Roséanne Park, dia tidak tahu bahwa dirinya adalah manusia setengah vampire.
Rosé adalah vampire muda yang tidak bisa mengendalikan kekuatannya. Dia diberi kesempatan untuk bertemu dengan 8 siswa tidak biasa di bloody dawn High School.
And welcome t...
Sekarang aku berada di depan kamar dengan angka 1102 di atasnya. Sepertinya benar semua pintu disini terbuat dari emas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Anggap angkanya 1102)
Aku menatap pintu itu lalu segera membukanya, dan aku tercengang ketika aku dihadapkan pada sebuah ruangan besar.
Ya karena itu terlalu besar untuk disebut kamar!
Ada ruang tamu, dapur, dan ada 2 kamar di yang berharap hadapan. Tema interiornya hitam dan tema furniturnya putih. Ada lukisan yang tergantung di dinding.
"Hai my roommate!"
Aku langsung menatap orang yang baru saja memanggil ku.
Aku melihat gadis itu bersandar di dinding dengan tangan yang menyilang dan permen di mulutnya.
Rambut poni blonde panjang, berkuku hitam, memakai kaos hitam dan celana hitam juga. Jujur saja penampilannya sedikit membuat ku takut.
"Selamat datang roommate ku!"
"Aku lalisa, dan aku teman sekamar vampire mu yang cantik!"
Hadis itu memperkenalkan diri laluberubah menjadi kelelawar lalu terbang mendekat ke arahku dan kembali lagi ke wujud semulanya.
Sekarang dia ada di depanku. Aku menelan ludah saat melihat kedua taringnya yang begitu berkilau dan runcing.
"Ughm.. Apa kamu bisa bicara? Hallo? Apa kau bisa melihat ku?" tanya Lisa sambil melambaikan ke dua tangannya di depan wajah ku.
"Ah! H-hai?" Aku menyapanya dengan canggung jadi dia hanya tersenyum, "Aku takut padamu, maaf."
"Jangan khawatir, aku tidak meminum darah manusia. Aku hanya meminum darah hewan." Lisa menggeleng kepala, "Umm... Apa kamu punya nama? Aku bingung ingin memanggil mu apa."
"Aku Rosé."
"Senang bertemu denganmu Rosé!" sambut Lisa dengan riang dan memegang tanganku.
"Ayo pergi! Aku akan mengajakmu berkeliling di sini, di kamar besar kita!"
Dia menarik tangan ku, jadi aku dengan reflek meninggalkan barang-barang ku di depan pintu.
Lisa membawaku ke depan pintu berwarna hitam di sebelah kiri dari pintu masuk.
"Ini adalah kamar ku." Lisa membuka pintu hitam itu.
Aku menatap tema kamarnya, tema penyihir dan masih ada boneka voodoo di sisi mejanya. Kamarnya bernuansa gelap dan menurutku ini sedikit menakutkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ah Aku lupa, aku penggemar Penyihir jadi tolong jangan mengira aku punya ras penyihir karena aku ini vampir murni."
Aku menatap ke sekeliling, nyaman tapi gelap.
Lisa kembali menarik ku keluar dan kini aku berhadapan dengan pintu hitam di sebrang kamar Lisa.
"Dan ini kamarmu!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jauh dari yang ku bayangkan, dan ini adalah tipe kamar yang sangat kusukai.
Sangat simpel dan nyaman.
"Belum ada dekorasi ruangan, tapi aku yakin kalau kamu ingin ku bantu pasti bagus. Kamu mau ku bantu?" tanya Lisa.
"Hihi.. jangan malu." Lanjutnya.
Aku mengangguk, walaupun kupikir seperti ini saja sudah baik, tidak ada yang harus diubah. Tapi mungkin sedikit dekorasi akan membuatku semakin nyaman tinggal di sini.
Lisa membawa ku berkeliling di kamar kita. Dan aku baru menyadari jika sekolah ini memiliki kolam renang, itu terlihat dari jendela belakang sofa ruang tamu.
Oke jadi sekolah ini benar-benar megah. Lengkap dengan fasilitas dan ternyata ada TV besar di kamar kami masing-masing dan ada juga di ruang tamu.
"Aku akan membantu mu merapihkan dan nanti kita pergi ke ruang makan untuk makan." Lisa menunjuk dua koper dan pepper bag milikku yang ada di depan pintu.
"Sudah berapa lama kamu di sini, Lis?" tanyaku sambil menarik koper ke dalam kamar.
"Baru dua hari." Lisa juga menarik koper ku yang satu lagi, "Aku kemarin baru saja pindah ke kamar ini, karena ternyata kamar sebelumnya akan diubah dan digunakan untuk kamar Jeon."
"Jeon?" aku yang sedang membuka lemari sekilas menoleh ke Lisa yang duduk di tempat tidurku.
"Sebentar lagi kamu akan bertemu mereka. Aku akan membicarakannya denganmu nanti di ruang makan, karena kita punya kesempatan untuk melihat--"
Kami berdua terdiam setelah merasakan goncangan seperti gempa bumi.
Tunggu, apa tadi? Gempa bumi?!
Setelah gempa itu berakhir, aku menatap Lisa lagi, "Gempa, apa cuacanya buruk?"
"Hahaha.. bukan alam yang melakukannya, tetapi Jeon termuda yang melakukannya." Lisa mengeluarkan baju-baju ku dari koper sambil menjelaskan.
"Huh?"
"Ya, Jungkook Jeon yang melakukannya, jadi kamu harus terbiasa itu." jawabnya.
Jadi aku semakin penasaran dengan 'Jeon' ini.
⊶⊷
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lalisa (Vampire murni)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.