45. Satu kelompok sama Bella

39 7 0
                                    

Hari ini Ayla dijemput oleh Elang ke sekolahannya dan hari ini juga hari pertama Ayla menjadi pacar Elang.

"Selamat pagi Ayla sayang," sapa Elang dengan lembut namun terasa geli di telinga Ayla.
"Pagi juga Elang my love" jawab Ayla dengan senyuman yang mengambang di wajahnya.

Elang membuka pintu mobil Ayla lalu Ayla dengan senang hati memasuki mobil Elang.

"Lang" panggil Ayla

Elang hanya berdeham.

"Lo kenapa tiba-tiba mau jadi pacar gue? Bukannya lo dulu nggak suka sama gue?" tanya Ayla masih penasaran
"Nggak, nggak ada alasan" jawab Elang seadanya

Ayla membuka ponselnya lalu mata Elang melirik sekilas ke arah ponsel Ayla, "Ganti dong nama kontaknya jangan calon pacar kan aku udah jadi pacar kamu" sindir Elang.

Ayla hanya tertawa malu, "Hehe iya bentar" balas Ayla kemudian segera mengganti nama kontak Elang menjadi 'Elang My Dear'.

"Alay!" celetuk Elang
"Ih ya nggapapa kan emang iya lo kesayangan gue" kesal Ayla
"Serah" ujar Elang malas berdebat.

Sepuluh menit kemudian mereka pun sampai di sekolahan SMA National School. Ketika mobil sudah terparkir di parkiran Ayla dan Elang turun dari mobilnya.

Elang menggandeng tangan Ayla sepanjang kooridor dan sepanjang kooridor pula banyak orang yang menatap mereka berdua.

"Tuh Ayla benar-benar nggak tahu malu ya masih berani aja deketin Elang"

"Nggak tahu diri"

"Gue jadi kagum sama Ayla gila perjuangannya dalam amat buat Elang"

"Pasti senang deh jadi Ayla perjuangannya nggak sia-sia"

"Gue bangga deh sama Ayla gila kuat banget memperjuangkan Elang yang dingin"

"Itu Elang mimpi apa sih? Nggak buta kan matanya? Kok mau jalan sama Ayla?"

Ayla beberapa kali mengabaikan cibiran para siswa dan siswi dan Elang pun lantas merangkulnya kemudian menutup kedua telinga Ayla, "Jangan dengerin omongan mereka nggak berfaedah" ujar Elang.

Ayla pun hanya mengangguk tersenyum manis.

Hingga tiba di depan kelas Ayla masih sama semua murid menatap kedua orang itu dengan heran, terutama Agatha.

Agatha langsung menghampiri Aylaz "Ay gue nggak mimpi kan?" ucap Agatha menepuk kedua pipinya dan memastikan bahwa ini nyata atau bukan.

"Enggak Tha ini real dan lo tahu? Gue sama Elang itu udah jadian semalam" jawab Ayla dengan penuh penekanan dan menatap tajam Bella.
"Oh iya? Lo udah jadian? Oh my god kok lo nggak cerita? Terus siapa yang meminta jadi pacar duluan?" tanya Agatha bertubi-tubi
"Semalam gue nggak buka hp gue langsung tidur. Ya Elang dong dia semalam datang ke rumah gue terus ya panjanglah ceritanya intinya dia yang minta gue jadi pacarnya" jelas Ayla

Bella semakin geram, "Nggak! Ini nggak mungkin. Elang itu benci sama lo pasti lo maksa Elang kan?" bentak Bella.
"Apanya yang nggak mungkin Bell? Semua itu bisa aja terjadi kalo Tuhan mengizinkan" kini yang menjawab ialah Elang karena laki-laki itu belum pergi dari kelas Ayla.

Kringggg!

Bel masuk telah berbunyi.

"Ay aku ke kelas dulu ya kamu belajar yang benar jangan mikirin aku lagi kayak kemarin. Aku nggak mau kamu di hukum lagi oke? Dan oh iya kalo ada yang memfitnah kamu jangan diam aja kamunya balas lagi oke?" pesan Elang sambil mengelus puncak rambut Ayla dan sedikit menyindir Bella.
"Iya sayang kamu juga belajar yang benar ya" balas Ayla dengan lembut dan sengaja ingin membuat Bella panas.

Elang keluar dari kelas sedangkan Ayla langsung duduk di bangkunya.

"Gak nyangka sumpah!" ujar Agatha yang masih kaget.
"Sama gue juga semalam kaget banget sampai mau syok gitu" jawab Ayla

Seorang guru wanita paruh baya memasuki kelas Ayla dan kelas Ayla mulai terdiam namun kali ini ia akan fokus pada sekolahnya karena fikirannya telah tenang.

"Pagi semua! Oke pelajaran bahasa Indonesia hari ini seperti apa yang minggu kemarin saya katakan, kita akan membuat kelompok yang terdiri atas empat orang, yang dimana masing masing kelompok itu harus bekerja sama semua" sapa Bu Tika lalu menjelaskan materi hari ini.

"Pagi juga Bu" jqwab mereka semua serentak

"Mau Ibu pilihin apa pilih sendiri?" tanya Bu Tika
"Dipilihin aja Bu biar adil" jawab Aldo
"Oke ya sudah ibu akan tulis di papan tulis nanti kalian catat ya" titah Bu Tuka

Semua murid pun mengangguk dan Bu Tika segera menulisnya hingga tepat pada tulisan kelompok tiga nama Ayla tertera disana bersamaan dengan Agatha.

"Agatha, Aldo, Ayla, Bella Hah? ENGGAKKK SAYA NGGAK MAU!" komentar Aldo ketika membaca anggota kelompoknya karena ia tidak suka dengan Bella.

"Kenapa kamu Aldo? Katanya biar adil? Adil bukan? Agatha itu pinter dan rajin lalu Ayla juga pinter terus Bella itu malas dan kamu apalagi biasanya cuma bisa main game" tanya Bu Tika

"Ya maksud saya jangan Bella juga Bu, aduhh" keluh Aldo

"Ya memangnya kenapa? Lo pikir gue seneng bisa sekelompok sama lo? Gak yah! Gue juga nggak suka satu kelompok sama lo!" celetuk Bella ikut tak terima
"Lo itu sombong dan gue nggak mau sekelompok sama lo!" gerutu Aldo
"Sudah-sudah behenti dan Aldo jangan seperti itu!" bentak Bu Tika

Ayla juga sebenarnya kesal dan marah dalam hati namun ya sudah ia ikuti saja daripada ia dihukum lagi.

Aldo mulai terdiam dan begitu juga dengan Bella.

"Silahkan duduk berkelompok dan diskusikan bagaimana cara kerjanya" titah Bu Tika ketika sudah selesai menulis pembagian kelompoknya.

Semua murid pun mengangguk patuh, mereka duduk secara berkelompok. Hanya kelompok Ayla yang canggung masih terdiam.

Bella yang memainkan kuku, Aldo yang fokus sama ponselnya dan Agatha yang terus saja menggerutu dalam hati.

"Jangan diem terus dong! Ayo kerja kita bagi tugas" ucap Ayla membuka pembicaraan
"Lo aja gue males" jawab Bella ketus
"Oke gue yang akan bagi tugas. Agatha kan pinter dan rajin yaudah dia aja yang cari materi terus gue yang mencatat materi itu lalu Aldo yang print  dan lo kan males pasti nggak mau ngerjain kan? Yaudah jadi pesuruh aja kalo kita mau beli apa atau ngambil apa lo yang beli" jelas Ayla

Seketika Aldo dan Agatha tertawa terbahak dan Bella mengepalkan tangannya, "Nggak! Enak aja lo bisa nyuruh gue emangnya gue babu lo apa" geram Bella.
"Ya terus lo ngapain masa iya nggak ngapain-ngapain" ujar Aldo
"Ya gue print aja deh" jawab Bella
"Nggak! Enak aja gue yang bagian print gue kan cowok tulisan gue jelek." cetus Aldo beralasan padahal tulisan Aldo lumayan bagus.
"Yaudah gini aja biar adil, lo Bell bantuin Ayla nyatet pasti catatan materi banyak tuh kan kasian kalo Ayla semua yang catat" jelas Agatha
"Nah tuh Agatha baik kan sama lo dia masih kasih tugas ringan" balas Ayla
"Yaudah oke tapi gue nggak mau kerja kelompok! Kalian kirim aja catetannya ke whatsapp gue nanti gue catet di rumah" kata Bella terpaksa setuju
"Dih lo enak banget Bell tinggal terima bersih!" cibir Ayla
"Udah Ay nggapapa daripada dia nggak kerja sama sekali" jawab Agatha
"Yaudah berarti kita bertiga pulang sekolah kerja kelompok kan?" tanya Ayla
"Iya tapi Aldo nggak usah ikut nggak penting, kan dia bagian print" saran Agatha

Your'e Mine [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang