33. Cari tahu lagi

36 6 0
                                    

Ayla terus saja memikirkan perkataan Dion dan Andrean, ia sangat penasaran dengan keluarga Bara.

Bara yang liar apa mungkin punya keluarga? Mustahil, pikir Ayla.

Ayla duduk di bangku kantin sendiri karena ia tadi pagi lupa sarapan jadi berinisiatif untuk sarapan di kantin. Dua detik kemudian ia teringat Agatha, ralat tepatnya Kakaknya.

"Bara? Apa mungkin Bara itu kakaknya Agatha? Gue jadi penasaran." gumam Ayla

"Gue dengar Bara itu punya adik perempuan."

Kata kata itu terus saja terngiang-ngiang di telinga Ayla.

"Jangan sampai ya Tuhan kalo Bara itu kakaknya Agatha! gue nggak mau ada masalah sama Agatha." lirih Ayla frustasi

Lima menit kemudian Agatha datang ia duduk di depan Ayla, "Hai Ay gue cari kemana-mana ternyata lo disini. Eh tapi lo kenapa nggak langsung ke kelas aja?" sapa Agatha sekaligus bertanya karena Ayla tak biasanya seperti ini.
"Gue laper jadi ke kantin dulu," jawab Ayla.

Agatha hanya mengangguk mengerti.

"Tha pulang sekolah kita main yuk! Main ke rumah lo gue pengen tahu rumah lo," pinta Ayla
"Boleh, hari ini?" tanya Agatha
"Iya Tha nggapapa kan?" jawab Ayla
"Iya yaudah nanti pulang sekolah kita bareng ya"
"Iya".

Ayla sangat senang akhirnya pertanyaannya akan terjawab hari ini.

______________^YOUR'E MINE^______________

"Ayla tumben ya nggak ngasih lo sarapan," ucap Rian membuka pembicaraan.
"Iya Ri gue juga laper," sambung Edward.
"Nggak usah ngarep karena gue udah buang tadi pagi sebelum kalian datang!" kata Elang

Mereka berdua pun melotot, "Astagfirullah Elang! kan jadi mubazir mending buat gue." cetus Rian
"Kebangetan banget lo Lang!" sentak Edward

Elang hanya menatap mereka datar tak peduli.

Jam terus saja berjalan dan Ayla semakin penasaran hingga waktunya pulang sekolah telah tiba.

"Ayo Tha kita langsung otw kerumah lo aja!" ajak Ayla
"Lo kenapa sih Ay semangat banget sabar kali gue telfon kakak gue dulu," ujar Agatha.

Agatha menelfon Bara.

"Halo Kak dimana?".

"Kakak lagi ada urusan kamu pulang sendiri aja".

"Oh gitu yaudah oke".

Agatha mematikan telfonnya secara sepihak.

"Yuk Ay kita langsung ke rumah gue aja".

Ayla mengangguk dengan semangat.

Agatha dan Ayla menaiki sepeda Ayla. Agatha merasa bahagia bisa naik sepeda bareng bersama Ayla karena mengingat masa kecilnya dengan Bara dulu.

Mereka sangat lucu mengendarai sepeda berdua dengan satu sepeda seperti anak SD yang sedang main.

"Gue kalo kek gini jadi keinget Lenata. Dulu waktu di Jakarta gue sering main sepeda berdua boncengan gini sama dia," ucap Ayla.
"Lenata itu siapa?" tanya Agatha
"Teman gue di Jakarta dia baik banget mirip kek lo kita sering berantem sering berdebat namun selalu saja akur kembali." jelas Ayla

Agatha hanya tersenyum senang betapa bersyukurnya ia sekarang mempunyai teman yang bisa diajak bercerita.

Tak terasa mereka sudah sampai di rumah Agatha.
Jarak rumah Agatha dengan sekolahannya cukup dekat.

Terlihat jelas rumah Agatha yang besar dan mewah. Agatha memasuki rumah nya dan di ikuti Ayla, namun rumah Agatha nampak sepi hanya ada pembantu rumah tangga saja.

"Kak Bara mana Bi?" tanya Agatha pada pembantu rumah tangga.
"Den Bara belum pulang Non udah dua hari ini" jawab Bi Inah, pembantu rumah tangga.

Deg!

Seketika Ayla jadi teringat cerita Dion kemarin dan itu sudah terlihat jelas bahwa Bara adalah Kakaknya Agatha.

Ayla melirik sekekeling rumah Agatha namun heran kenapa tidak ada foto Bara satu pun disana.

"Tha, foto kakak lo kok gak ada di rumah ini sih?" tanya Ayla pada Agatha.
"Oh iya aku kok baru sadar ya! foto keluarga di ruang tamu mana?!" Agatha melirik sekilas ruangan tamu lalu menepuk jidatnya.

"BI INAH!!" teriak Agatha memanggil pembantunya.

Bi Inah datang dengan sapu di tangannya, "Iya Non kenapa?" tanya Bi Inah
"Foto di ruang tamu mana? Yang foto keluarga itu." tanya Agatha
"Oh foto itu bingkainya lagi diganti Non, udah kusam kata Den Bara harus di ganti dengan bingkai yang baru jadi Bibi lepas." jelas Bi Inah
"Oh gitu. Ya sudah Bi tolong siapin minum sama cemilan ya buat teman aku dan antar di kamar aku," pinta Agatha.
"Baik Non." kata Bi Inah lalu berjalan ke dapur.
"Ayo Ay kita ke kamar gue," ajak Agatha.

Ayla pun hanya mengangguk.

Sesampainya di kamar Agatha, Ayla duduk di di pesisir ranjang kasur Agatha.

"Bentar ya Ay gue mau mandi dulu," pamit Agatha.

Ayla hanya mengangguk.

Sesekali Ayla melihat lihat isi kamar Agatha, "Memang tidak ada yang mencurigakan, tetapi kenapa feeling gue Bara itu kakaknya Agatha ya" gumam Ayla

"Udah Ay lo jangan berperasangka buruk positiv thinking aja mungkin bukan Bara itu kan nama Bara banyak" lanjut nya dalam diri sendiri.

Lima menit kemudian ponsel Ayla berbunyi.

Bang Raka musuh is calling...

"Iya kenapa Bang?" tanya Ayla

"Lo dimana?"

"Di rumah Agatha, kenapa emangnya?"

"Cepat pulang udah sore! Anak perempuan nggak baik pulang malam."

"Baru aja Ayla sampe Bang dirumah Agatha"

"Pulang Ayla! harus nurut sama Abang."

"Yaudah iya".

Raka mematikan telfonnya secara sepihak.

Tak lama kemudian Agatha keluar dari kamar mandinya dengan posisi sudah memakai baju ganti.

"Tha Bang Raka tadi nelfon gue dia bilang gue suruh pulang," ucap Ayla.
"Loh tapi kan baru aja nyampe emang ada masalah apa?" tanya Agatha
"Nggak ada masalah sih cuman katanya udah sore perempuan nggak baik pulang malem" ujar Ayla.

Agatha tertawa, "Ya ampun Ay kakak lo posesive banget sih mirip banget sama Kak Bara. Yaudah lo hati-hati di jalan ya sorry gue nggak bisa nganter," kata Agatha.
"Iya nggapapa yaudah gue balik ya byee," pamit Ayla lalu keluar dari kamar Agatha.

Your'e Mine [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang