Daniel dan Selya membatalkan rencana mereka untuk mengunjungi rumah sakit. Karena Selya yang masih terlihat lemah, apalagi hari yang mulai sore. Membuat mereka memilih melakukan pemeriksaan besok, sekaligus besok adalah jadwal Selya untuk cek kandungan.
Sore ini mereka menghabiskan waktu berdua di taman belakang. Hanya berdua karena mama pergi mengunjungi toko perhiasan dan sepulangnya dari sana, mama akan menghampiri papa.
"6 cara natural menarik perhatian pria idaman." Daniel membaca keras artikel yang sedang Selya baca. Ia tergelak mendapati istrinya ini sangat polos. Demi berusaha mencari perhatiannya saja sampai harus search.
"Jangan menertawakan diriku. Ingat ya kamu yang memintaku untuk berjuang, ini salah satu caranya," papar Selya.
Daniel meredam tawanya. Ia mengambil ponsel dari tangan Selya dan mengembalikan ke home screen, lalu mengeklik ikon kamera sehingga menampilkan wajahnya. Ia menyesuaikan kamera tersebut hingga ada wajahnya dan Selya.
"Mari berfoto," ajak Daniel.
Apalagi ini. Seorang Daniel berfoto? Oh good ... kejutan lagi.
"Kamu memang mempunyai dua kepribadian, 'kan. Kemarin-kemarin sikapmu datar, kecuali aku yang memintamu bersikap manis. Sekarang ...." Selya meletakkan jari telunjuknya ke dagu seolah-olah sédang berpikir.
"Berpikirlah nanti, tanganku sudah pegal. Mau berfoto tidak? aku sedang berbaik hati. Lumayan, 'kan. Kamu bisa berfoto dengan suami tampanmu ini." Daniel mengedipkan sebelah matanya.
"Tuh kan, kamu pasti bukan Daniel suamiku, pasti kamu orang lain. Suamiku itu dingin wajahnya selalu datar, dia irit bicara dan tidak pernah menggoda diriku. Siapa kamu?" cerca Selya.
Daniel membenarkan apa yang Selya ucapkan. Ia belum terbuka seutuhnya kepada sang istri.
Menurunkan ponsel. "Dengar Selya, sikapku yang sebelumnya hanya untuk menunjukkan bahwa aku pria yang tidak tersentuh. Sikapku yang sebenarnya seperti yang kamu lihat aku bersikap ramah dan lembut. Sikapku yang dulu kejam hanya untuk membuat benteng di antara kita, agar kamu tidak mencintai diriku dan kamu bisa pergi tanpa beban setelah urusan kita selesai."
Kebenaran yang terungkap ini cukup membuat Selya terdiam.
"Setelah kamu memintaku untuk berjuang sekali lagi dan jika aku gagal bagaimana?"
"Kita lihat nanti kamu belum memulainya saat ini."
"Maka kembalikan ponselku."
"Searching?" Selya mengangguk.
"Tidak! Kamu harus jadi dirimu sendiri."
"Kamu juga harus berjuang, berjuang membuka hatimu untuk menerima cintaku, menempatkan diriku di ruang hatimu, beri aku ruang yang sangat luas agar aku bisa mengisinya dengan begitu banyak cinta," ucap Selya.
"Bantu aku memberikannya untukmu."
"Oke." Selya mengambil ponsel dan mengarahkan kamera tersebut.
Cup
Cekrek
Selya mengambil gambar dengan pose yang menarik di mana Selya mencium pipi Daniel.
"Sangat manis, lihatlah." Menunjukkan foto mereka.
"Kamu tidak boleh marah, seperti inilah caraku mendapatkan hatimu," ucap Selya.
"Tidak seperti itu harusnya seperti ini." Menarik tengkuk Selya dan menempelkan bibir mereka, saling membelit satu sama lain. menekan lebih dalam ciuman tersebut. Membangkitkan gairah seksual di dalam diri Daniel. sebelum semua terlambat Selya segera melepaskan tautan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I L Y
ChickLitCerita ini sudah tamat di NovelToon dengan judul dan cover yang sama. "Tiga kata yang inginku dengar, tapi mungkin itu hanya mimpi yang entah kapan akan terwujud, terus menanti dan menanti, bertahan pada sebuah keyakinan hati." Selya Lous. Kisah a...