26. Bucin

60 7 0
                                    

Kalo memperjuangkan cinta bukan bucin, tapi usaha dengan sepenuh hati, cinta dan jiwa raga.

Istirahat telah tiba semua murid berada di kantin untuk mengisi perutnya yang sudah kelaparan. Begitupun Ayla dan Agatha kini mereka sudah duduk di salah satu meja kantin.

"Nggak terasa ya Ay lo sekolah disini udah tiga bulan padahal gue rasa baru beberapa hari lo sekolah disini," ujar Agatha.
"Iya Tha gue juga nggak terasa berarti selama tiga bulan pula gue berjuang untuk Elang," balas Ayla.
"Sebenarnya ada nggak sih fikiran untuk nyerah di hati dan perasaan lo? Kan lo tau sendiri Elang orangnya gimana." tanya Agatha
"Kalo secara logika bukan nyerah sih tapi istirahat. Gue pengen istirahat sejenak tapi menurut hati gue tanggung nanti keburu diambil orang," jelas Ayla.
"Anjirr Ay kenapa lo jadi bucin gini?" cibir Agatha
"Ini bukan bucin tapi perjuangan Tha," ralat Ayla.
"Iya deh terserah lo tapi ingat ya kalo lo gagal dapetin Elang jangan sedih." pesan Agatha
"Iya Tha tenang aja jangan khawatir gue bakal bisa kok dapetin Elang," jawab Ayla dengan sombongnya.
"Sombong amat lo belum tentu juga Elang suatu saat nanti bisa cinta sama lo!" cetus Agatha.
"Bukan sombong tapi percaya diri."
"Yaudah deh serah lo capek gue."
"Tha." panggil Ayla

Agatha hanya berdeham.

"Lo serius suka sama Rian?" tanya Ayla dengan serius.
Agatha mengangguk, "Tapi gue ragu nggak yakin sama perasaan gue." keluh Agatha
"Kenapa?" tanya Ayla
"Menurut gue keknya Rian nggak tertarik sama gue. Saingannya juga cantik-cantik, sedangkan gue kentang gini. Gue malu Ay gue takut." keluh Agatha lalu Ayla kini menatap Agatha dengan lekat "Jangan insecure gitu lo cantik kok Tha cuma kurang berwarna dikit aja, lo terlalu polos." Kata  Ayla.
"Makadari itu Ay gue takut gue malu kalo Rian nolak gue." lirih Agatha
"Emang lo tahu type cewek yang Rian suka?"
"Entah gue nggak pernah nanyain tentang itu".
"Nah kalo gitu peluang lo besar dong bisa jadi juga Rian dalam diam suka sama lo dan sama suka cewek polos seperti lo".
"Au ah pusing gue kalo mikirin perasaan gue ke Rian." keluh Agatha menyerah.
"Dasar pengecut!" cibir Ayla.
"Anjir gue bukan pengecut cuma malu!" gerutu Agatha.
"Sama aja! Kalo suka tunjukin. Kalo gagal jangan nyerah dan kalo memang iya Rian nggak milih lo ya sabar jangan putus asa intinya berjuang dulu jangan nyerah gitu aja." saran Ayla memberi semangat pada Agatha.
"Jadi gue harus usaha gitu? Gimana caranya? Harus mulai darimana dulu?" tanya Agatha
"Gampang biar gue yang pikirin lo tinggal ikuti saran gue aja," jawab Ayla.
"Jadi lo mau bantu gue?" tanya Agatha dengan tersenyum penuh harap pada Ayla.
"Tentu saja," balas Ayla.

Bel masuk telah berbunyi semua murid kembali masuk ke kelasnya.

Jam pelajaran sekarang adalah pelajaran matematika dan ini adalah pelajaran yang Ayla benci karena ribet.

Tak disangka mata pelajaran matematika hari ini adalah ulangan daan yang membuat Ayla lupa jika hari ini ada ulangan. Sedari tadi Ayla memijat pelipisnya pusing.

Bu Rita membanggikan lembar soal dan jawaban di setiap meja lalu para murid pun menyiapkan kertas untuk coretan hitung dan alat tulis mereka.

Agatha terlihat tenang dalam mengerjakan karena ini mata pelajaran kesukaannya dan Ayla? Ia terlihat biasa saja namun sedikit kesal karena tidak terlalu mengerti.

