Gue masih punya urat malu kok, tapi entah kenapa kalo udah sama lo gue jadi lupa kalo gue punya rasa malu.
~Ayla QueenaraKetika bel pulang sekolah sudah berbunyi Ayla segera masuk ke mobil Elang untuk mencari tahu tentang dirinya dan keluarganya. Lalu jeda lima menit kemudian Elang memasuki mobil nya.
Sepanjang perjalanan Ayla terdiam di persembunyiaannnya seperti tempo hari lalu. Tapi kali ini ia sengaja tidak menunjukkan keberadaannya sama sekali karena pasti jika Elang tahu bisa diantarkan pulang atau di turunin di tengah jalan, sedangkan Ayla ingin mengetahui dimana rumahnya dan bagaimana keluarganya.
Kringggg...
"Aduh siapa sih nih," gumam Elang
Elang mengangkat nya.
"Halo kenapa Mah?" tanya Elang
"Dimana kamu Lang? Cepat pulang ya Papamu hari ini pulang," kata Adela di seberang sana.
"Lagi di jalan," ujar Elang.
"Yaudah cepet Angga juga sudah ada disini," titah Adela.
Tuttt...
Elang mematikan telfonnya secara sepihak.
Beberapa menit kemudian Elang sampai di rumah nya. Ia turun dan memasuki rumahnya dengan santai.
Dan Ayla jeda lima menit turun dari mobil Elang setelah terlihat jelas Elang memasuki rumahnya.
"Ampeg juga di dalam mobil mengendap gini ya," keluh Ayla saat usai turun dari mobil Elang.
Tak mau buang waktu lama Ayla segera mengetuk pintu rumah Elang.
Toktoktok!
Saat pintu di ketuk tiga kali ada seorang wanita paruh baya membuka pintunya sambil tersenyum manis.
"Maneh teh saha? Terus mau cari siapa?" tanya Adela, Mamah Elang.
"Oh kenalin Tan aku Ayla teman Elang," jawab Ayla lalu menyalami tangan Adela.
"Oh temannya Elang, yasudah ayo masuk nanti Tante panggilin Elang" ajak Adela.Ayla duduk di sofa rumah Elang.
"Elang! Kadieu! Ada teman kamu nih," panggil Adela dengan nyaring.
"Siapa?" tanya Elang singkat tak kalah nyaring.
"Nggak tau Mamah belum kenal kamu kesini aja!" kata Adela lalu Elang terpaksa menurut datang.
Elang berjalan menuju ruang tamu untuk menemui Mama dan katanya temannya itu. Mata Elang melotot kaget saat tau bahwa teman yang disebut Makannya itu ternyata Ayla, gadis yang ia benci.
"Lo? Lo ngapain disini? Lo ngikutin gue?!" tanya Elang dingin dan ketus.
"Emm... Gue nggak sengaja lewat sini," jawab Ayla beralasan.
"Sudahlah Elang kamu nggak usah dingin gitu kan dia cuma mau main iya kan geulis?" kata Adela merasa tak tega melihat Ayla dibentak seperti itu dan Ayla mengangguk.
"Nama kamu teh saha? Kenalin nama Tante Adela, dan dia Erlangga panggil aja Angga," lanjut Adela memperkenalkan orang dirinya dan seisi rumah ini sambil tersenyum juga sambil menunjuk kembaran Elang yang sedang minum air putih di ruang tengah.
"Aku Ayla Tante, jadi Elang punya kembaran?" tanya Ayla tak percaya.Adela mengangguk "Dia Erlangga Dwimarein Husein Kakak Elang. Dia lahir lebih dulu dari Elang dan ya meskipun muka mereka gak seratus persen sama tapi miripkan?" jelas Adela.
"Boleh Ayla nanya lagi?" tanya Ayla hati-hati.
"Seribu juga boleh geulis," ujar Adela.
"Namanya Erlangga tapi kenapa di panggil nya Angga?" tanya Nanda lagi.Adela tertawa kecil tersenyum menatap Ayla, "Kami memanggilnya Angga karena kami fikir Erlangga dan Elang jauh berbeda akan sifatnya. Jadi kami tak anggap mereka kembar meskipun wajah mereka hampir sama dan Elang nggak suka kalau ada yang sama dengan dirinya termasuk namanya karena itu sering tertukar," jelas Adela.
Ayla mengangguk mengerti.
"Sini lo cepet!" bentak Elang.
Ayla menurut menghampiri Elang.
"Sebenarnya apa maksud nya lo ngikutin gue?!" bentak Elang sangat emosi.
Ayla diam.
"Jawab gue!" geram Elang sangat murka.
"Mungkin dia masih belum percaya Lang kalo gue itu bukan elo," celetuk Erlangga.
Elang dan Ayla menoleh pada erlangga, "Maksud lo?" tanya Elang mengerutkan dahinya tak mengerti.
Erlangga berjalan menghampiri Elang, "Jadi tadi malam gue nongkrong sama temen gue dan ketemu dia terus dia nyamperin gue dan nanyain gue. Dia kira kalo gue tuh elo." tutur Erlangga.
Raut wajah Elang semakin marah tak tertahan ia mengepalkan tangannya dengan kuat, "Lo?!— Hendak saja Elang ingin meluapkan seluruh emosi nya tetapi Sang Papa memotong nya.
"Elang? Ada teman kamu disini?" tanya Husein, Papa Elang.Elang menoleh pada Husein tetapi tak mengangguk, dia tak mau mengakui Ayla sebagai temannya.
Ayla tak peduli ia langsung menyalami tangan Husein dengan sopan, "Kenalin saya Ayla teman Elang Om." ucap Ayla memperkenalkan dirinya.
Husein tersenyum ramah, "Saya Husein Papa-nya Elang. Sok lanjutkan saja maaf ganggu, saya hanya ingin lewat." ujar Husein diakhiri kekehan lalu pergi.
"Lo mendingan pergi deh dari sini!" usir Elang saat Papa-nya berlalu.
"Nggak mau. gue masih mau disini," tolak Ayla.
"Emang nggak tau malu ya lo tuh! Cepet pulang atau gue nggak mau lagi kenal sama lo?!" ancam Elang tak habis pikir jika gadis ini tak tahu rasa malu.Ayla terdiam. Akhirnya menurut untuk pergi dan pulang tanpa dari sini diantar siapapun. Namun Baru saja Ayla melangkahkan kakinya tiga kali dari rumah Elang, motor merah berhenti tepat di depannya.
"Cepet naik!" ucapnya.
Ayla menggeleng, "Gue bisa sendiri" tolak Ayla.
"Cepat naik nanti gue di marahin sama nyokap gue!" paksa pria itu lalu Ayla terpaksa menurut ia menaiki motor merah tersebut.Sepanjang perjalanan Ayla bingung sebenarnya pria yang ada di depannya ini siapa? Elang atau Erlangga?.
"Gue Angga lo nggak usah bingung gitu," kata Erlangga tiba-tiba karena sudah kebaca dari raut wajah Ayla yang terlihat dari spion motor.
Ayla terdiam dan hanya mengangguk mengerti.
"Lo suka sama Elang?" tanya Erlangga.
Ayla menggeleng, "Nggak" jawab Ayla berbohong.
"Nggak usah boong udah kebaca dari muka lo," ujar Erlangga.
"Tap—
"Elang itu anti cewek. Dia seumur hidup nggak pernah sama yang namanya pacaran jadi lo percuma deh kek nya kalo suka sama dia, Dan banyak saingannya lo nggak akan kuat gue yakin." Potong Erlangga.Ayla masih diam tak menjawab.
"Saran gue mending lo lupain Elang deh sebelum Elang benci sama lo dengan sikap lo kek gini, Bikin malu tau nggak." saran Erlangga
"Nggak kakak nya nggak adik nya sama, sama-sama pedas omongannya". Batin Ayla
"Lo itu cantik. Enggak pantes deh ngemis-ngemis gini, di luar sana gue yakin pasti ada banyak kok yang mau sama lo jadi please saran gue jangan buat diri lo malu dengan sikap lo yang kek gini." lanjut Erlangga mencoba memberi saran gadis yang ia bonceng itu.
Ayla masih terdiam tak mau menjawab apapun.
"Lo kenapa diam mulu sih? Lo takut atau nggak suka atau gimana sama gue? Tenang gue beda kok sama Elang lo tinggal bilang aja kenapa diam mulu?" tanya Erlangga terus saja berceloteh.
"Gue ngantuk," jawab Ayla singkat.
"Yaudah intinya ingat kata-kata gue tadi, lo jangan bikin malu diri lo sendiri dengan sikap lo yang kek gini." pesan Erlangga.
"Makasih ya lo udah anterin gue balik dan udah nasehatin gue juga," ujar Ayla.
"Iya sama-sama. Lo kalo mau curhat atau apa bisa cerita sama gue, santai nggak bakal bocor kok kan gue pake no drop." kata Erlangga.
"Rumah gue lurus terus belok kiri ya," jelas Ayla.
![](https://img.wattpad.com/cover/245039821-288-k98871.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your'e Mine [Tahap Revisi]
Teen FictionMencintaimu seperti bermain saat hujan, awalnya aku senang kemudian aku sakit. ~Ayla Queenara. ***** [Sedang tahap revisi] [PUBLIKASI ULANG] Ayla Queenara, gadis imut yang mencoba mendekati Elan...