JEJAK WOY JEJAK!
Komen vote kalian berpengaruh sama ide ide gueeee;( so komen vote yaaa. Share juga story2 ZonaEnka ke temen2 kleann...
Ohiya kirakira gue harus gak ya bikin satu part pas awal2 iqnam menikah? Gimana menurut kalian? Haruskah? Coba dong komen. Kasih tau gue alesannya :)
"Kamu mau?" Bianca menyodorkan sepotong daging asap Yang tertusuk digarpu pada iqbaal dan dengan senang hati pria itu menerima sodoran itu.
Mereka berdua tengah berada direstoran untuk mengisi perut karena sekarang sudah masuk kedalam jam makan siang. Bianca yang datang kekantor iqbaal, wanita itu mengajaknya untuk makan siang direstoran dekat kantor iqbaal. Karena kebetulan iqbaal sedang tidak sibuk akhirnya, ia memutuskan untuk mengiyakan ajakan Bianca.
"Ohiya sayang, Kenapa kamu gak hubungin aku dulu? Memangnya kamu gak sibuk?" Tanya iqbaal seraya kembali melahap spagetti yang ia pesan.
"Pekerjaanku dikantor gak terlalu banyak mas, Jadi aku mutusin untuk kekantor kamu dan sengaja gak ngasih tau juga hehe." Bianca menyengir diakhir. "Kamu juga sama kan gak sibuk-sibuk banget?"
Iqbaal mengangguk, Ia mengambil dua helai tisu ia gunakan menghapus noda kecil yang ada disudut bibir Bianca, Itu sudah jadi hal biasa untuk mereka, tidak sejak awal-awal berpacaran. "Kamu tau? Aku berhasil mendapatkan tender besar yang beberapa hari lalu sempat aku ceritakan."
Bianca terkejut bukan main, Bahkan ia menganga namun ia tutup mulutnya itu. Ia mengerjab, "K-kamu... serius mas?"
"Iya aku serius!"
Bianca menggeleng tak percaya dengan pancaran yang menakjubkan, ia bertepuk tangan kecil. "Aku gak nyangka mas, Kamu begitu profesional! Gak salah aku mau jadi istri kamu,"
Iqbaal tersenyum mendapatkan pujian seperti itu. Ia menggapai tangan kanan Bianca. Ia kecup lembut, "Aku sukses pun karena kamu sayang, Karena support kamu aku bisa lebih sukses dari semuanya. Dan ini hasilnya."
Hm, salah besar. Seharusnya perkataan manis itu hanya ditujukan untuk (Namakamu) seorang. Tapi kenapa malah terbalik? Iqbaal benar-benar sudah gila!
INGAT ISTRIMU SEDANG MENGANDUNG HEY!
Bianca memeluk iqbaal sekilas. "Aku bangga sama kamu mas, Ck aku gak sabar banget jadi istri kamu tau!"
Iqbaal terkekeh geli mendengar itu. Tatapannya kini beralih pada ponsel yang berada di saku jasnya, Ia mengeryit ketika ada nomor tak dikenal menghubungi nomornya. Siapa?
"Kenapa mas? Istri kamu ya?"
Iqbaal tersadar, "Bukan sayang, Ini bukan (Namakamu). Aku gak tau siapa yang nelfon, Nomornya gak dikenal."
Bianca ikut mengeryit, "Coba kamu angkat aja, Siapa tau penting mas."
Iqbaalpun mengangguk. Ia menempelkan ponselnya ditelinga, Terdengar disebrang sana memanggilnya dengan embel-embel pak iqbaal
"Ya, saya sendiri. Anda siapa ya?"
"Istri bapak sekarang sedang berada dirumah sakit. Ibu (Namakamu) mengalami pendarahan, dan sekarang beliau sedang tidak sadarkan diri."
"APA?!"
Bianca terkejut mendengar pekikan iqbaal. Pria itu memasang wajahnya dengan raut wajah cemas. Sebenarnya siapa yang menelfonnya? Ck, kepo!
"Saya akan segera kesana," setelah mematikan sambungan telfon. Iqbaal segera menatap Bianca. "Sayang, (namakamu) masuk kerumah sakit dia pendarahan dan sekarang dia gak sadarkan diri. Aku harus kesana sekarang," Ujar iqbaal dengan panik
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐞𝐩𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐀𝐤𝐮 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) 𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 ...