Jarak antara rumah Ayla dan Agatha cukup jauh hingga jam enam sekarang Ayla masih di perjalanan.
"Capek banget anjir." keluh Ayla
Ayla membuka tas nya lalu mengambil botol minum miliknya, "Yah abis" kesalnya air yang ada di botol itu telah habis.
Dengan lemas Ayla menggoes sepedanya lagi namun matanya terasa mengantuk akibat angin malam ini terasa sejuk.
Sebuah motor berhenti tepat di hadapan Ayla. Lantas Ayla menoleh melirik pengendara motor tersebut.
Pengendara motor tersebut membuka helmnya perlahan dan ketika terbuka Ayla pun melotot tak percaya karena ternyata yang datang ialah... Bara.
"Bara?" gumam Ayla tak percaya.
Bara tersenyum licik, "Kenapa Ay? Lo kaget? Nggak usah kaget gitu kan kita udah saling kenal" kata Bara sambil mengeluarkan smirk.
"Lo bukannya ada di Jakarta?" tanya Ayla
"Gue itu nyariin lo," jawab Bara.
"Ada apa? Kalo lo mau ngajak AMS perang lagi gue nggak akan setuju. Gue nggak akan biarin itu terjadi!" geram Ayla
"Tujuan gue balas dendam dan balas dendam tidak harus bentuk peperangan kok. Dan mungkin sekarang waktu yang tepat, disini tidak ada yang menolong lo Ayla jadi bersiaplah lo akan nanggung semuanya sendiri!" jelas Bara sambil menatap tajam Ayla.Ayla masih bersikap biasa saja tidak takut sama sekali, "Ini juga waktu yang gue tunggu! Gue akan selesaikan semuanya tanpa peperangan." balas Ayla tak kalah tajam tatapannya.
"Lo nggak takut sama gue? Lo lupa siapa gue?" bentak Bara dengan nada tinggi
"Enggak. Emamg lo siapa? Lo cuma manusia biasa yang lemah dengan perasaan!" ujar Ayla tak kalah tinggi suaranya.Bara geram ia melirik ke belakang menepuk tangannya sebagai isyarat memanggil semua temannya.
Semua temannya satu persatu datang dan Ayla melongo, "Lo pengecut Bara! Lo main keroyokan, lo nyerang gue dadakan disaat gue sendiri." bentak Ayla tak habis pikir jika Bara akan selicik ini.
Bara menatap tajam Ayla, "Makanya jangan main-main sama gue Ayla! Dengan beraninya lo nolak gue," geram Bara.
"Gue tanya sekali lagi gue kasih satu kesempatan lagi apa mau lo jadi pacar gue? Kalo lo nolak percayalah lo nggak akan hidup tenang Ayla!" Lanjutnya penuh penekanan.
"Dan gue sama sekali nggak mau jadi pacar lo! Gue tahu lo jadikan gue pacar cuma buat jalanin rencana lo untuk membubarkan AMS kan?!" bentak Ayla menolak.Bara mengangkat tangannya ingin menampar pipi mulus Ayla namun gagal karena ada sebuah tangan yang menghalanginya, "Kalo sama perempuan jangan kasar!" ucap seseorang yang menepis tangan Bara dari depan wajah Ayla.
Ayla menoleh dan kaget ketika yang menolongnya itu... "Elang?" gumam Ayla.
Ya seseorang itu adalah Elang. Entah darimana Elang itu pergi yang jelas ia tak sengaja lewat kemari lalu berhenti ketika ada Ayla disini.
"Lo nggak usah ikut campur! Lo nggak tahu apa apa." bentak Bara
"Selama lo main kekerasan sama perempuan gue nggak akan tinggal diam!" ucap Elang dinginTanpa aba-aba Bara langsung meninju pipi Elang dengan keras dan Elang pun membalas karena merasa tak terima.
Ayla tidak tinggal diam ia menghajar Bara dan teman temannya. Hingga akhirnya Bara menyerah karena teman-temannya beberapa terluka karena pukulan dari Ayla.
"Ingat Ay ini baru permulaan! Tunggu suatu saat nanti penghinaan ini gue nggak akan tinggal diam." geram Bara
Bara dan yang lainnya pun pergi.
Elang menatap tajam Ayla, "Lo punya urusan apa sama mereka?!" tanya Elang ngegas.
"Nggak. Elang nggak boleh tahu tentang ini bisa bisa nanti dia benci sama gue" batin Ayla
Ayla tertawa seolah olah ia menutupi masalahnya agar Elang tak curiga, "Ciee lo khawatir ya sama gue?" goda Ayla mengalihkan pembicaraan.
Elang membuang mukanya, mengalihkan pandangannya menjadi menatap jalanan, "Apaan si gak juga. Yaudah gue balik!" ujar Elang dingin lalu ingin beranjak pergi, tetapi Ayla tahan tangannya "Kalo lo pergi gue pulang sama siapa? Kalo mereka dateng lagi gimana?" rengek Ayla berharap Elang tidak pergi meninggalkannya.
"Kan lo bisa bela diri harusnya aman dong?" balas Elang datar tanpa menatap Ayla.
"Tapi kan mereka banyak Lang gue kewalahan pasti," keluh Ayla beralasan.Elang berdecak malas ia terpaksa mengantarkan Ayla pulang. Ayla menggoes sepedanya dan diikuti Elang di belakang dengan mobilnya.
Lima belas menit kemudian mereka berdua sampai di rumah Ayla dan di depan rumah Ayla sudah ada Raka.
Raka tersenyum senang kepada Ayla dan Elang karena sekarang kekhawatirannya hilang seketika, namun Raka heran kenapa wajah Elang lebam begitu.
"Muka lo kenapa Lang?" tanya Raka
Elang memegang pipinya, "Nggapapa Kak cuma nggak sengaja kemarin jatuh dari motor." jawab Elang beralasan
"Aneh banget," ujar Raka
"Yaudah Elang kamu mau mampir dulu nggak?" tanya Ayla mengalihkan pembicaraan
"Nggak. Gue langsung pulang aja" kata Elang
"Makasih ya udah nganterin gue pulang," ucap Ayla dengan senyum tipis.
"Iya sama-sama yaudah gue pamit ya byee" pamit Elang lalu Ayla mengangguk.
![](https://img.wattpad.com/cover/245039821-288-k98871.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your'e Mine [Tahap Revisi]
Novela JuvenilMencintaimu seperti bermain saat hujan, awalnya aku senang kemudian aku sakit. ~Ayla Queenara. ***** [Sedang tahap revisi] [PUBLIKASI ULANG] Ayla Queenara, gadis imut yang mencoba mendekati Elan...