What's In The Future? (Nct Dream) ✓

29. Bahagiakan Dulu

[What's In The Future?]

Jeno terdiam dan menunduk memikirkan permintaan orang tuanya. Jeno sangat sayang kepada mereka, orang tuanya lah yang membimbingnya, memberikan apapun yang ia mau sejak kecil, hingga di sekolah kan di Sopa.

Jeno mendapatkan semua yang ia mau.

tapi saat ini orang tuanya yang meminta sebuah permintaan, bagaimana bisa ia menolaknya.

"Jeno sayang? kamu terlihat lelah, jadwalnya padat yah sejak kemarin?" Eommanya berusaha mengajaknya berbicara.

"Iya eomma, dari 2 hari yang lalu sudah di konfirmasikan nct bakal comeback rame rame 23 member. Jeno sedikit lelah, tapi untung hari ini libur" Jawabnya.

"Baiklah kalo gitu, jeno mau pulang atau gimana?"

"Jeno istirahat sebentar disini yah eomma"

eomma tersenyum dan memperbolehkannya, "Boleh dong, sudah lama kamu gak nempatin kamarmu"

* * *

Jeno melihat lihat sekeliling ruangan kamarnya, banyak sekali kenangan di setiap sudutnya.

Jeno tersenyum mengenang semua perjuangannya sejak kecil. Apalagi dia benar benar bekerja keras untuk mendapatkan apa yang dia inginkan sejak kecil.

Jeno duduk di kasur dan melepaskan semua kelelahannya. Ia mengingat momen bersama Dream. Dari masa remaja hingga dewasa, mereka tumbuh bersama tapi Jeno harus di timpa dengan hal yang membuatnya bingung.

"Huh...aku harus bagaimana?" Gumamnya.

"Jika aku menolak keinginan eomma dan appa, aku terlihat seperti anak yang nakal karena lebih memilih teman di banding keluarga...tapi, teman temanku sudah seperti keluarga untukku" Jeno sekali lagi menutupi wajahnya dan merasa frustasi.

"Aaghh! Eomma kenapa harus tidak menyukai ku sebagai idol..?! aku bingung.. aku merasa tidak enak jika menolaknya" Ia berteriak dalam diam di balik bantal karena frustasi.

Tiba tiba ia teringat akan comeback nya dengan 23member. Jeno tidak mungkin akan meninggalkan sijeuni dan menghilang secara tiba tiba di saat projek besar itu sedang berlangsung.

"Aku akan melakukan saat saat terakhir ku, eomma dan appa harus di dahulukan." Jeno berdiri dan sepertinya ia sudah memikirkannya matang matang.

Jeno berjalan menemui eommanya untuk memberitahukan keputusan nya.

"Eomma" Panggilnya.

"Iya ada apa? sudah selesai istirahat nya?"

Jeno mengangguk, "Iya eomma, Jeno akan melakukan kuliah itu untuk eomma dan appa. Karena, aku tidak mungkin akan menolaknya.. terimakasih sudah menuruti semua kemauan Jeno sejak kecil, sekarang giliran jeno yang membuat eomma dan appa bahagia"

Eomma Jeno sangat senang, ia sangat terkejut hingga tersenyum lebar dan memeluknya.
"Terimakasih Jeno~ memang kamu anak eomma yang baik, sebaik baiknya orang adalah orang yang berbakti kepada orang tuanya. Ini memang berat untukmu, mianhe yah..tapi appa dan eomma hanya ingin Jeno menjadi lebih baik"