FLASHBACK ON
Beberapa bulan setelah menikah...
"Sayang, nanti siang kamu kekantor gak?" Tanya iqbaal diselingi dengan kunyahannya. Pria dengan jas kebanggaannya itu sedang sarapan pagi ditemani oleh sang istri, (Namakamu).
(Namakamu) yang sedang meminum susu putihpun menyudahi ia menoleh sembari mengangguk "Iya mas kayak biasa aja. Oiya, kamu mau dimasakin apa?"
Iqbaal menggenggam tangan kanan istrinya itu dengan mengelus dibagian punggung, "Apapun yang kamu masak, Aku akan selalu makan sayang,"
Huft. Ntah itu bisa dibilang gombalan atau bukan yang pasti rangkaian kata-kata yang penuh manis itu sukses membuat kedua pipi (Namakamu) memanas saja. "Oh come on! Jangan tahan untuk tersenyum sayang, Okay?" Titah iqbaal diakhiri kedipan yang membuat (Namakamu) membuang muka saja. Ia malu!
"Ck, udah deh baal! Jangan gombal terus masih pagi tau!" (Namakamu) mengerucutkan bibirnya.
"Eits!" Iqbaal menatap terkesan kesal pada (Namakamu), "Panggil aku 'Mas' sayang, Bukan baal iqbaal atau apapun itu."
(Namakamu) tercengir, "Maaf lupa."
"Yaa.." iqbaal bangkit dari duduknya, "Aku harap kamu jangan lupakan suamimu ini, Right?" Iqbaal menaikkan sebelah alisnya
"Mana mungkin?" (Namakamu) berjalan mendekati iqbaal, Ia mengangkat kedua tangannya untuk merapihkan dasi serta jas iqbaal, "Hati-hati ya mas?"
"As always." Iqbaal mengarahkan kedua tangan istrinya itu untuk mengalungkan dilehernya, (Namakamu) tentu terkekeh geli melihat kelakuan suaminya itu. Kini mereka tengah saling memandang dengan kedua tangan iqbaal yang sudah berada dipimggang ramping sang istri.
"I love you my hot wife." Bisik iqbaal
"Mas ih udah ah!"
"Sstth!" Iqbaal menahan tubuh (namakamu) yang hendak melepaskan pelukan mereka. "Jawab dulu ucapan aku, Kamu tau 'kan aku gak mau melewatkan sedetikpun untuk nggak melihat wajah cantik istri aku sendiri."
"Iya mas iya. Kamu tuh dari jaman kita kuliah masih aja sama, Selalu gombal receh."
Iqbaal menggangguk kecil, "Well. Gombal receh adalah caraku untuk memikat hati perempuan, Dan yang sudah memikat kerecehan gombalku adalah kamu, Mrs Rubyans."
Cup!
"MAS ISHHH! NYIUM MULUUU, BASAH TUHKAN!" Pekik (Namakamu) menatap kesal pada iqbaal, sementara si pelaku hanya tertawa kecil. Benar saja, pipi kiri (namakamu) mendadak basah gara-gara iqbaal menciumnya.
"Kamu tau gak sih sayang, Dari waktu kita masih kuliah, Aku selalu nahan untuk men---"
"Mas? Aku ngambek nih ya?" (Namakamu) menatap tajam pada iqbaal
"Apa? Apa? Hm? Kamu mau marah? Silahkan, Memangnya kamu bisa marah sama aku?"
"Bisa!" (Namakamu) melipatkan kedua tangannya didada. Iqbaal tersenyum miring. Ia hendak kembali nyosor namun (Namakamu) tahan
"Kan aku lagi marah massss," rengek wanita itu
"Terus apa hubungannya sama kamu yang lagi marah dan aku cium? Salahin aja tuh muka kamu, Lucu banget sih!" Ujar iqbaal
(Namakamu) menjulurkan lidahnya lalu menatap sinis pada iqbaal.
Iqbaal mendekat kearah telinga (Namakamu), "Nanti malam aku mau jatahku,"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐞𝐩𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐀𝐤𝐮 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) 𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 ...