnya untuk segera masuk.
Injakan kaki pertama kali Aera di rumah barunya itu membuatnya semakin merasakan energi kebahagiaan di dalamnya. Matanya tak berhenti menelusuri setiap sisi ruangan. Interiornya dipilih dengan model yang sangat elegan membawa kesan ketenangan.
Koper yang dibawa Yeonjun tadi ia tinggalkan di ruang keluarga dan langsung mengantarkan Aera ke ruang makan. Disana belum ada banyak peralatan masak, untung saja tadi Yeonjun sempat mampir ke resto untuk membeli makan malam.
"Udah kamu duduk sini aja ya. Biar aku yang siapin makanannya." Perintah Yeonjun mendudukkan Aera di kursi ruang makan yang bermodel seperti bar.
"Biar aku aja njun, kamu pasti capek banget udah nyetir berjam jam."
"Engga kok, lebih capekan kamu tiga tahun nunggu kepastian dari aku." Yeonjun mengacaukan rambut Aera gemas lalu kembali menyiapkan untuk makan malam.
Selama Yeonjun menyiapkan makanan, Aera hanya terdiam duduk manis menatapi punggung bidang suaminya itu. Terlihat sangat tampan walaupun hanya bagian belakang tubuhnya.
Tak sadar jika dirinya menyengir sendiri sampai Yeonjun sudah selesai menyiapkan dan duduk dihadapannya. "Kenapa senyum senyum sendiri?"
"Haha engga kok. Cuman masih ga percaya aja kalo malem ini adalah makan malam pertama aku sama suami."
"Biar tambah berkesan, gimana kalo aku yang suapin? Kamu cukup duduk manis sambil natap ketampanan suami kamu ini aja." Kesekian kalinya Yeonjun memperlakukan Aera sangat manis membuatnya tak bisa menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] Love Tale - Yeonjun
Teen Fiction[16+] Hanya cerita tentang Choi Aera yang di dukung oleh readers sebagai pelakor cilik. Penasaran? Baca aja. start : 18092020 end : 15012021 © s h t a r o i n e e