7. Aneh tapi nyata

62 7 0
                                    

Gue emang aneh tapi gue beneran ada kok. Cuma lo nya aja yang nggak pernah nganggep gue ada:)
                                                       ~Ayla Queenara

Pagi ini Ayla bersekolah tidak membawa sepeda nya karena  ide unik nya sudah terukir di otak nya.

"Kamu serius nggak bawa sepeda Ay?" tanya Raka
"Enggak Bang," jawab Ayla yakin.
"Terus pulang nya gimana?" tanya Raka lagi.
"Sama pangeran Elang," balas Ayla.
"Halu!" cibir Raka.

Ayla tidak merespon ucapan kakaknya. Ia langsung pergi berangkat sekolah dengan berjalan kaki mencari angkotan umum.

Beberapa menit ia sampai di sekolahannya karena kebetulan bus umum cepat datang dan mengendarainya dengan sangat cepat.

Saat Ayla memasuki gedung sekolahnya, yang pertama Ayla lihat adalah Agatha disana sedang berantem keras dengan Bella. Gadis yang ngehadang Ayla dan Agatha di kelas tempo hari yang lalu.

"Lo udah berani ngelawan kita Agatha?!" bentak Bella sambil melotot dan dengan suara keras.
"Gue diam selama ini bukan karena takut tapi karena gue malas ada masalah sama kalian. karena kalian selalu bawa jabatan orang tua kalian terutama lo Bell! Lo selalu manfaatin jabatan Papa elo buat keuntungan lo buat mempermalukan semua orang, contoh nya gue. Setahun lalu lo ngebuli orang yang satu kelas sama kita lo selalu merendahkan dia dan gue datang gue bela dan bantuin dia tapi apa? lo balas dendam nggak terima dan mempermalukan gue dengan cara lo bikin akun fake dan buat postingan tidak wajar!" bentak Agatha murka.

Semua orang yang ada di lapangan pun menganga tak percaya jika seorang Agatha Pricilla bisa membentak seorang Bella Ayunda anak dari donatur terbesar di sekolahan ini.

"Agatha? Ini ada apa?" tanya Ayla dengan polos nya dan tak mengerti.

Ayla memang sudah mendengar semuanya tetapi tetap saja Ayla masih belum mengerti kenapa masalah ini terulang kembali.

"Diam lo Ay lo nggak tau apa-apa jangan ikut campur!" tegas Bella.

Ayla terdiam karena mungkin diam itu lebih baik untuk keadaan sekarang.

"Eh cupu! Lo kalo masih terauma nggak usah ngelawan kita deh. Lo itu cuma bisa ngebacot tanpa usaha ataupun membuktikan!" bentak Karin pada Agatha.

Ayla tak terima sahabatnya di bilang cupu, dia maju menatap tajam gadis yang bernama Karin itu.

"Kalo lo ngerasa hitz coba kasih tau gue dong apa definisi cupu dan hitz dan bagaimana ciri-ciri nya?" tanya Ayla kepada Karin dengan penuh penekanan.
"Hahahaha ternyata si cupu ini berteman dengan cupu lagi? Wow jadi pas dong cocok kalian berdua!" ejek Karin dengan tertawa mengejek.
"Iya gue cupu gue nggak tau apa itu hitz. Makanya gue nanya sama lo apa definisi hitz dan cupu terus gimana ciri ciri nya?" kata Ayla berniat menjebak Karin.

Karin bingung ia mengetuk jidat nya, "Emm... hitz itu seseorang dengan gaya kekinian yang mempunya berjuta followers  and tau semua aktivitas di sosial media terutama banyak like an." jelas Karin.
"Kalo cupu?" tanya Ayla lagi.
"Orang yang seperti Agatha yang pendiam nggak punya teman takut sama sesama manusia dan tunduk apabila berjalan," jawab Karin.
"Oh cuma itu? kalo itu juga gue rasanya Agatha hitz deh soalnya gue lihat di instagram nya cukup banyak followers nya likean nya juga lumayan banyak dan kalo misalnya itu definisi cupu berarti lo juga cupu dong?" ujar Ayla.
"Maksud lo apa?!" cetus Karin tak terima dibilang cupu.
"Kan kata lo itu manusia yang kalo jalannya tunduk itu cupu, lo kan kalo ketemu guru di jalan sekitar lingkungan sekolah tunduk kan? ralat jangan kan guru kakak kelas aja lo nunduk kan? dan satu lagi kata lo cupu itu jika takut sesama manusia? sekarang gue tanya sama lo apakah lo berani sama orang tua lo? membentak orang tua lo gitu, Berani? nggak kan? makanya jadi orang ngaca dulu sebelum ngehina!" jelas Ayla dengan penuh penekanan.

Karin, Bella, dan Laudy terdiam setelah mereka fikir ternyata benar apa yang dikatan Ayla.

"Ayo Tha kita ke kelas males gue ngeladenin orang cupu kek mereka, beraninya pake dekingan terus juga berani nya keroyokan." sindir Ayla kemudian pergi bersama Agatha.

"Awas lo Ay gue nggak akan diam tunggu pembalasan gue!" ancam Bella tak mau kalah.

Edward menepuk tangannya, "Wihh keren! ternyata Ayla selain cantik dia juga pemberani lo Lang. Coba liat tadi dengan lantang nya dia melawan Bella." Ucap Edward
"Bukan pemberani tapi nggak tau malu." Jawab Elang dingin

Rian dan Edward saling menatap Elang, "Maksud lo?" tanya mereka bersamaan dengan kompak.
"Tadi malam gue nggak sengaja ketemu dia dan kalian tau? dia chat gue minta di save maksa lagi." tutur Elang.

Rian dan Edward tertawa terbahak, "Hahaha itu mah namanya perjuangan Lang," ujar Rian.
"Tapi gue heran deh kenapa dia bisa tahu nomor gue yaa?" heran Elang.

Rian dan Edward saling menatap lalu tiba-tiba keadaan menjadi hening seketika.

"Apa lo berdua yang—
"Aduh Lang gue lupa deh belum ngerjain tugas kimia! gue pergi dulu ya mau ngerjain," potong Edward beralasan kemudian pergi ke kelas nya.
"Gue juga lupa kalo hari ini mau ketemu sama gebetan gue di Taman," tambah Rian kemudian pergi ke Taman.

Elang menggelengkan kepalanya, "Biasanya orang kalo ngerasa tuh langsung takut gelagapan kek gini," cibir Elang dia sangat yakin jika Ayla tahu nomornya itu dari sahabatnya.

Elang duduk di atas rooftof sana sambil memasang earphone di telinganya.

"Gue heran deh sama tuh cewek gila! aneh banget bener-bener nggak tau malu. nggak habis pikir ternyata ada ya orang aneh kek dia," gumam Elang.

Your'e Mine [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang