3. Cari cara

80 10 0
                                    

Cari cara buat deketin lo seperti nyari jarum di atas tumpukan jerami, susah.
                                                       ~Ayla Queenara

Ayla duduk di sofa setelah pulang sekolah.

Ia menonton tv entah apa yang ia tonton yang jelas Ayla tidak fokus ia hanya memikirkan bagaimana cara mencari nomor ponsel Elang.

"Hey! Bengong aja kenapa?" tanya Raka menepuk bahu Ayla.

Ayla kaget ia menoleh dengan cepat, "Ishh Abang bikin kaget aja kenapa ada apa?" tanya Ayla gelagapan.
"Lo yang kenapa bengong aja dan gimana hari pertama sekolahnya? Seneng?" tanya Raka lagi.
"Uhhh seneng banget dong akhirnya gue bisa ketemu sama orang yang gue cari selama ini," Jawab Ayla.
"Siapa? Sahabat lo? Perasaan lo nggak punya sahabat di Bandung deh setau gue," ujar Raka.
"Bukan sahabat," jawab Ayla.
"Terus?" Raka mengerutkan dahinya tak mengerti.
"Nggak tau apa yang jelas gue suka sama dia Bang dia tuh baik, ganteng intinya perfect lah." jelas Ayla
"Oh jadi kamu lagi naksir sama orang? Siapa? Cerita dong sama Abang," kata Raka entah kenapa menjadi Kepo. ia mendekatkan posisi duduk nya tepat di samping Ayla.
"Ishh Abang kepo banget sih. Jadi namanya itu Elang, dia ikut basket aku pernah tanding sama sekolah dia dan sejak itu lah aku naksir dan suka banget sama dia. Aaaarrrggg doain gue dong Bang supaya bisa sama dia," tutur Ayla.
"Dek" panggil Raka dengan rasa curiga.

Ayla menoleh, "Kenapa Bang?" tanya Ayla.
"Gue jadi curiga lo pindah karena Elang kah?" tanya Raka tiba-tiba.

Deg!

Ayla bingung entah apa yang harus ia katakan bisa-bisa ia di marahin oleh Raka.

"Emmm,, aku... aku... itu apa—,Belum sempat Ayla melanjutkannya Raka sudah memotong nya. "Udah jujur aja Abang akan jaga rahasia kamu dan nggak akan bilang ke Bunda kok," potong Raka.

Ayla mengangguk.

"Kamu serius suka sama dia? kamu yakin dia akan menjadi milik kamu?" tanya Raka serius dan dia rasa adiknya itu akan berhasil, karena terlihat begitu gigih.

Ayla menggelengkan kepalanya, "Mustahil deh Bang kayaknya. Dia dingin banget sikapnya tadi aja aku coba ngobrol sama dia tapi dia nggak ngerespon baik, melirik muka aku aja enggak." jawab Ayla

Raka merangkul adiknya, "Jangan bilang mustahil kalo kamu belum berjuang dan jangan putus asa kalo gagal karena mungkin itu ujian dari Tuhan," ucap Raka memberi semangat pada Adiknya.
"Bang Raka ngedukung aku?" tanya Ayla sedikit tak percaya jika Raka mendukungnya.
"Selagi itu bikin kamu bahagia Abang dukung Ay," kata Raka sambil tersenyum.

Ayla memeluk kakaknya, "Aaaarrrggghh Ayla seneng banget Bang Raka baik deh!" ucap Ayla merasa senang.
"Lepas! badan lo bau," Ketus Raka.

Ayla melepaskan pelukannya, "Enak aja! Ayla kan udah mandi!" Bentak Ayla tak terima.

Dua detik kemudian Ayla mulai angkat bicara, "Tapi Bang gimana caranya yah Ayla bisa deket sama dia? minta nomor hp nya aja susah. Tadi siang Ayla udah coba minta tapi nggak di kasih," Keluh Ayla
"Minta ke temannya aja," saran Raka.
"Kalo nggak di kasih?" tanya Ayla.
"Ya di bujuk dong adik kakak yang tercinta dan seratus persen goblok," jawab Raka dengan nada mengejek.
"Ishhh Bang Raka ngeselin!" bentak Ayla sambil memukul lengan Raka.

Your'e Mine [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang