Bab 37 | Dugaan baru

5.1K 533 111
                                    

Maaf banget kalau telat update, pasti nungguin yah?

Maklum, author sibuk sama revisi naskah:')

Yok tembus 500 vote+Komen.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


37. Dugaan baru

Malam tadi Chika baru saja mendapat kabar jikalau ada demo dadakan. Sebenarnya bukan dadakan, hanya saja Chika akhir-akhir ini kurang update dengan berita terkini masalah hukum-hukum negara.

Intinya Chika kurang mantau DPR dan sederajatnya.

Alhasil Chika harus memutuskan siapa-siapa saja yang akan ikut demo nanti dengan persiapan yang minim. Apalagi Chika sudah pasti tidak akan bisa ikut karena masalah pribadinya yang tak kunjung usai.

"Jadi untuk demo besok, gue nggak bisa maju sebagai perwakilan kampus kita. Gue nggak bisa ikut demo karena ada masalah pribadi yang lebih penting. So, karena gue, Olin, dan Bisma nggak ikut demo karena satu dan alasan jadilah gue memutuskan untuk menjadikan salah satu dari sisa tim inti dari Stegor."

"Jadi, setelah kita rembuk. Ternyata muncul nih satu nama yang udah pasti bakalan bisa handle dan bisa mewakili kampus sebagai jubir nanti.."

"Dia adalah Gio!"

Semuanya tepuk tangan, bukan karena senang atau lainnya, tapi karena kaget. Gio itu terkenal paling ogah maju dan speak up pas demo. Pernah sekali dia dicap sebagai mahasiswa demo yang cuma numpang makan doang. Tapi jelas itu ditepis keras oleh Gio dengan membuat beberapa poster-poster keren dan berkelas ciptaannya sendiri.

"Lah kok gue sih? Kan masih ada Jessi sama Akbar," protes Gio.

"Sekali-kali lo speak up, bosen kali mendem mulu disela-sela sambil bawa poster," sahut Salsa.

"Bener tuh, kapan lagi Chika percayai ini ke lo!" sambung Jessi.

"Ck, waktu makan gue ke ganggu anjir," decak Gio.

Akbar menoyor kepala Gio, "pikiran lo makan terus, lama-lama lu jadi bagian konsumsi."

"Bagus tuh, biar gue bisa milih menu nasi padangnya."

"Yeuhhhh,"

"Udah-udah, pokoknya fiks yah Gio yang jadi leader besok," Chika menengahi. "Setuju kan?"

"Pasti pada jawab kagak la-," pede Gio.

"SETUJUIUU!" teriak semuanya.

"Anjing," umpat Gio.

"Sip, kalau gitu gue tinggal yah. Bisa kan musyawarah tanpa gue?"

"Bisa lah, kan ada Gio," ujar Salsa.

AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang