PROLOG

925 89 88
                                    

ARIA RENJANA

Nama gue Aria,

Gue dibesarin sama nyokap berstatus single parent dan nggak pernah sekalipun lihat muka bokap gue. Mungkin suatu hari gue bakal perjelas semua sama nyokap, siapa dan kemana bokap gue.

Nyokap itu super sibuk. Sering ke luar kota dengan alasan urusan bisnis. Memang sih, beliau seorang pembisnis wanita yang punya beberapa cabang toko kue, butik dan stand aksesoris yang tersebar di banyak mall dalam dan luar kota. Wanita yang berusaha bertahan hidup mandiri demi keluarga.

Hal itu yang membuat toleransi gue terlampau besar buat nyokap. Meski sifat gonta-ganti pasangan dan sering ngajak pria berbeda ke rumah sangat sering beliau lakukan. Mama kesepian, I really know it.

Dan gue ngga butuh perhatian lebih dari nyokap, karena gue tau, dia sudah memforsir tenaganya buat nyari uang. Gue putuskan buat mandiri. Mungkin hal itu juga yang bikin gue jadi cewek barbar kepala batu.

Gue nggak suka aturan.

Gue nggak suka tekanan.

Dan masih banyak ketidaksukaan gue, tergantung mood yang dateng.

Dari semua itu, muncul makhluk yang selalu berhasil menjadi pereda amarah, pendingin otak yang sering hampir meledak.

Satria namanya. Teman dari jaman ingusan yang selalu mengisi kekosongan lembaran cerita gue. Dia penjaga gue, pengganti bunda atau siapa pun itu.

Satria itu unik, mata abu miliknya bisa liat meski gelap. Dia mesti pake softlens biar nggak dibully , soalnya, irisnya bakal nyala kalo kesorot cahaya atau bahkan pas suasana gelap.

Dan feelingnya itu lho, kadang gue mikir dia tuh cenayang yang bisa ngramal situasi di sekitar, terutama saat gue butuh dia.

Suka? sama Satria? ya ... gue suka, tapi kalo masalah hati, liat nanti deh.

SATRIA HAFEEZ KALEVI

Aku satria,

Hidupku hanya sedikit berbeda dengan Aria. Mempunyai Ibu single parent yang berjuang sekuat tenaga membesarkanku. Mungkin hal ini yang menjembatani pertemuanku dengan gadis manis itu.

Masih jelas dalam ingatanku, pria bule yang aku panggil kakek mengusir kami dari sebuah rumah besar. Sedangkan sosok yang kupanggil ayah hanya bisa terdiam, membiarkan aku dan mama melangkah pergi dengan terisak. Aku sangat membencinya saat itu juga. Bersumpah untuk tidak membuat Bunda menangis lagi.

Terkadang aku mensyukuri nasib buruk yang telah menimpaku, karena keberuntungan selalu mendatangiku sejak aku bertemu dengannya, dengan gadis galak bernama Aria.

Sejak saat itu, aku menyadari ada kelebihan aneh pada diriku. Tentang kenyataan bisa melihat di kegelapan. Mutasi genetik karena lapisan pada mata yang seharusnya ada pada hewan, tapi bisa terbentuk sempurna di tubuhku.

Membuat indraku jauh lebih peka daripada manusia normal. Bahkan, terkadang aku memiliki firasat yang tidak biasa akan sebuah kejadian yang belum terjadi.

Entah harus ku syukuri atau tidak, yang aku tahu, aku hanya ingin menjaga Aria dan keluargaku.

Aria itu tidak jahat, tidak nakal ataupun urakan. Dia hanya sedang mencari pelarian dari kehidupannya yang sepi.

Dan aku harus selalu menemaninya, menjaganya, dengan segenap jiwa dan raga.

Suka sama Aria? aku hanya berharap semoga saja selamanya bisa bersamanya, entahlah apa artinya itu.

.

.

.

Haii Dearest,
Aku bikin work baru (nggak baru juga sih, ngedraft 2020😅)
.
.
.
Story ini murni pemikiran sendiri,
Kalo ada suatu hal atau kejadian yang sama itu tanpa disengaja.
.
.
.
Jujur aku nekat publish 😭😭😭
Semoga ada yang suka🙈🙉🙊
Love you all 💚💚💚
.
.
.
#mysweetescape
#sweetestthings
#makemyownsweetworld

THE BODY(heart)GUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang