Bab 16 | Diusir dan Tiket Noah Band

6.8K 573 14
                                    


16. Diusir dan Tiket Noah Band

Hembusan rokok yang mengepul dan menghilang di udara menemani siang ini di gedung pertemuan para petinggi kepolisian. Al dan beberapa rekan lainnya dari resimen yang berbeda-beda berkumpul di kantin saat jam istirahat. Bobby dan Valentine, teman Al satu angkatan di Akpol dulu juga ada disana.

"Wes toh, jangan keras sama hati sendiri Al. Yang di paksakan nggak bakalan bisa berjalan aman, Lo paham kan?" ujar Bobby.

"Gue nggak maksa, emang udah harusnya begini," balas Al.

"Lo bisa bohongi satu kampung bahkan satu dunia sekalipun tentang ini, tapi nggak sama sasuh¹ Lo!" ujar Valen.

"Len, susah ngomong sama manusia batu kayak Al. Udah bebal banget sama pendiriannya."

"Al, mau sampai kapan Lo nyakitin dan bohongin diri Lo sendiri. Gue tau kok selama ini Lo kambuh lagi."

"Selama di Sudan, kan?"

"Iya, Bob. Lo liat aja dia kurus banget semenjak dari Sudan." ujar Valen.

Al bergeming, dia memilih menyesap rokoknya dan berharap stresnya hilang seperti asap rokoknya.

"Terus gimana kabar si Mulan?" tanya Bobby.

"Namanya Chika," ralat Al.

"Eh iya, sorry lupa gue namanya."

Bobby memang terkenal memiliki ingatan pendek kalau masalah mengingat nama orang-orang. Dia kerap kali manggil nama orang dengan nama yang berbeda setiap waktu. Contohnya tadi.

"Lo ninggalin Chika gitu aja?" tanya Valen.

"Hm,"

"Gila ya Lo! Udah sedep punya bini masih aja seenak jidat, nggak ada syukurnya Lo!" sarkas Bobby.

"Gue bilang sama dia kalau gue pulang duluan,"

"Tapi tetap aja, pamit langsung sama lewat surat itu beda, tukulll!" sungut Bobby.

"Intinya gue udah pamit,"

"Dih, lama-lama gue stres nih ngasih pencerahan sama ini anak. Terlalu gelap untuk di beri lampu!" cercah Bobby yang sudah emosi dan memilih pergi membeli es krim nong-nong yang ada di kantin.

"Al, jangan sampai Lo nyesel," ucap Valen.

"Lebih baik nyesel sekarang daripada nanti,"

"Emangnya Lo yakin banget dia udah kembali?"

"Gue yakin karena gue ketemu langsung sama dia, tapi ada perubahan dari dia pas kita pertama kali ketemu lagi."

"Apa yang berubah?"

"Wajahnya dan penampilan,"

"Hah? Maksud Lo dia-,"

"Ya, dia operasi plastik."

AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang