Bab 31 | Zidan si Abang ipar

5.9K 681 439
                                    

Happy mother's day!

Semoga kita (kaum hawa) bisa menjadi ibu yang hebat kelak yah^^

Makasih di part kemarin udah jebol 300 komentar! Kalian luar biasa:(

Maaf kelamaan update, kemarin fokus bikin trailer After sunset:'

Ini bisa nembus 400 Vote+komentar nggak?















Ini bisa nembus 400 Vote+komentar nggak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

31. Zidan si Abang ipar

Al menatap sosok Abang dari istrinya itu dengan dingin. Mereka bukan hanya sedang saling bertatapan saja, namun beberapa menit lalu Al di hajar habis-habisan oleh kakak ipar sekaligus temannya itu. Ya, Zidan adalah teman SMP Al. Nggak terlalu dekat, namun semenjak Al menjadi suami dari adiknya Zidan, keduanya berubah menjadi akrab walaupun dulu sempat menjadi rival di tim basket.

"Anjing banget, dari dulu Lo selalu diem aja kalau gue ajak baku hantam. Kali-kali bales pukul gue kek, Lo kan jago karate masa iya kalah sama anak basket nolep kek gue!" geram Zidan yang tenaganya habis oleh perkelahian tunggal mereka itu.

Al terkekeh, keduanya duduk terkapar di halaman belakang rumah Zidan dengan kondisi yang berbeda. Al yang babak belur, dan Zidan yang ngos-ngosan.

"Jadi, kali ini apa alasan adek gue nangis? Lo jahatin dia apalagi?"

"Cuma salah paham,"

"Adek gue yang salah paham atau lo yang nggak bisa jelasin ke dia?"

"Mungkin gue yang nggak bisa jelasin ke dia,"

"Udah gue duga," ujar Zidan. "Chika itu emang tipe anak yang gampang salah paham, dia itu anak yang mudah nyimpulin tanpa cari tahu kebenaran yang pasti."

Al hanya bisa terdiam.

"Al, gue harap lo bisa bimbing adek gue. Dia masih bocah banget, karena itu dia perlu sikap dewasa dan tegas Lo. Jangan ikutan jadi bocah kayak dia kalau lagi ada masalah, nggak bakalan selesai kalau nggak ada yang dewasa." Zidan menepuk pundak Al, "Gue tau lo bisa, cuma lo belum yakin aja sama diri lo."

"Hm, jadi gue bisa ketemu dia?" tanya Al.

"Kalau itu gue nggak tau, cuma Chika yang bisa putusin."

"Terus gue harus apa?"

"Ck, goblok banget Lo kalau masalah ginian!" tutur Zidan. "Makanya banyak-banyakin nonton drama romance, biar tuh otak isi bukan cuma senjata sama water Canon aja."
Al mendelik sebal, "gue nggak alay kayak lo."

"Heh, jangan nyepelein sinetron! Gue nih berpedoman sama sinetron aja udah otw bikin dua anak. Lah lo? Boro-boro punya anak, masalah ngeyakinin bini Lo aja ribet banget."

AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang