🌿 8. Home in your heart 🌿

3.1K 402 57
                                    

 
Jatuh cintalah sejatuh-jatuhnya pada pemilik hidupmu. Maka sang Rabb akan menghadirkan pula seseorang yang pantas untuk sama-sama jatuh cinta kepadaNya.

🌿🌿🌿

  Bersyahadat merupakan syarat seseorang menjadi muslim. Mengakui dengan persaksian tentang ketauhidan sang Rabb, Allah Ta'ala dan persaksian atas diri Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sebagai utusan Allah. Bahwasannya syahdat merupakan cabang pertama dari rukun islam.

    Syahadat merupakan intisari dari arkanul iman atau rukun-rukun iman. Syahadat yang akhirnya mengantarkan pada keimanan pada kitabullah, adanya malaikat, qada dan qadar serta hari akhir atau kiamat.

    Maka, sebenarnya begitu dalam makna syahadatain. Dimana setiap bayi muslim yang terlahir di dunia langsung diperdengarkan adzan. Sebuah langkah awal bahwa mereka lahir dalam kondisi suci dan mengawali hidup dengan persaksian atas ketauhidan Allah dan kerasulan Muhammad. Dengan pengharapan mendalam, seorang anak akan terus tumbuh dalam makna syahadatain ini. Hingga ia memasuki usia baligh dan mendapat taklif , menjalankan hukum islam secara bertanggungjawab. Bahwa tiap langkah amalan yang diambil benar-benar berpatokan pada pondasi syahadat, yaitu kitabullah. Mempercayai tiap takdir dari Rabbnya serta secara sadar memahami bahwa apapun perbuatan yang dilakukan di dunia, akan berbalas kelak di hari akhir.

    Syahadat seharusnya mampu membuat seorang mulsim tinggi dan mulia. Karena di setiap gerak langkahnya selalu bergema asma Allah dan RasulNya. Sebagai efek dari syahadatain. Karena disitulah pondasi seorang muslim berdiri.

"Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasulNya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepadaNya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan" (Quran Surah An nuur : 52)

Sudahkah syahadat menuntun langkah kita?

     "Den Angga serius hendak pindah dari sini?" Terdengar suara pak Hajar berjalan mendekati Angga.

    Seperti biasa, di malam hari kala senggang, Angga menjadikan taman belakang rumah sebagai tempat melepas penat. Angga menoleh ke arah pak Hajar. Di tangan lelaki 50 tahun itu terdapat nampan dengan segelas teh hangat yang masih mengepul. Memang kini Angga mulai menikmati minuman hangat semacam itu untuk menemani malamnya. Kini lelaki tampan itu semakin lupa rasanya wine atau minuman beralkohol lainnya. Namun Angga masih sesekali menghisap rokok, meski belum tentu sehari ia hisap. Dan Angga pun sekarang hanya kuat menghisap tak sampai separuh panjang rokok.

    "Bukan pindah pak. Tetapi mungkin saya tidak setiap hari disini" sahut Angga santai.

    "Apa sepenting itu sampai den Angga harus tinggal di dekat proyek tersebut?" Pak Hajar masih penasaran. Hanya karena proyek tersebut, Angga sampai harus membeli rumah bahkan berencana pindah ke sana.

   "Sangat penting Pak. Ini tentang masa depan saya" Angga menjawab dengan senyum penuh arti.

    Pak Hajar menautkan alis tipisnya. Merasakan jawaban majikan mudanya itu seperti tak serius.

    "Bukankah proyek itu juga tak terlalu jauh dari sini den? Maaf kalau bapak terlalu ingin tahu" ucap pak Hajar sedikit tak enak.

    Angga menoleh menatap lelaki yang tak terasa sudah menemaninya hampir setahun ini. Ia paham, kenapa pak Hajar banyak bertanya. Lelaki itu pasti memiliki beban besar padanya. Kedua orangtuanya mengamanahkan dirinya pada pak Hajar.

    "Tak apa pak. Saya paham. Bapak pasti memikirkan amanah papa dan mama"

    Pak Hajar sedikit menunduk menyadari bahwa ternyata Angga paham kenapa dirinya disuruh tinggal di sini.

Sea Of LOVE 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang