"Heh, Lino!"
"Yang sopan sama kakak kelas! Panggil gue Mas, kek!"
"Oh, iya, sorry, Mas Lino." Lia menyungginggkan seringaian.
Dan pada akhirnya, semua kesepakatan mengenai Lia dan kawan-kawan yang harus mengasuh kucing sekolah selama seminggu, segala kesepakatan tentang Lino dan Lia mengenai Dori pun seperti sirna ditelan masa. Saling ingkar menjadi jalan mereka. Keduanya tak mau terkalahkan.
Hari ini, Lia yang sudah muak dengan kelakuan Lino yang sudah tiga kali menanyakan Dori—yang padahal sudah pulang—akhirnya memutuskan membalas kakak kelasnya itu. Lia tahu Lino hanya berniat mengerjainya. Walau Lia juga tak menunjukkan bahwa ia sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Lia masih pura-pura mengasuh Dori di hadapan Lino.
Hari ini, ia berharap akan mendapat giliran tertawa jahat lantaran membuat kakak kelasnya itu terjerumus dalam lubang kelaknatannya sendiri.
"Kenapa nyari gue? Tumben."
Lia menatap Lino bengis. "Gue butuh makanan kucing sore ini. Bawa gue ke rumah lo! Se-ka-rang!"
Mampus. Bener-bener gila. Ngapain ini cewek mau ke rumah gue? Bisa ketemu Dori dia. Lino yang sempat panik berdehem kemudian melipat tangannya di dada. "Emang mau lo kasih ke kucing mana?"
"Kucing lo, si Dori!"
"Loh, harusnya lo punya makanannya, dong! Kalian udah berhari-hari ngerawat Dori. Masa makanan kucing nggak punya?" Untuk saat ini, Lino dapat menyunggingkan senyuman angkuh. Ia merasa menang untuk sesaat.
Sampai ketika Lia menyeringai lalu menjawab, "Makanan kucingnya habis. Bawa gue ke rumah lo atau gue ke rumah lo sekarang juga dan ambil kucing-kucing lo yang lain?"
"Eh, kok lo-"
"Gue nggak mau denger basa-basi lo. Anterin gue ke rumah lo sekarang!"
Lino melotot. Buru-buru ia berjalan meninggalkan Lia, tapi Lia mengejar dan menghadangnya. Lia meraih tangan Lino dan menyeretnya ke tempat parkir.
Sementara itu, satu tangan Lino yang lain mulai beraksi memainkan ponsel.
Lino: GAES TOLONGIN GUE
Umin: Kenapa Mas?
Lino: LIA MO K RMH GW. SORE INI. PULNG SKLH LANGSUNG, BARENG SM GW. TLG GW!
Seketika, grup pun ramai. Walau kesusahan mengetik dengan satu tangan, pesan Lino tetap tersampaikan dengan tulisan yang banyak disingkat.
Felix: Eh, memang kenapa kalau lia ke rumah mas lino?
Abin: Ya nanti lia bisa ketemu dori lix
Felix: Ow :o iya, aku lupa
Yosi: Jadi mau gimana?
Lino: PLS KALIAN TLG K RMH GW, SMBUNYIIN DORI SKRG!!!
Abin: Emang keburu? Lo kira motor gue kaya vampir?
Lino: JGN BYK OMONG, NTAR LIA GW AJAK JLN2 DULUAN, CPTAN! TLG BGT INI, NANTI KALIAN W TRAKTIR PIZZA MA NASI PADANG. MKSH, BYE!
Chandra: Ada apa, No? Kok Dori disembunyiin?
Astaga, gue lupa kalo di grup ada Bang Chandra. Mampus.
Yosi: Soalnya Dori bawa bakteri sama virus dari luar, Bang. Takutnya Lia bersin-bersin wkwkwk
Lino mendengus lega. Yosi memang bisa diandalkan untuk urusan tipu-menipu apalagi menipu wanita. Sayang Ryani tak tertipu dengan rayuannya.
Lino dan Lia sampai di tempat parkir, tepat di sebelah motor Lino. "Buruan, keburu Dori mati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Kucing [END] ✓
Humor"Dori hilang!" Apa salahnya melindungi kucing? Tidak ada yang salah. Yang salah adalah ketika Lia mengancam Lino yang menjabat sebagai pawang kucing di sekolah dengan cara mengambil kucing peliharaan Lino, hanya demi membersihkan namanya dari gosip...