Mau stop untuk sementara. Gak lama kok. Aku mau fokus dulu sama story ku yang baru judulnya KAMU MILIKKU. Itu story menurut gue story yang ada unsur2 gemes gimana gituu, menurut gue ya! So guys, i need ur correction. Komen juga ya di story ku yang itu. Apakah aku bisa membuat cerita gemes atau gak gituu, gak melulu harus story tindas2an mulu :) setelah membaca part ini kalian langsung move ke KAMU MILIKKU ya, ditunggu jejaknya termasuk komennyaaaaa.
(Namakamu) tengah berdiri dihadapannya kini terdapat cermin besar. Pakaiannya sudah rapih, Ia akan ke rumah sakit untuk USG. Kandungannya kini sudah memasuki usia ke 4 bulan. Walaupun harus pergi sendiri tak apa itu tidak jadi masalah, Lagipun ia tidak ingin menambah beban iqbaal, Selagi ia bisa berdiri sendiri kenapa harus meminta bantuan? Memang tak dapat ia pungkiri, ia sangat ingin iqbaal ikut menemaninya untuk melihat buah hati mereka untuk pertama kalinya, tentu iqbaal berkewajiban akan hal itu, Tapi mau bagaimana lagi? (Namakaku) tidak bisa memaksakan kehendaknya.
Mumpung masih pukul 10 pagi lebih baik (Namakamu) segera untuk pergi ke rumah sakit, Ia berharap dokter kandungannya tidak sedang sibuk dan tidak macet selama diperjalanan.
"Pengen foto deh," (Namakamu) meletakkan ponselnya dinakas lalu ia sandarkan didekat laci kecil, Tak lupa ia mensetup timer kamera menjadi 3 detik. (Namakamu) segera berjalan mundur agar angle yang ia inginkan terpresentasikan,
Cekrek!
Hanya satu foto yang ia ambil untuk ia jadikan memori. Ia segera bergegas pergi tak lupa ia masukkan ponselnya itu kedalam tas kecilnya. Setelah turun tangga ia segera berjalan menuju pintu utama. Kondisi rumah saat ini kosong, tidak ada siapapun. Iqbaal pergi bekerja dan Bianca? Hh ntahlah (namakamu) tak memikirkan wanita gila itu. Tangan kanannya tergerak memutar 180° ia tengah mengunci pintu. Disaat sudah selesai ia meletakkan kunci dengan gantungan bunga rose itu ditanaman hias dekat kursi teras. Ia membalikkan tubuhnya hendak segera pergi namun ia cukup terkejut dengan keberadaan Iqbaal.
Ada apa suaminya itu pulang kembali?
Oh, (namakamu) tau. Pasti ada sesuatu yang ketinggalan.
Pandangan mereka saling bertemu. Iqbaal menatap keseluruhan istrinya itu dari atas hingga bawah. "Mau kemana kamu?"
"Aku mau kerumah sakit mas,"
Iqbaal menaikkan sebelah alisnya. (Namakamu) drop?
"Aku mau USG mas." (Namakamu) terkekeh geli ia mengelus lembut perutnya, "Aku gak sabar pengen ketemu sama Anak---"
"Kok kamu gak bilang? Malah seenaknya pergi tanpa sepengetahuan aku lagi!" Iqbaal mendadak ketus. Ia kesal kenapa (Namakamu) tidak memberitahunya terlebih dahulu.
(Namakamu) mendadak melunturkan senyumannya tadi, Kenapa iqbaal malah marah-marah? Sebegitu harusnyakah ia memberitahu iqbaal perihal ini? Ia mengerjabkan kedua matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐞𝐩𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐀𝐤𝐮 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
Ficción GeneralPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) 𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 ...