" Ketika kamu memperlakukan orang lain dengan baik, bisa jadi orang yang sama tak membalas. Tetapi orang lain mungkin yang akan membalasnya. Tak akan pernah luput satu kebaikan meski sebiji sawi"🌿🌿🌿
Pernahkah berpikir, kenapa kita saat ini hadir di dunia ini? Pernahkah berpikir, dimana kita dahulu sebelum ada di dunia ini? Pernahkah berpikir, kemana kita nanti setelah selesai hidup di dunia ini?
Orang yang berpikir hanya dengan realistis, menjawab kita ada ya karena kedua orangtua kita. Kita lahir dari ibu kita. Itu jawaban aliran realisme. Terus ibu dan bapak kita darimana? Ya dari kakek nenek. Terus kakek nenek darimana?dari eyang buyut. Terus sampai menyebut nenek moyang. Terakhir hanya bisa menjawab, bahwa kita semua manusia adalah keturunan dari Adam dan Hawa. Lantas, Adam dan Hawa itu darimana?
Lagi-lagi pikiran manusia terbatas. Tak bisa menembus batas semesta, tak dapat mendaki puncak langit, tak sanggup menyelami dasar terdalam samudera atlantik.
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan seseorang dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk, maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya dan telah meniupkan kedalamnya ruh ciptaanKu maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud (Quran Surah Al Hijr : 28-29)
Dari tafsir Al Wajiz, syaikh Prof. Dr. Wahbah az Zuhaili, pakar fikih dan tafsir Suriah. Ketika hendak menciptakan Adam, Allah berkata kepada para malaikat "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dalam bentuk raga yang sempurna dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud"
Dengan gamblang sudah dijelaskan darimana asal muasal adanya diri kita ini yang sampai pada penciptaan manusia pertama yaitu Adam dan Hawa. Bahwa diri ini hanyalah tercipta dari tanah kering, yang disempurnakan bentuk dan raganya serta ditiupkan nyawa. Dan tugas manusia diciptakan adalah untuk tunduk dan bersujud pada Rabb semesta alam, Allah Izzati Rabbi. Masihkah berpikir melampaui batas? Sungguh telah tersesat manusia yang begini.
Maka jangan heran, jika sesungguhnya dalam dasar hati yang terdalam manusia memiliki jiwa penghambaan. Merasakan kurang dan ada sesuatu yang menurutnya lebih besar dan dahsyat. Bagaimana sebetulnya manusia yang menyembah pohon, menganggap pohon itu kuat. Kalau kita lihat kisah nenek moyang yang kita tahu, pohon yang disembah oleh manusia pastilah pohon besar seperti pohon beringin. Tak pernah tahu dalam kisah yang disembah adalah pohon tomat atau pohon belimbing. Paham maksudnya?
Bagaimana suatu agama tertentu membuat aneka bentuk patung untuk sesembahan mereka. Patung-patung tersebut dibentuk dan dipahat diluar bentuk normal manusia. Memiliki belalai, memiliki muka tiga, memiliki tangan banyak, menaiki burung yang besar dan sebagainya. Jika dipahami itu adalah merupakan ekspetasi manusia itu sendiri tentang wujud Tuhan. Bahwa Tuhan jelas harus berbeda dari manusia, mempunyai segala kelebihan dan besar. Tetapi karena sekali lagi pikiran yang terbatas, jadilah bayangan Tuhan versi mereka tak ubahnya ya seperti makhluk tapi ditambah sana sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea Of LOVE 1
SpiritualSpin off Stay With me in Love Semua orang mempunyai potensi menjadi buruk pun juga baik. Bahwa Al Khaliq telah memberi segenap rasa tentang kesadaran sebuah hati. sejatinya semua ingin menjadi baik. Dalam hati terdalam selalu ada keinginan untuk me...