𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 (39)

1.8K 144 28
                                    

•••

"Karena aku adalah, Uchiha Naruto!"

"Oh ya?" Menma palsu tersenyum sinis, "Kegelapan akan selalu menang daripada kebenaran! Terutama kegelapan yang ada didalam dirimu yang akan menjadi pemenangnya!" Tajam Menma palsu itu.

Biar gak ribet, panggilannya Menma aja ya.

"Kegelapan? Aku?" Naruto memasukkan tangan kanannya didalam saku celananya.

"Aku akan selalu memihak kebenaran, daripada kegelapan meski itu akan merenggut nyawaku!" Dingin Naruto.

"Kata-kata yang bagus Naruto, tapi kau hanyalah berbicara omongan belaka. Lihat keatas sudah berapa ribuan nyawa yang telah kau bunuh!" Datar Menma.

"Kau hanya memikirkan misimu, tanpa memikirkan korban yang akan didapat pada target mu itu, bagaimana dengan keluarga mereka? Apa kau memikirkannya?"

Menma terkekeh kecil. "Aku lupa jika orang tuamu telah meninggal sejak kau kecil, tentu kau tidak tau rasanya bukan? Kau masih kecil, jadi kau belum tah—"

"Ya! Aku memang belum tau apa-apa!" Dingin Naruto, lalu ia menatap datar Menma.

"Tapi aku juga tahu rasanya ditinggalkan keluarga dalam sekejap, dan kau bilang aku lebih mementingkan misi dan mengorbankan nyawanya demi kepentingan misi? Biar aku jelaskan tuan Menma palsu terhormat.. !"

"Seseorang yang tidak bisa mengorbankan apapun, tidak pernah bisa mengubah apa-apa!" Dingin Naruto.

"Seperti kau, Menma sang kegelapan!" Mata Naruto memancarkan aura kemarahan yang tinggi.

"Menma yang ku kenal, adalah Menma yang ceria dan pengganggu. Dari kecil kami selalu bersama hingga pada akhirnya diumur ku yang ke-5 tahunnya dia berubah!"

"Aku.. !" Naruto mengepalkan tangannya.

"MENMA YANG AKU KENAL, IA ADALAH SOSOK SAHABAT YANG BAIK BAGIKU! AKU TAK PEDULI DIA BENCI PADAKU, NAMUN TETAP PADA AKHIRNYA AKU MENGANGGAPNYA SEBAGAI SAHABAT TERBAIKKU!"

Hancur.

Hancur sudah hati Naruto, ia tak memikirkan bahwa ia malu mengatakan hal itu, atau apapun yang kalian pikirkan.

"Kenapa, Naruto?"

'Deg!'

"S-suara itu!" Naruto menghadapkan wajahnya pada Menma.

Tidak.

Yang berada didepannya, tetaplah Menma palsu. Karena masih ada cakra gelap disekitarnya.

Sedangkan di sisi lain,

"Kenapa, Naruto?" Menma yang asli meneteskan air matanya.

Ia berada di suatu tempat yang gelap, kaki maupun tangannya di rantai. Ia tak bisa bergerak, matanya tertutup oleh kain.

Namun ia masih bisa mendengar, suara-suara Naruto. Bukankah tadi ia akan bertarung dengan Naruto?

Lalu mengapa sekarang dirinya yang menjadi terkurung disini?

Apa yang terjadi?

Kenapa sesuatu selalu mengusik Menma, dengan kata-katanya. Tolong, bawa Menma dari kesengsaraan ini.

Sudah banyak dosa, yang ia buat. "K-kenapa? KENAPA KAU TIDAK MEMBENCIKU NARUTO!" Teriak Menma dengan keras.

'Tes!'

Buliran air bening, jatuh dari kedua matanya. Menma menangis, ia terisak sedih.

"G-gomen.. "

"GOMENNASAI NARUTO!"

'Deg!'

"M-Menma?" Lirih Naruto, mengapa suaranya tiba-tiba terlintas dipikirannya?

"Sudah cukup!" Dingin Menma kegelapan.

"Aku akan menghancurkan mu, dan juga dunia ini!" Dingin Menma, lalu memusatkan cakra hitam di luar tangannya.

Naruto mengepalkan tangannya, "Aku tidak semudah itu untuk dikalahkan, karena aku Uchiha Naruto bangkit kembali sekarang!" Dingin Naruto, lalu memusatkan cakra di luar tangannya.

Bersamaan dengan Menma, mereka maju dan berlari sambil memusatkan cakranya.

"BLACK CHIDORI RAIKRI!"

"CHIDORI RAIKRI!"

'Duarrrr!'

Ledakan dahsyat terjadi disana, asap-asap gelap memburamkan pandangan mereka semua.

Tak memberi kesempatan, Naruto tetap maju dan mengandalkan instingnya.

'BUGH!'

Menma yang tak sadar, terkena pukulan maut Naruto. Saat Naruto akan memukulnya lagi, ia menangkisnya.

"Aku tidak peduli, mau Menma adalah sahabatmu atau bukan!"

"Tapi yang aku pedulikan, hanyala kesengsaraan Minato!" Tajam Menma, lalu memukul wajah Naruto.

'Tap!'

Naruto memegang tangan Menma, lalu ia memerasnya.

"Yondaime Hokage, bukanlah orang yang bisa kau sengsarakan begitu saja. Walaupun ia adalah orang yang kadang tak mengerti perasaan anaknya. Namun tetap saja ia adalah hokage didesa kami!"

"Dan aku adalah Anbu konoha, yang akan membuatmu tidak melakukan hal itu!" Tajam Naruto, lalu membuat jutsu.

"PERGILAH KAU KE NERAKA!"

'RASENGGAN!'

"KITA AKAN KETEMU LAGI, NARUTO!" Teriak Menma sebelum Naruto menyerangnya di dada dengan rasenggannya.

'Boom!'

Cakra gelap itu lenyap seketika, Terlihat Menma yang sedang tak sadarkan diri didepannya.

"Menma?"

"Menma?"

"Menma, ayo bangun!" Panggil Naruto.

'Tenanglah Naruto, sepertinya dia berada di suatu tempat!' Ucap Kurama, ia terkadang mendengus kesal dengan sifat naif Naruto.

Sudah tau didepannya tadi adalah musuh yang baru saja ia kalahkan, dan sekarang ia justru mendekati musuh itu tanpa persiapan.

Walaupun yang ia dekati adalah Menma yang asli, tapi tetap saja tadi Menma mengajak ia bertarung.

'Naruto, hatimu terlalu baik. Aku hanya takut karena sifat baikmu itu akan menjadi seperti jiji hagoromo!' Batin Kurama.

"Urushai, Kurama!" Dingin Naruto, ia membawa Menma keatas punggungnya.

"Aku akan kembali ke tempat pertarungan sekarang, karena aku yakin kegelapan tadi masih menyala hingga sekarang!" Dingin Naruto lalu menatap tajam langit.

"Aku tidak akan kalah!"

•••

Gomennasai minna, author jarang update. Oh ya besok ulangan semester ya? Ganbatte ne!

Author juga kayanya, hiatus bentar pas ulangan ya, tapi author tetep online di Wattpad, cuman ga update aja.

Senin depannya lagi baru aktif seperti biasa, nanti juga author bakal lebih sering update ya minna!

Ganbatte buat yang ulangan!!

𝙏𝙃𝙀 𝙉𝙀𝙓𝙏 𝙐𝘾𝙃𝙄𝙃𝘼 𝙄𝙏𝘼𝘾𝙃𝙄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang