🌿 33. Pelabuhan Hati ku🌿

4.4K 464 98
                                    


     Terciptanya dua jenis manusia, Adam dan Hawa bukan tanpa sebab. Lelaki dan perempuan hadir di muka bumi ini bukan tanpa alasan. Bahwa mereka ada sebagai dua kunci peradaban manusia di muka bumi ini. Dari dua jenis manusia itulah lahir generasi penerus. Hingga keberlangsungan peradaban manusia di muka bumi ini terus berjalan. Hingga sampai titik bola dunia berhenti pada porosnya. Datangnya kiamat Qubro, yang akan menghancurkan jagad raya dan seisinya tanpa sisa.

     Lelaki yang hadir sebagai suami dengan segala kewajibannya mempunyai tugas sebagai imam. Pemimpin yang mampu mengayomi, menjaga, memberikan nafkah lahir dan batin serta mengarahkan kemana keluarganya akan mengarungi samudera dunia yang luas ini. Suami yang baik dan sholih, paham akan kaidah syara' dari agamanya tentu dengan tegas mampu menjawabnya. Bahwa ia akan mengarahkan makmum atau keluarganya pada kebajikan yang telah ditentukan sang Rabb. Membawa keluarganya pada keselamatan dunia dan akhirat mereka. Hingga sebuah visi kembali berkumpul bersama di surga terealisasi. Mission completed.

    Perempuan yang hadir sebagai istri dengan segala kewajibannya menjadi makmum. Pendamping setia sang imam atau suami. Mendampingi, berjalan di sisinya, mentaatinya dan tak lupa mengingatkannya jika salah. Hingga mampu membantu sang suami mengarahkan bahtera ke tujuan yang hendak dicapai. Keselamatan dunia dan akhirat. Sehidup sesurga. Mission completed too.

    Menjalankan misi suami istri sebagai partner menjalankan biduk kehidupan bukanlah perkara mudah. Meski tidak pula sulit. Karena selama manusia memegang kaidah syara' yang telah di tetapkan oleh Al Khaliq sang pemilik kehidupan maka tak akan ada yang sulit. Karena yakin, sang Rabb selalu berada di belakang sebagai backing.

    Sesungguhnya hidup ini tempat untuk belajar dan beramal. Beribadah dan bersujud. Jadikanlah hidupmu mudah, mudahkanlah hidupmu. Jadikanlah hidupmu sederhana, sederhanakanlah hidupmu. Jadikanlah hidupmu memberi manfaat, manfaatkan hidupmu.

Allahus shomad

"Hanya kepada Allah segala sesuatu bergantung"

     Malam telah beranjak malam. Pesta telah usai. Suasana rumah pun kembali sepi. Hanya ada beberapa pekerja yang dikerahkan untuk membersihkan dan membereskan sisa-sisa sampah dan kursi yang masih berjajar. Karena tenda besar warna hijau favorit si mempelai wanita pun masih berdiri di sana.

    Semua keluarga Angga sudah kembali ke rumah besar pak Pratama dan beberapa yang lain menyewa hotel. Karena besok di sabtu malam masih ada walimatul ursy. Sebetulnya Dina tak mau acara besar di pernikahannya. Karena Dina paham, bukan itu esensi dari menikah. Gadis cantik nan lembut yang berprofesi sebagai guru itu ingin pernikahan sederhana nan khidmat. Angga pun menuruti apapun kemauan Dina. Tapi kenyataannya, keluarga Pratama bukan keluarga biasa-biasa saja.

    Mereka punya banyak kerabat, kenalan, rekan bisnis yang tentu harus mendapat atensi juga. Mereka tak mau dianggap sombong atau bahkan dianggap menyembunyikan pernikahan putra mereka. Hingga timbul fitnah. Karena mau tak mau Angga termasuk jajaran pengusaha muda yang diincar media online. Nama Pratama cukup dikenal di kalangan para pebisnis. Akhirnya dengan ikhlas Dina pun mengikuti saja walimah ursy yang diselenggarakan mertuanya. Tentu dengan syarat, Dina tak mau pesta berlebihan dan memisahkan undangan lelaki dan perempuan.

     Assalamualaikum warohmatulloh...

    Angga mengakhiri sholat isya' nya dengan salam ke kanan kemudian ke kiri. Ini pertama kalinya ia menjadi imam sholat fardhu buat Dina. Tadi siang mereka sudah menjalankan sholat sunnah dua rakaat yang biasa dilakukan pengantin baru. Sholat fardhu hingga maghrib tadi, dilaksanakan Angga di masjid bersama papanya, pak Zul dan beberapa kerabat lelaki termasuk Ardan. Baru ketika isya', Dina meminta Angga mengimaminya sholat. Kini mereka berada di rumah milik Angga yang tak jauh dari rumah pak Zul.

Sea Of LOVE 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang