•••
"Ya! Aku yang mengambil semua cakra milik Nagato sensei!"
'Deg!'
Naruto menjatuhkan tubuhnya, ia kira dengan jutsu Izanami miliknya Nagato bisa berubah dan bergabung bersama dirinya dan adik-adiknya.
Namun ia terlambat, pantas saja ia tidak merasakan sama sekali cakra dari Nagato. Ia menatap dingin Menma.
"Kenapa kau melakukan itu? Aku kira kau menyebutnya dengan 'sensei' lalu mengapa kau sendiri membunuh gurumu sendiri!" Dingin Naruto, ia kembali berdiri dan memegang erat pedangnya.
Menma tersenyum sinis, "Sensei ya? Hm, dia memang guruku. Tapi dia terlalu berisik dan sangat membosankan, dan aku berterima kasih padamu karena telah mempermudah langkahku! Dan sekarang aku akan membunuhmu dan menjadi kage dari seluruh dunia!" Ucap Menma sambil mengangkat kedua tangannya keatas, ia tersenyum remeh ke arah Naruto.
Naruto menghela nafas, "Sesuai perkataanku, Menma! Kita akan bertarung layaknya seorang sahabat atau rival, bukan layaknya musuh!"
Menma menatap datar Naruto.
"Kenapa? Kenapa kau masih menganggapku sahabat dari apa yang telah aku lakukan padamu!" Menma mengepalkan tangannya.
"Apa kau sangat ingin mendengarnya?" Naruto tersenyum tipis.
"Cepat katakan, bodoh!"
Naruto menatap sendu Menma, "Karena kau adalah teman ku!"
'Bunuh dia Menma!'
'Duarrr!'
"AKU AKAN MEMBUNUHMU SIALAN!" Teriak Menma dengan mata yang berwarna hitam.
Naruto menatap dingin mata hitam milik Menma, ia sedikit kaget namun segera menetralkan kembali wajahnya.
Ini bukanlah Menma.
Namun sesuatu yang merasuki Menma, Naruto berfikir mungkin makhluk ini yang membuat Menma mengambil perempuan boneka itu menjadi sasaran pertempurannya.
'HYAAA!' Menma melesat cepat ke arah Naruto.
'Trangg!'
Naruto menangkis serangan pedang dari Menma, ia melompat salto kebelakang lalu membuat jutsu,
'DOTON DORYUKATSU!'
"Tidak akan kubiarkan!" Ucap Menma dengan kemarahan, lalu membuat jutsu :
'SUITON MIZUAME NABARA (Wilayah permen karet yang membuat siapapun terperangkap!)'
Naruto kembali melompat dan memusatkan cakranya pada kakinya, lalu berlari ke arah pohon yang berada dalam dimensi Menma.
"JANGAN LARI KAU!"
Naruto tetap berlari, ia mengecilkan cakranya agar Menma tidak mengetahui keberadaannya. Walau ini adalah dimensi Menma, pasti ada cara untuk keluar dari dimensi ini.
•••
"Hah! Hah! Hah!" Rei memegang kedua lututnya.
Para aliansi Shinobi telah kewalahan melawan Juubi yang tak terus berhenti mengeluarkan bijudama. Banyak yang tewas karena terkena bijudama itu.
Rei melebarkan matanya saat Juubi itu mengeluarkan bijudamanya kembali, "I-itu bahkan lebih besar dari yang tadi!"
"Apa kita akan mati?"
"Apa dunia shinobi akan berakhir sampai disini?"
"Bahkan aku belum menikah!"
Rei kembali melebarkan matanya, ia baru saja ingat ada gulungan yang diberikan Naruto padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙃𝙀 𝙉𝙀𝙓𝙏 𝙐𝘾𝙃𝙄𝙃𝘼 𝙄𝙏𝘼𝘾𝙃𝙄
Fanfiction"Apa yang berharga selain orang tua dan teman ? Setelah orang tuamu pergi meninggalkanmu?" "Saudara" "Mengapa?!" "Karena ia yang membuatku lebih hidup didunia ini!" "Bagaimana jika dia membunuhmu?" "Tidak apa apa, karena itu berarti tugasku sudah s...