JEJAK WOUY!
Sorry kalo ngebosenin. Gaada mood buat ngetik sebenernya.
(Namakamu) tengah berada didapur, Ia akan membuatkan nasi goreng untuk sarapan iqbaal nanti. Bahan-bahan yang ia butuhkan sudah siap tersedia diatas meja marmer berwarna abu-abu gelap. Setelah menyiapkan pan untuk menggoreng, ia menyalakan kompor, mengatur api agar sedang saja, Kini giliran ia menuangkan minyak zaitun untuk menggoreng bawang serta kawan-kawannya. Iqbaal memang memintanya agar menggunakan mintak zaitun tidak memakai minyak goreng. Kemudian tangan kanannya meraih talenan yang terdapat irisan bawang merah, cabai merah, udang rebon, dan sedikit jahe, lalu ia menuangkan rempah-rempah itu. Setelah itu ia mengaduk rempah itu menggunakan spatula besi, Tangan kirinya setia mengelus perutnya,
"Kamu mau nasi goreng nak?" (Namakamu) terkekeh kecil, "Nanti buna makan ya? Kamu harus suka oke?"
"Siap buna!" Sahut (namakamu) dengan suara bak anak kecil. Tangan kirinya beralih kebelakang tepatnya kedaerah pinggang, Ia merasa pegal dan butuh duduk. Tapi ia sedang masak, gimana dong?
"Kamu harus selesain dulu pekerjaan kamu (nam), Gak boleh setengah... awh, S-setengah," (namakamu) meringis kecil kala tibatiba saja ia merasa seperti tersengat listrik saja dibagian pinggangnya.
Dengan sangat terpaksa (namakamu) harus mematikan kompor itu, Ia segera terduduk rasa sakit dipinggangnya semakin terasa saja, Tangan kirinya masih berada dipinggang sementara tangan kirinya terkepal kuat, wajahnya yang mencerminkan betapa sakitnya pinggangnya ini. "Akh!" (Namakamu) meringis kesakitan. Ia mencoba untuk menarik serta menghembuskan nafasnya semoga saja ini bisa menetralisir rasa sakit. "Huh, shhh!"
"(NAMAKAMU)!! T-TOLONG UEEK!!"
(Namakamu) melebarkan kedua matanya tatkala mendengar teriakan itu. Dengan perlahan ia bangkit dari duduknya, berjalan kearah sumber suara. Betapa terkejutnya ia ketika melihat iqbaal terkapar lemah didekat tangga, Pria itu masih menggunakan piyama tidurnya.
"MASS!" Pekiknya. Ia segera berjalan agak cepat kearah iqbaal. (Namakamu) khawatir melihat iqbaal yang terkulai lemas, Untung saja pria itu tidak pingsan, Kedua matanya masih terbuka walaupun hanya sedikit serta mulutnya yang mengeluarkan sedikit busa. "Mass, Mas kamu kenapa?!" (Namakamu) dengan perlahan merendahkan tubuhnya, "Awh!" Ringisnya ketika berusaha untuk jongkok, tapi tak bisa, karena pinggangnya makin terasa sakit dan perutnya yang sudah sedikit membesar inilah yang membuatnya tidak bisa jongkok, Tapi melihat iqbaal yang terkapar lemah ini membuatnya harus memaksakan agar bisa jongkok, Ia mengangkat kepala iqbaal lalu ia letakkan dipaha kanannya. "Mas, Mas kamu kenapa mas?!"
"(N-nam...) perutku mual ahk," jawab pria itu dengan lemah.
(Namakamu) menggeleng cepat, Ia menahan tangisannya kala melihat iqbaal yang seperti ini. "Hiksss... Mas, K-kita kerumah sakit ya? Shh!"
"Ayo mas, kamu bangun dulu," Titah (namakamu). Ia menarik pelan tubuh iqbaal agar bangkit, Cukup risih memang dengan keadaan ia harus menahan rasa sakit pinggangnyapun dengan perutnya kini ditambah ia harus mengeluarkan tenaganya agar bisa membawa iqbaal kerumah sakit.
Butuh waktu beberapa lama agar iqbaal bangkit dari baringnya, kini tangan kiri iqbaal berada di leher (namakamu), wanita berbadan dua itu harus merangkul dan menahan berat badan iqbaal agar suaminya itu tidak jatuh. "(Nam) akuhh.. bisa jalan sendiri..." bisik iqbaal dengan nada lemahnya. Kini ia terlihat seperti orang mabuk saja, tidak ada tenaga sedikitpun, Bahkan kedua kakinya saja terlihat digusur itu karena (Namakamu).
"Shh! Awss.. Enggak mas, Biar aku bantu." Sahut (namakamu). Keringatnya bercucuran efek kelelahan menahan beban tubuh iqbaal. Setelah keluar dari pekarangan rumah, Mereka harus menunggu taksi lewat. (Namakamu) sama sekali tidak bisa menjalankan mobil, iqbaal tidak mengizinkannya membawa mobil, (Namakamu)pun tidak terfikirkan untuk menelfon seseorang agar bisa membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐞𝐩𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐀𝐤𝐮 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) 𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 ...