46. Kerja kelompok dan tentang rahasia

36 7 0
                                    

Kringgg!

Bel telah berbunyi dan semua murid pun keluar pergi meninggalkan sekolah menuju rumahnya masing-masing, namun lain dengan Ayla ia kini ingin menuju rumah Agatha untuk kerja kelompok.

"Kita langsung ke rumah gue aja ya lo bawa sepeda nggak?" tanya Agatha
"Nggak, gue diantar Elang tadi pagi" jawab Ayla.
"Oh yaudah oke apa lo ikut bareng sama gue dan kakak gue aja?" tawar Agatha
"Boleh" balas Keyla.

Agatha tersenyum senang ini adalah saatnya ia memperkenalkan sahabatnya pada kakak-nya. Namun sayang Elang sudah ada di depan kelas.

"Lang aku mau kerja kelompok dulu di rumah Agatha kamu duluan aja," ucap Ayla.
"Yaudah aku antar," jawab Elang.
"Enggak usah nanti aku bareng Agatha," ujar Ayla.
"Nggapapa Agatha juga boleh kok bareng ke mobil aku" kata Elang ia kekeuh ingin mengantar Ayla.
"Nggak. kakak gue udah ada di depan jadi nggak usah kita langsung ketemu di rumah gue aja lo tau kan Ay rumah gue?" jawab Agatha.
"Oh yaudah oke iya gue tahu," balas  Ayla.

Agatha tersenyum lalu berjalan duluan. Lalu Elang menggenggam tangan Ayla lalu berjalan berdampingan menuju parkiran.

"Lang emang nggapapa nggak ngerepotin kamu?" tanya Ayla merasa tidak enak.
"Nggapapa kan kamu pacar aku," lontar Elang.

Ayla sangat bersyukur bisa menjadi pacar Elang karena ia sangat bahagia Elang itu sangat perhatian dan pengertian.

Ketika sampai di parkiran Ayla langsung memasuki mobil Elang. Sepanjang perjalanan Ayla terus saja bercerita tentang hari ini Elang pun begitu senang karena mulai hari ini hidupnya akan berwarna.

Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di rumah Agatha.

Elang membuka pintu mobil Ayla, "Woww udah ke princess aja Lang." kata Ayla.
"Ya nggapapa kamu kan tuan putri aku," ujar Elang.

Ayla tersenyum senang betapa bahagia nya ia hari ini sungguh baru kali ini ia merasakan apa itu cinta dan kasih sayang dari seorang pasangan.

"Yaudah aku pamit pulang ya kamu belajar yang benar jangan ngandelin Agatha terus kasian dia," pesan Elang ia tersenyum manis.
"Iya kamu juga hati-hati bawa mobilnya ya jangan ngebut," saran Ayla.

Elang pun tersenyum manis ia memasuki mobilnya dan Agatha mulai memasuki rumah Agatha.

Toktoktok!

Ayla mengetuk pintu.

Lima belas detik kemudian seorang pria membuka-nya.

Deg!

Ketika pintu terbuka senyum yang tadi mengembang kini hilang karena yang membuka ialah... Bara.

Ayla langsung melongo heran, "Bara?" gumam Ayla.
"Lo ngapain ke rumah gue? Mau serahin nyawa lo?!" bentak Bara dengan menatap tajam Ayla.
"Justru gue yang nanya lo ngapain kesini ini rumah sahabat gue dan gue mau kerja kelompok!" sarkas Ayla dengan nada tinggi

Detik berikutnya Agatha datang dengan senyumannya, "Eh Ayla lo udah datang. yaudah kenalin ini Kak Bara kakak gue yang selalu gue ceritain dan Kak Bara kenalin ini Ay—
"Kakak udah tahu lebih baik lo pergi dari rumah gue jangan ganggu dan dekati adik gue lagi!" jelas Bara menatap tajam Ayla dan penuh dengan penekanan.
"Oh jadi kakak kesayangan lo itu Bara Tha? Sumpah ya gue nggak nyangka," teriak Ayla frustasi.
"Kalian pada kenapa sih? Udah saling kenal emang nya?" tanya Agatha masih tidak mengerti jika mereka saling membenci.
"Dia adalah orang yang nyakitin kakak dia yang bikin kakak hancur dan dia juga yang ngebuat kakak benci sama cewek!" tutur Bara dengan sangat marah.
"Dan lo tahu Agatha? Dia kakak kesayangan lo adalah manusia yang paling licik di dunia ini! Dia egois!" ucap Ayla dengan keras.
"Bentar, maksud kalian musuhan? Kalian musuhan? Ada masalah apa emangnya?" tanya Agatha lagi dia butuh penjelasan yang sangat jelas.
"Dia anak AMS Agatha kamu pasti nggak tahu dan nggak ngerti," jawab Bara.
"AMS itu apa?" Agatha terus saja bertanya karena masih tidak mengerti dengan masalah yang ada pada antara Bara dan Ayla.
"Allstar My Self adalah geng motor yang di Jakarta yang paling rusuh!" jelas Bara dengan nada tinggi.
"Apa maksud lo bilang AMS rusuh? Bukannya Givant yang rusuh? Yang selalu merusak fasilitas milik AMS dan selalu mengganggu kenyamanan di jalanan?" bentak Ayla tidak terima.

Agatha semakin pusing ia kaget ketika mendengar Ayla adalah anggota geng motor.

"Dan lo sebagai ketua sangat brengsek Ay tidak tanggung jawab!" ucap Bara dengan emosi yang memuncak.
"Tanggung jawab apanya? Tanggung jawab perasaan lo? Kan gue udah bilang gue nggak mau jadi pacar lo! Gue lebih milih AMS daripada pacaran sama orang licik kayak lo itu!" tukas Ayla
"Jadi, orang yang udah nyakitin kak Bara dulu sampai dia penyakitnya kambuh lagi itu lo Ay? Sumpah gue nggak nyangka gue kira lo nggak sejahat itu!" ujar Agatha yang teringat kejadian beberapa bulan yang lalu.
"Gue—
"PERGI DARI SINI AYLA! GUE NGGAK MAU SAHABATAN SAMA ORANG YANG UDAH NYAKITIN KAKAK GUE! LO JAHAT!" usir Agatha dengan terisak dan dengan nada tinggi.

Deg!

Air mata Ayla mulai terjatuh tidak menyangka jikaa Agatha akan semarah ini padanya, "Lo ngusir gue Tha? Lo percaya dengan apa yang kakak lo katakan?" lirih Ayla.
"Iya gue percaya karena gue tahu gimana keadaannya kak Bara ketika dia hancur gara-gara lo!" bentak Agatha

Ayla semakin menangis dalam isakannya.

"CEPAT PERGI DARI SINI AYLA! GUE NGGAK MAU LIAT MUKA JAHAT LO!". usir Agatha dengan keras

Ayla pun pergi dari rumah Agatha dengan menangis terisak, dia tidak menyangka jika ia akan mendapat masalah seperti ini.

"GUE KIRA LO ANAK BAIK-BAIK AYLA TAPI TERNYATA LO BRENGSEK!" teriak Agatha dengan lirih.

Ayla berjalan di pinggir jalan sambil menangis, "Gue nggak nyangka kalo Agatha adalah adiknya Bara dan gue juga nggak nyangka kalo Agatha akan semarah ini" liirih Ayla.

Ayla menangis diiringi air hujan. Baju seragam dan seluruh tubuhnya basah kuyup akibat tetesan air hujan.

"Apa benar gue sebrengsek ini? Apa perasaan gue salah yang hanya mencintai Elang? Gue juga punya perasaan tapi kenapa nggak ada yang ngertiin perasaan gue? Hiks hiks hiks" lirih Ayla.

Tiba tiba ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depan Ayla. Seseorang itu keluar dan menghampiri Ayla.

"Kamu kenapa? Kok basah kuyup gini? Katanya kerja kelompok? Kenapa nggak telfon aku?" tanya Elang bertubi-tubi.
"Dan kenapa kamu menangis?" lanjutnya bertanya setelah melihat mata Ayla sembab.

"Aku nggapapa cuma pengen pulang aja," jawab Ayla menutupi masalahnya.
"Jujur sama aku Ayla, kamu kenapa?" tanya Elang lagi dengan cemas.

Ayla masih terdiam dengan tangisannya.

Dadanya terasa sesak dan kepalanya terasa pusing.

"Oke yaudah aku nggak akan maksa tapi kalo mau cerita kamu cerita ya sama aku. Jangan sungkan dan jangan malu, sekarang aku antar kamu pulang ayo," kata Elang lalu menarik tangan Agatha untuk memasuki mobil-nya.

Ayla masih terdiam, tidak seperti biasanya ia di dalam mobil Elang hanya terdiam.

"Kamu kenapa sih Ay? Jujur sama aku, nggak seperti biasanya kamu kayak gini" tanya Elang.

"Aku takut ketika setelah kamu tahu semua ini akan menjauhi aku Lang" batin Ayla

"Aku nggapapa Lang cuma pusing aja dan pengen pulang. Tadi mau telfon kamu ponsel aku mati" jawab Ayla beralasan.

"Yakin kamu nggak ada masalah serius?" tanya Elang masih sedikit tak percaya.

Ayla menggeleng.

"Yaudah kalo gitu nanti kalo udah sampai rumah kamu mandi terus makan habis itu minum obat ya biar pusing nya ilang," saran Elang.
"Iya makasih ya tapi kenapa kamu balik lagi? Bukannya udah pulang?" tanya Ayla.
"Oh itu aku tadi niatnya mau nemenin dan bantu kamu soalnya di rumah gabut dan Rian sama Edward juga lagi nggak ada di rumah." jelas Elang

Ayla hanya mengangguk mengerti.

Beberapa menit kemudian Ayla sampai di rumahnya dan Elang segera pulang. Rumahnya sepi, Raka seperti nya sedang kerja kelompok bersama temannya.

Your'e Mine [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang