Bab 3 | Alasan Benci

10.4K 773 5
                                    



Seriusan wajib VOTE, KOMEN, dan SHARE cerita ini ke teman-teman kalian!

Bisa juga di ss bagian favorit kalian dan tag Instagram aku yaa^^










Bisa juga di ss bagian favorit kalian dan tag Instagram aku yaa^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



03. Alasan Benci

Setelah berkunjung ke rumah orang tua Al, lebih tepatnya setelah Al mendadak pamit pada Lea pria itu nampak selalu bengong dan diam. Entah apa yang dibicarakan oleh ayah mertua Chika itu pada suaminya yang kini bergeming sepanjang hari.

Chika yang harus menyelesaikan beberapa tugas kuliahnya sampai tak sadar jika matahari sudah bergerak menenggelamkan dirinya berganti dengan bulan. Dia keluar dari kamarnya berniat mandi, namun dia melihat Al nampak duduk termenung di teras belakang rumah.

"Dia kenapa sih?" gumam Chika.

"Ck, bodo amat lah. Bagus juga dia diem kayak gini, seenggaknya gak ada yang ngajak ribut." lanjut Chika yang tak mengacuhkan perubahan Al.

Seusai mandi, Chika buru-buru masuk kembali ke kamar dan membuka laptopnya lalu mengerjakan kembali tugasnya.

Sampe akhirnya perutnya berbunyi meminta makan. Dia keluar lagi dengan baju tidur bergambar we bare bear kesukaannya.

Chika membawa semangkuk dessert yang dia pesan selusin dari online shop milik temannya.

Kakinya terhenti pada ruang televisi, dia melihat Al sudah tertidur di sofa dengan lengan yang menutupi matanya.

"Apa dia sakit yah?"

Chika mendekati suaminya itu, saat dia memegang lengan suaminya itu rasa panas menjalar di telapak tangannya.

"Aduh, panas bangeettt!"

"Ini cowok kalau sakit emang harus ancang-ancang cosplay kesurupan maungnya prabu Siliwangi kali yah? Diam-diam tau-taunya sakit. Ck, nyusah-," belum selesai Chika menggerutu tiba-tiba saja Al terbangun dan menatap linglung keberadaan Chika.

"Kamu ngapain disini?" sinisnya.

"Cih, lagi sakit aja masih sinis. Apalagi nggak sakit kali yak?" gerutu Chika.

Al berancang-ancang duduk namun di tarik bahunya oleh Chika hingga dia terbanting tidur di sofa lagi.

"Kamu kenapa sih?" kesalnya.

"Harusnya aku yang nanya, kenapa mau duduk? Kan lagi sakit?"

"Kata siapa?"

"Gengsi gak buat demam kamu turun, mas Al ku yang jelek!" sindir Chika.

"Saya jelek?"

"Iya emang jelek, ngerasa ganteng?"

Al memalingkan wajahnya, walaupun Al memalingkannya tetap saja Chika melihat wajah merah pria itu.

AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang