‧͙⁺˚*・༓☾Selamat.☽༓・*˚⁺‧͙
"KAII! BANGUN WOYY!" Teriak Yeonjun mendobrak pintu kamar Hueningkai. Mengusiknya dengan menggoyang goyangkan tubuh yang terlelap nyenyak di kasur.
"Apasi hyung?. Brisik banget ih." Respon Hueningkai tak niat dari balik selimutnya.
"Ini, gue masuk ke peringkat pertama coach dance terbaik bulan ini!" Yeonjun menunjukkan layar ponselnya tepat di depan wajah Hueningkai yang membelakanginya. Tapi anehnya ia sama sekali tak mendapat respon dari Hueningkai. "Ah lo mah tidur mulu." Ketusnya kesal berjalan keluar dari kamar Hueningkai tanpa menutup pintunya kembali.
Sebuah pengawalan hari yang menakjubkan. Selepas dari dunia mimpi, Yeonjun langsung mendapat notifikasi chat line dari mantan kekasihnya sekaligus anak dari pemilik agensi yang memegang kelas dancenya. Bahwa ia menduduki posisi pertama dalam kategori coach dance terbaik bulan ini.
"Eommeoni, njun berangkat dulu ya." Pamit Yeonjun kepada ibunya yang tengah sibuk menyiapkan kedai.
"Nee, hati hati ya. Chukkae juga buat anak eommeoni yang keren ini."
🦊🦊🦊
Tak ingin terlihat sebagai gadis pemalas, Aera pun sudah bangun sebelum matahari muncul. Menyiapkan sarapan, membersihkan apartemen, dan terakhir mempersiapkan dirinya. Setelah semua tuntas di lakukan, Aera pun segera pergi tiga puluh menit sebelum kedai di buka.
"Udah mau berangkat ni? Emangnya lo udah sarapan? Nih gue bawain bubur." Tanya Taehyun yang berpapasan dengan Aera di depan gedung apartemen, lalu menunjukkan kantong plastik berisi bubur yang telah ia beli tadi.
"Iya gue harus nyiapin kedai. Ini gue bawa aja ya? Gue makan di kedai. Gomawo ikan teri!" Aera langsung berlari meninggalkan Taehyun setelah merampas kantong plastik berisi bubur itu.
Tak ingin selalu menyusahkan Taehyun, Aera pun memutuskan untuk naik bus menuju kedai. Tak berbeda dengan menaiki mobil, hanya membutuhkan sekitar dua puluh menit perjalanan. Hanya saja saat menunggu bus lewat memakan banyak waktu.
"Annyeonghaseyo ahjumma. Sini biar Aera aja, kursinya berat loh." Aera mengambil alih kursi yang hendak di turunkan dari atas meja.
Aera sangat terburu buru karena jam kedai di buka hampir sampai. Sedangkan masih banyak kursi yang harus di turunkan. Sampai di kursi terakhir, ia terpaksa harus memberhentikan kegiatannya.
Drtd..drtd...
"Apaan?" Tanya Aera berusaha menahan ponsel dengan bahu lalu melanjutkan kegiatannya kembali. "Hah?! Sekarang? Gue lagi bantuin ahjumma nyiapin kedai." Kaget Aera langsung membuat ibu Yeonjun memalingkan pandangan memandang Aera. "Iya gue otw sekarang."
Panggilan telah berakhir. Aera pun menghampiri ibu Yeonjun dan menceritakan apa yang ia dapat dari penelpon barusan. Seperti terlihat sangat genting, ibu Yeonjun pun mengijinkan Aera dan menyuruhnya segera berangkat agar tak terlambat.
"Ada apa sih?" Tanya Aera setelah memasuki studio. Mendapati Yeonjun yang tengah duduk di sisi studio bermain ponsel.
"Eo' udah dateng? Oiya, lo udah tau berita hari ini belom?" Yeonjun mematikan ponsel dan fokus dengan Aera yang telah ikut duduk di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] Love Tale - Yeonjun
Teen Fiction[16+] Hanya cerita tentang Choi Aera yang di dukung oleh readers sebagai pelakor cilik. Penasaran? Baca aja. start : 18092020 end : 15012021 © s h t a r o i n e e