•••
'DUGH!'
"Ittai!" Ringis Menma, lalu kembali berdiri dari tempatnya.
"Heh? Rasanya ini seperti tidak asing?" Menma menajamkan penglihatannya dan melihat sekitarnya.
"Hiks, Menma? Kenapa? Kenapa, kau menjauhiku?" Isak lelaki kecil yang tengah duduk sendiri ditengah malam.
"Hiks, aku sekarang membutuhkanmu Menma! Orang tuaku dan semua orang didalam klanku dibantai, hiks!"
"Kenapa kau berubah, disaat aku membutuhkanmu!"
Hati Menma sangat tersayat mendengar hal itu, Menma berjalan lalu mendekat ke arah Naruto.
'TAP!'
"Eh?" Naruto merasakan seseorang sedang memegang pundaknya.
Naruto melihat kesana-kemari, namun tidak ada orang. Dan ia juga tidak merasakan Cakra siapapun selain dirinya.
'TES!'
Buliran air mata terjatuh begitu saja, Menma memegang dadanya yang sesak. Sejahat itukah ia dengan Naruto?
"Bodoh! Bodoh, kau Menma!" Menma terus saja memukuli kepalanya hingga ia puas.
Sebut saja ia lemah, lebay, aneh, dan lainnya. Ia memang sangat seperti itu, meminta maaf saja tidak akan cukup.
"Tapi.. ! Kau tetap teman sekaligus saudara terbaikku Menma!" Naruto mengusap air matanya, lalu melihat bintang.
"Aku masih ingat, dengan janji kita ditaman ini. Dan diwaktu yang juga sama, malam ini namun disini aku sendirian .. !"
"Janji?" Menma mencoba mengingat janji yang ia buat dengan Naruto di masa kecilnya.
"Naruto, ini adalah janji para lelaki!" Ucap Menma dengan senyuman lebarnya.
"Kau berbicara seolah-olah kau sudah dewasa, Menma!" Ledek Naruto.
"Ck! Apa kau tidak bisa sehari saja tidak meledeki ku?" Kesal Menma.
Naruto tertawa terbahak-bahak, "Jadi apa janji kita?"
Menma berbalik dan mengangkat tangan Naruto ke langit-langit di malam hari, "Lihat! Itu adalah bulan dan bintang bukan?"
Naruto menatap Menma garing, "Lalu?"
"Kau adalah bulannya, dan aku adalah bintangnya!" Naruto memiringkan kepalanya tanda ia tidak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙃𝙀 𝙉𝙀𝙓𝙏 𝙐𝘾𝙃𝙄𝙃𝘼 𝙄𝙏𝘼𝘾𝙃𝙄
Fanfiction"Apa yang berharga selain orang tua dan teman ? Setelah orang tuamu pergi meninggalkanmu?" "Saudara" "Mengapa?!" "Karena ia yang membuatku lebih hidup didunia ini!" "Bagaimana jika dia membunuhmu?" "Tidak apa apa, karena itu berarti tugasku sudah s...