"Ayla! Kenapa diam saja? Apa kamu tidak suka dengan pelajaran saya?!" ucap Bu Rita dengan sedikit tegas.
"Emm,, nggak Bu saya lagi mikirin rumus lupa gegara main game sama Aldo," jawab Ayla beralasan.

Bu Rita langsung menatap tajam Aldo, sang ketua kelas, "Eng-engga Bu sa-saya nggak mabar tadi malam saya belajar." jawab Aldo gugup.

"Ayla itu bohong Bu! Ayla sekarang kan sibuk ngejar Elang jadi mana sempat dia belajar mikirin ulangan," celetuk Bella.

Ayla langsung melotot ia berdiri dan menggebrak mejanya lalu menatap tajam Bella, "Nggak usah sok tahu! Lo nggak tau apa apa." bentak Ayla

Bella menoleh menatap Ayla biasa saja bahkan dengan santai, "Emang kenapa? Benar kan Ay lo selalu ngejar Elang? Bahkan sampai ngasih makanan sarapan tadi pagi," ujar Bella.
"Ya tapi gue nggak mengabaikan pelajaran! Gue selalu inget kok apa yang guru tugaskan dan gue selalu belajar dengan baik walaupun sedikit males dan sering tidur dan satu lagi selama gue sekolah disini nggak pernah tuh gue remedial. Kalo nggak tahu apa-apa jangan sok tahu!" Geram Ayla
"Oh iya? Nggak pernah remedial? Ah masa? Emang lo serajin dan sepintar apa?" ejek Bella
"Bu Rita, Bu Rita pasti punya catatan nilai saya kan? Tolong Bu bacain dong Nona Bella mau dengar nih," pinta Ayla pada Bu Rita.

Bu Rita mengambil buku nilai kelas sebelas ips tiga lalu segera membacakan nilai Ayla, "Nilai Ayla cukup bagus rata-rata delapan puluh dan itu di atas rata-rata pada umumnya, bahkan ini nilainya melebihi kamu Bella. Kamu selalu mendapatkan tujuh puluh itu pun jarang, ya meskipun Ayla di jam pelajaran saya sering keluar tetapi itu tidak berpengaruh pada nilainya." jelas Bu Rita
"Anda sudah dengar kan Bella Anatasha?" ucap Ayla dengan nada mengejek.

Bella terdiam ia malu sekarang.

"Sudah cepat kerjakan jangan buang waktu kalian! Lima menit lagi harus selesai karena bel pulang akan segera berbunyi." tegas Bu Rita

Semua murid pun segera menyelesaikannya dan lima menit kemudian semua murid pun selesai.

"Akhirnya selesai juga," gumam Agatha.

Agatha melirik ke samping ,"Udah selesai?" tanyanya pada Ayla.

Ayla mengangguk.

"Ay lo pulang sama siapa?" tanya Agatha
"Pengennya sih Elang," jawab Ayla.
"Halu".
"Insya Allah nyata".
"Hmm yaudah gue duluan ya".
"Iya hati-hati di jalan".

Setelah Agatha pergi Ayla pun langsung pergi ke kelas Elang untuk mencari Elang. Tak butuh waktu lama ia pun sampai di kelas Elang namun sayang Elang sudah pulang beberapa menit yang lalu.

"Elang udah pulang dari tadi lo telat." ucap Rian
"Kok lo nggak bilang?" kesal Ayla
"Lupa." balas Rian

Entah kenapa Ayla jadi teringat Agatha dan sekarang ia ingin membantunya.

"Kenapa lo diam?" tanya Rian merasa heran karena tak biasanya Ayla diam seperti ini.
"Gue mau jalan sama lo" pinta Ayla tiba-tiba.

Deg!

Rian pun kaget ia melongo. Lalu dua detik kemudian ia tertawa terbahak, "Anjirr lo jadi berpaling ke gue? Hahaahaa" ejek Rian

Ayla memutar bola mata nya malas, "Nggak gitu cuma gue pengen aja gitu jalan sama lo!" jawab Ayla.
"Ayla Queen nanti malam tuh malam jum'at gila apa lo ngajak gue jalan di malam jum'at?" gerutu Rian.
"Ya nggapapa yang penting nggak ke kuburan kan? Jadi ayo dong Ri gue pengen jalan sama lo kemana aja deh!!" rengek Ayla
"Yaudah oke nanti malam jam delapan gue jemput lo di rumah lo oke?" jawab Rian.
"Siap makasih Rian!" kata Ayla lalu hanya dibalas senyuman oleh Rian.

Your'e Mine [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang