Bab 20 | Malam yang aneh

7.4K 643 45
                                    

Hei, kalian yang menunggu Al Chika, Ily 3triliun!


Hei, kalian yang menunggu Al Chika, Ily 3triliun!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kak Chika cantik yah klo kalem:(




Kak Chika cantik yah klo kalem:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20. Malam yang aneh

Chika duduk di atas ranjangnya, dia baru saja membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya menjadi piyama tidur. Chika membereskan ranjangnya yang sedari pagi belum sempat dia bereskan. Sedangkan Al entah kemana pria itu hilang, setelah bersikap ketus dan dingin padanya dan Wijin di luar tadi dia malah hilang. Sebenarnya tidak hilang, hanya saja Chika yang tak berniat mencari di seluruh rumahnya.

"Jadi itu niat kamu ngusir saya dari sini?" suara berat yang nampak tegas itu menggema di sekitar ruang tidur Chika.

Chika masih fokus pada melipat selimut yang posisinya saat itu memunggungi Al yang berdiri di ambang pintu.

"Kalau cuma mau nyari perkara aja, mending kamu pulang aja. Aku capek."

Al diam-diam menahan mati-matian amarahnya sudah meluap-luap, dia butuh sesuatu untuk melampiaskan rasa menggebu-gebu ini.

"Oh, ternyata kamu sama seperti gadis-gadis lain. Munafik dan gak tahu diri." Al memang mewarisi mulut pedas ayahnya yang sudah turun temurun diwariskan, kadang Lea suka heran bagaimana bisa sifat Aarav turun sepenuhnya kepada Al, apa karena saat proses pembuatannya Aarav mendomisi Lea?

Chika hanya menghela napasnya, dia tak berniat menimpali ucapan Al.

"Kamu udah belajar mendua rupanya, saya nggak berharap kamu bisa belajar dengan cepat. Untung saja saya menolak kamu, kalau tidak bisa-bisa saya di bohongi oleh cinta palsu kamu."

Cukup! Chika tidak bisa menerima perkataan Al kali ini. Al bisa saja mengatakan segalanya tentang dirinya, tapi tidak dengan kesungguhan cinta Chika pada Al!

Chika berdiri mendekati Al yang berdiri menjulang tinggi didepannya.

"Kamu tau apa soal cinta? Kamu tau soal perasaan? Kamu itu lebih dari seorang pengecut yang nggak pernah bisa nerima dan menghargai perasaan aku, kamu orang yang paling aku benci sekaligus aku cinta di dunia ini," tegas Chika yang mendorong jari telunjuknya pada dada bidang suaminya itu.

AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang