"Cintailah seseorang dengan kesederhanaan dan rindukanlah seseorang juga dengan kesederhanaan"
🌿🌿🌿
Semua orang pasti pernah melakukan perjalanan. Entah itu perjalanan jauh atau hanya dekat. Sebuah perjalanan yang dimulai dengan berangkat, melalui sebuah rute, pastilah memiliki tujuan. Satu titik dimana menjadi tempat berhenti dari perjalanan. Terkadang jika perjalanan jauh, dibutuhkan bekal dan peta agar tak tersesat.
Maka kehidupan manusia sebelum, selama dan akhir dunia ini bisa diibaratkan sebagai perjalanan. Ada titik berangkat yang bermula dari ruang sempit berupa rahim seorang ibu. Hingga sembilan bulan, lahir ke dunia luas penuh keindahan sekaligus misteri. Dimana perjalanan mulai ditempuh. Mengarungi samudera kehidupan yang terlihat tanpa batas namun sejatinya berbatas. Karena panggilan malaikat Izroil menjadi alarm batas akhir perjalanan. Sebuah pertanda bahwa kita telah sampai pada tujuan hidup yaitu alam keabadian, akhirat.
Jika dalam perjalanan di dunia saja dibutuhkan bekal dan panduan berupa GPS atau map untuk bisa mencapai tujuan tanpa tersesat apalagi hingga hilang celaka karena salah jalan. Bagaimana pula manusia melakukan perjalanan hidup menuju tujuan akhirat. Bahwa sebuah panduan Ilahiyah dan map tanpa cela dan akurat bernama kitabullah mutlak diperlukan. Agar tak tersesat apalagi hingga celaka salah jalan dalam mengarungi kehidupan dunia yang penuh riak dan gelombang. Karena setelah sampai di tempat tujuan, tak akan ada gunanya penyesalan. Tak fungsinya fisik, harta benda yang dikumpulkan. Sebab setelah sampai titik finish akhirat, hanya amal kebaikan dan bekal pahala yang mampu menemani kita.
Tentu kita tak mau menyesal ketika sampai tujuan bukan?
"Dan barang siapa yang beramal sholeh, maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan)" (Quran Surah Ar ruum : 44)
Sudah hampir dua minggu Angga menempati rumah barunya. Hampir dua minggu pula Angga menjadi tetangga baik keluarga Zulkarnaen. Perabotan yang dulu ia beli bersama Dina dan merupakan pilihan Dina telah memenuhi rumah berukuran sedang itu.
Angga berusaha terus beradaptasi dengan lingkungan barunya. Berbeda dengan rumahnya dulu yang luas dan penuh fasilitas, rumah yang ditempati kini hanya rumah sederhana. Belum lagi ia harus pandai mengurusi diirnya sendiri, karena tak ada pak Hajar dan bu Narti yang melayaninya. Hanya ada Yudi sang sopir kantor yang ia ajak menemaninya tinggal di rumah itu. Dan keduanya sama-sama bujangan tak tahu dunia masak memasak. Jika Yudi lebih memilih nongkrong di warkop untuk keperluan mengisi perut, Angga lebih memilih go food atau meminta tolong pak Hajar mengirimkan makanan untuknya.
Hidup di pemukiman yang lebih mirip sebuah desa besar itu, Angga juga harus beradapatasi untuk hidup bersosial. Jika di rumahnya yang dulu, di sebuah jalan besar dengan rumah besar pula tak ada perkumpulan ini itu. Kini di rumah yang sekarang sering diadakan pertemuan warga. Dan sampai detik ini, Angga belum pernah menghadiri undangan para warga. Sampai hari ini, baru keluarga pak Zul dan tetangga sebelah kanan yang juga seorang bapak dengan putranya yang Angga kenal.
Semburat jingga di cakrawala masih menampakkan warnanya. Innova hitam yang dikemudikan Yudi perlahan mendekati rumah. Angga memang sengaja mengganti sedan mahalnya dengan innova sebagai kendaraan hariannya. Tentu saja ia tak ingin ada yang tahu kalau sebetulnya dia adalah putra pemilik Pratama group. Angga hanya ingin dikenal sebagai pegawai pak Burhan yang hendak menyelesaikan proyek kota mandiri yang masih terbengkalai.
Tepat saat Angga turun dari innova hitamnya, terdengar adzan maghrib bertalu dengan syahdu. Menggetarkan hati siapa saja yang mendengarnya. Tentu saja hati hamba yang beriman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea Of LOVE 1
EspiritualSpin off Stay With me in Love Semua orang mempunyai potensi menjadi buruk pun juga baik. Bahwa Al Khaliq telah memberi segenap rasa tentang kesadaran sebuah hati. sejatinya semua ingin menjadi baik. Dalam hati terdalam selalu ada keinginan untuk me...