Bab 10 | Teman

8K 669 23
                                    

Mikummmm!

Kembali lagi nih!

Makasih udah spam next di bab kemarin:)



10. Teman

Chika membuka pintu dan ternyata yang datang adalah seorang Ibu-ibu berseragam Bhayangkari berdiri di depan pintu rumah Chika.

"Mbak Chika, benar?" ujarnya.

"I-ya, ibu..,"

"Saya utusan dari Bu Danmen, dia menyuruh mbak Chika agar segera rumahnya."

Chika menghela nafas, "Oke, saya akan ke sana segera."

"Kalau begitu saya permisi, Mbak." pamitnya.

Chika mengangguk.

Seusai ibu-ibu Bhayangkari tadi pergi, Chika langsung prepare dengan menggunakan Seragam yang sama dipakai dengan ibu-ibu tadi dan berangkat ke rumah Danmen di markas Brimob.

Chika memasuki perkarangan rumah istri dari komandan suaminya itu dan mengetuknya. Bu Danmen keluar dengan raut tak menyenangkan.

"Masuklah," titahnya.

Chika menengguk ludah dengan susah, tubuhnya bergetar hebat dia tau apa yang akan terjadi nanti tapi setidaknya dia bisa lega jika hukumannya lebih berat di banding Al nanti.

"Saya nggak mau basa-basi lagi Chika, saya adalah pimpinan Bhayangkari di Resimen ini. Dan kamu sudah saya anggap sebagai anak, adik, dan keluarga saya. Bukan hanya kamu saja, tapi seluruh Bhayangkari adalah keluargaku." ujarnya.

"Jika salah satu dari keluarga ku membuat nama baik kami tercemar, bukan dengan cara kekerasan fisik yang kami lakukan untuk menghukumnya. Namun memberi hukuman secara hati ke hati."

Chika mendengar sambil menundukkan kepalanya.

"Chika, kamu bukan yang paling muda atau yang paling tua disini. Kamu adalah Kakak dan adik disini, kamu harusnya bisa memilah mana yang membuat kamu lebih baik dan mana yang tidak."

"Saya minta maaf, saya nggak tau kalau bakalan gini.." balas Chika yang sudah terisak.

Bu Danmen mendekati Chika dan memeluk Chika, "Saya harap kamu bisa lebih dewasa melakukan apapun. Kamu harus selalu ingat ikrar Bhayangkari mu dan harus ingat jika apapun yang kamu lakukan akan berimbas pada dirimu dan melibatkan suamimu. Jika bukan untuk dirimu, lakukan demi Iptu Aldebaran."

Mendengar nama Al membuat Chika semakin bersalah, dia benar-benar di buat kapok dengan demo ini. Apa ini cara Tuhan agar Chika tak mengulangi hal salah ini lagi?

Entahlah, yang pasti saat ini yang Chika inginkan hanya memeluk dan meminta maaf sebanyak-banyaknya pada Al suaminya.

🍁🍁🍁

AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang