•••
MENMA POV
Menma sedang duduk dibawah pohon rindang, ia menatap benci ke arah tangan yang telah dilukai Naruto.
"Apa aku selemah itu?"
"Apa aku tak mampu melawan dirinya?"
"Kenapa? Kenapa? Kenapa!"
Menma memukul pohon yang berada didekatnya, memukul tanpa ampun hingga pohon itu tumbang seketika.
"KENAPA KAMI-SAMA!"
"KENAPA AKU TIDAK BISA MENJADI KUAT? AKU SUDAH BERUSAHA DARI KECIL? KENAPA AKU TIDAK BISA MENJADI SEPERTI YANG AKU INGINKAN?"
Menma merosotkan tubuhnya ke tanah.
"Kau lemah, aku menginginkan anak untuk menjadi kuat! Bukan menginginkan anak lemah seperti mu sialan!"
Menma mengepalkan tangannya, namun sedetik kemudia ia melemahkan tangannya. Ia membuka tangan itu lebar-lebar.
Tangan yang dulu selalu menarik tangan Naruto kecil, Menma kecil yang selalu bersemangat untuk mengerjai temannya.
Naruto kecil yang selalu kesal, namun selalu balik mengerjai Menma. Kenangan yang tiba-tiba muncul dibenak Menma sekarang.
"Kenapa ingatan itu harus muncul sekarang?" Mata Menma berkaca-kaca.
Ia menatap kebiruan langit, seolah mengingat kembali perkataan Naruto kecil.
"Hm, Menma?" Tanya Naruto kecil.
"Hum!"
"Langit itu sangat biru bukan?" Ucap Naruto polos.
"Tentu baka! Apa kau buta warna!"
Naruto kecil tertawa kecil, Menma menatap kesal ke arah Naruto kecil.
"Aku ingin kau menjadi bulan yang berada di langit itu! Dan aku yang akan menjadi bintangnya!" Ucap Naruto dengan menunjukkan tangannya ke udara.
"Bulan?"
Naruto mengangguk, Menma menatap bulan yang berada di langit itu.
"Kenapa?" Tanya Menma.
"Karena bintang tak bisa menjadi nyata tanpa bulannya!"
Menma memiringkan kepalanya, tanda tidak mengerti.
Naruto terkekeh kecil.
"Aku tak bisa menjadi seperti ini, tanpa dukungan darimu Menma! Maka dari itu ayo kita kembali berjuang bersama-sama hingga kita mempunyai impian masing-masing!" Naruto mengepalkan tangannya diudara.
"AKU AKAN MENJADI HOKAGE TERHEBAT DATTEBAYO!"
Menma terkekeh kecil.
"AKU TIDAK AKAN KALAH DARIMU NARUTO, JIKA AKU TAK BISA MENJADI HOKAGE MAKA AKU AKAN MENJADI BAYANGAN YANG SELALU MELINDUNGI HOKAGE!" Teriak Menma lalu mengepalkan tangannya didepan dada.
"Ini janjiku, ttebayo!"
"HOI! ITU KATA-KATA KU MENMAA!"
Menma memegang kepalanya, ia merasa pusing sekarang. Kenapa kata-kata itu muncul disaat usaha licik nya hampir berhasil.
"Apa ini perbuatanmu, kami-sama?"
"Aku.. !" Menma memikirkan apa yang akan ia buat selanjutnya, apa ia akan melakukan janjinya pada Naruto? Atau ia akan menghianatinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙃𝙀 𝙉𝙀𝙓𝙏 𝙐𝘾𝙃𝙄𝙃𝘼 𝙄𝙏𝘼𝘾𝙃𝙄
Fanfiction"Apa yang berharga selain orang tua dan teman ? Setelah orang tuamu pergi meninggalkanmu?" "Saudara" "Mengapa?!" "Karena ia yang membuatku lebih hidup didunia ini!" "Bagaimana jika dia membunuhmu?" "Tidak apa apa, karena itu berarti tugasku sudah s...