25. Orang Jahat

2.5K 226 38
                                    


[What's In The Future?]

Haechan menunggu di tangga lantai 13, ia tidak berani untuk kembali ke lantai 14 yang mengerikan. hp nya saat ini mati karena kehabisan batrai, dan saking gelapnya disana, ia pasti tidak akan bisa menuju kesana tanpa senter.

"Jeno jinjja babo! aish jinjja, umm bagaimana yah.. umm..aakhh aku tidak tau" Haechan kebingungan dan ia mencari sesuatu yang mungkin bisa berguna.

"masa bodoh jika aku harus kenapa napa, tapi jeno sedang sendirian disana,,,aku harus menyusulnya!"

haechan berlari dengan cepat dan segera menyusul Jeno.

* * *

gelap

hampir semua tidak terlihat karena ini sudah malam.

"eugh.."

jisung membuka matanya dan sedikit ketakutan ketika ia tidak bisa melihat apa apa karena tidak ada lampu.

kepalanya pusing karena ia baru saja terbangun, jisung berusaha membenarkan posisi tubuhnya agar merasa lebih nyaman.

"hyung.. apa aku sendiri disini?" suara kecilnya terlihat lemah. Jisung merasa ia mengalami dejavu, seakan pernah mengalaminya.

"tidak! uuggh tidak tidak aku tidak ingin mimpi ku jadi kenyataan"

Jisung teringat, jika di mimpinya ada chenle di sampingnya walau jaraknya agak lumayan jauh. Jisung segera berusaha bangun, walau tubuhnya lemas dan mencari chenle.

"che.. chenle.." ia berjalan menggunakan lututnya.

tapi ia berhenti ketika mendengar ada suara orang berjalan yang seakan mendekatinya.

"s-siapa?" tanya jisung dengan takut.

suara langkah itu semakin mendekat, dan akhirnya ia berhenti di depan jisung.

"jisung, hari ini akan menjadi hari terakhir mu. jangan berharap kamu akan bisa keluar, karena listrik disini akan mati sampai lama. dan tidak akan ada yang tau keberadaan mu"

Seseorang orang itu berbicara di depan Jisung. Jisung mengenali suaranya, ia semakin merasa takut dan cemas.

orang itu menyalakan senter di hp nya, yang membuat Jisung dapat melihatnya juga.

"p-pelatih.. kenapa.. kenapa semua ini harus kau lakukan? kenapa harus kita? kita ini salah apa?" jisung terlihat lemah dan air matanya mengalir mewakili perasaannya.

"karena, kau ini seorang idol. idol tidak akan pernah hidup bahagia, karena dari atas sampai bawah tubuhmu di minati semua orang. jika aku mendapatkan semua, maka aku akan kaya"

perasaan nya hancur dan mati rasa. ia hanya merasa takut. Jisung menunduk pasrah dan hanya bisa menangis dalam dalam. Pelatih jahat itu sudah ada di hadapannya, lantas apa lagi yang bisa ia lakukan. Jisung hanya bisa berharap seseorang menyelamatkannya.

"Jahat!! kenapa harus pelatih ku sendiri! kenapa harus kita?!" Jisung menangis dan mengeluarkan semua yang kekesalannya.

tapi perlahan ia mulai merasa menyerah.

What's In The Future? (Nct Dream) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang