38. Elang mulai berubah

58 7 0
                                    

Hari telah pagi dan Ayla sudah ada di rumah sakit.

Kapan Ayla kesini? Jangan tanya itu karena sehabis sholat subuh Ayla langsung kesini diantar Raka.

Elang membuka matanya dan terdapat Ayla yang sedang tersenyum manis, "Lo nggak sekolah?" tanya Elang datar.
"Nanti, gue udah bawain lo sarapan lo makan ya." jawab Ayla

Elang terdiam dan masih menatap datar Ayla.

Ayla membuka kotak makannya yang berisi bubur lalu mengambil sendok, "Buka mulut lo" titah Ayla.

Elang menggeleng.

"Nanti lo tambah sakit! Nurut deh sama gue ini demi kebaikan lo Lang." saran Ayla

Elang terpaksa menurut ia membuka mulutnya dan Ayla menyuapkan satu sendok bubur ke mulut Elang.

"Lo nggak bermaksud nyogok gue kan supaya gue balas budi sama lo?!" tuduh Elang
"Astagfirullah lo seudzon banget sih! Gue itu sayang sama lo tulus makanya gue selalu perhatiin lo kapan pun dan dimana pun." balas Ayla
"Harusnya lo nggak berlebihan seperti ini," ujar Elang.
"Memang nya kenapa?" Ayla menyerngit tak mengerti.
"Gue nggak suka" ucapnya Elang secara terus terang.
"Dan gue nggak peduli untuk itu," kata Ayla santai.
"Lo bener bener nggak tahu malu ya! Gue sampe nggak habis pikir otak sama hati lo itu di buat dari apa sih? Kenapa lo bodoh banget udah jelas gue benci gue nggak suka sama lo tapi kenapa lo masih baik aja ke gue?!" bentak Elang

Ayla tersenyum, "Simpelnya karena cinta gue sama lo Lang. Cinta gue tulus bukan kaleng-kaleng." jawab Ayla

Elang menghembuskan nafasnya frustasi. Entah harus bagaimana lagi menghadapi gadis yang ada di depannya ini.

Setelah suapan terakhir Ayla melirik jam yang ada di tangannya dan ini sudah jam tujuh.

"Gue harus pergi ini udah jam tujuh gue pamit." pamit Ayla

Elang masih terdiam.

Ayla pun tak peduli ia tetap melanjutkan langkahnya menuju sekolah. Lalu Beberapa menit kemudian Ayla sampai di sekolah namun sayang gerbangnya sudah tertutup.

Ayla mencari cara untuk memasuki gedung sekolahnya ini. Ayla mencoba keliling ke samping untuk mencari tembok yang tidak terlalu tinggi.

Dan akhirnya Yah Ayla dapat temukan tembok yang tidak terlalu tinggi itu lalu ia memanjatnya dengan cepat.

Lima detik kemudian Ayla mendarat dengan sempurna.

"Gampang juga ternyata" gumam Ayla

Ayla berjalan dengan penuh hati-hati agar tidak ketahuan oleh seorang guru. Baru saja dua langkah pak Ardi, selaku guru BK menghampirinya.

"AYLA!" teriak pak Ardi membuat langkah Ayla berhenti.

Ayla menoleh, "Kenapa Pak?" tanya Ayla mencoba bersikap biasa saja.
"Kamu kenapa terlambat? Kamu tidak lihat jam? Ini sekarang sudah hampir jam delapan Ayla!" bentak Pak Ardi

Ayla nyengir, "Hehe maaf Pak soalnya pujaan hati saya sakit jadi saya tadi pagi ke rumah sakit dulu." jawab Ayla jujur
"Pujaan hati? Apa maksud kamu? Kamu mencoba membohongi saya?!" bentak pak Ardi lagi.
"Astagfirullah Bapak. Jadi pak Ardi belum tahu? Itu loh Pak Elang kelas sebelas mipa dua yang ganteng nya nggak ketulungan itu sakit." jelas Ayla

Seketika mata Pak Ardi membulat ketika siswa kesayangannya itu sakit, "Yang benar kamu? Sakit apa dia?" tanya Pak Ardi.
"Iya Pak ngapain saya bohong dia kecelakaan Pak waktu kemarin malam," jawab Ayla.
"Ya sudah kali ini kamu saya bebaskan dari hukuman, cepat sana pergi ke kelas mu!" suruh Pak Ardi.

Ayla mengangguk ia senang karena bebas dari hukuman ia pun langsung berlari menuju kelas nya.

_______________^YOUR'E MINE^_____________

Your'e Mine [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang